Nama Kelas | : | Pembimbing Perjanjian Lama |
Nama Pelajaran | : | Latar Belakang Sejarah Perjanjian Lama |
Kode Pelajaran | : | PPL-P03 |
Alkitab menerangkan bahwa Allah bekerja dengan mengendalikan sejarah manusia sesuai dengan rencana-Nya. Namun, Alkitab bukanlah buku akademis yang menjelaskan jalannya sejarah secara terperinci dan urut. Alkitab hanya memusatkan perhatian pada persoalan yang penting dari segi teologis sehingga beberapa hal tidak disebutkan sama sekali dan hal-hal lain diuraikan dengan terperinci. Untuk lebih jelasnya, di bawah ini adalah hal-hal penting yang perlu diketahui dalam mempelajari sejarah PL.
Sejarah PL bukanlah dongeng atau cerita-cerita usang dari suatu bangsa yang berupa rekaan manusia. Sejarah PL adalah kisah nyata dari sebuah bangsa yang betul-betul ada di dunia, yang telah dipilih Allah untuk menjadi saluran kasih-Nya. Setiap kejadian yang ada dalam sejarah PL merupakan sebuah mata rantai sejarah Keselamatan Allah yang panjang yang saling menyambung karena kisah yang ada dalam PL tersebut, satu dengan yang lain memiliki hubungan atau kaitan yang sangat erat, baik hubungan sebagai kelanjutan cerita maupun hubungan akan penggenapan atas nubuat yang telah diberikan sebelumnya.
Alkitab PL bukan sekadar cerita kronologis bangsa Israel dari permulaan pemilihan sampai zaman Yesus Kristus, tetapi adalah sejarah pekerjaan Allah yang terus-menerus dinyatakan dalam kehidupan orang-orang Israel agar mereka mengerti tujuan pekerjaan dan rencana karya Allah untuk keselamatan mereka serta menjadikan mereka rekan sekerja Allah.
Dari peristiwa-peristiwa yang disusun secara kronologis, terlihatlah satu benang merah dalam seluruh sejarah umat manusia, yaitu Sejarah Keselamatan yang Allah anugerahkan kepada manusia. Manusia yang telah jatuh dalam dosa dan terputus hubungan dengan Allah diberikan pengharapan baru sehingga pada setiap generasi, sejarah mencatat, Allah selalu mengulangi panggilan-Nya agar manusia berbalik dan menerima keselamatan yang dari Tuhan.
Dari tiga hal di atas, jelaslah bahwa untuk mempelajari sejarah PL kita harus melihat keseluruhan beritanya dalam konteks yang tepat. Sejarah PL bukan berisi perintah-perintah yang harus kita ikuti atau cerita yang bisa kita pelajari dan mengerti secara terpisah-pisah karena masing-masing peristiwa memiliki latar belakang historis yang menuju ke satu berita utama, yaitu berita Keselamatan dalam Yesus Kristus. Kristuslah yang menjadi pusat sejarah PL.
Penentuan waktu kronologis sejarah PL tidak begitu mudah untuk dipastikan karena Alkitab sendiri tidak ditulis untuk maksud sebagai catatan kronologis yang urut dan lengkap. Tujuan Alkitab mencatat peristiwa-peristiwa penting adalah untuk memberikan gambaran sehubungan dengan bagaimana Allah bertindak terhadap manusia pada tempat dan waktu saat itu. Salah satu cara menentukan waktu kejadian penciptaan Adam adalah dengan teori Ussher, yaitu dengan menghitung mundur genealogi (silsilah) dan data-data kronologis lain yang terdapat dalam PL.
Berikut ini adalah garis besar pembagian sejarah Perjanjian Lama secara kronologis:
Zaman ini oleh beberapa sarjana ditempatkan dalam ruang waktu antara 5000 - 4000 sM walaupun ada banyak pandangan yang berbeda-beda tentang penetapan waktu ini. Dalam zaman ini, dicatat dua peristiwa besar:
Tahun ini ditentukan dengan memperhatikan kesamaan antara air bah dalam Alkitab dengan sebuah kisah air bah yang berasal dari Babel.
Kejadian ini tidak lama sesudah air bah (di mana semua manusia masih tinggal di satu daerah).
Kisah pengembaraan Abraham dalam Kejadian pasal 12 - 50 cocok sekali dengan lingkungan kebudayaan periode tahun 2000 - 1600 sM. Cara hidup orang-orang zaman itu adalah mengembara (nomad). Tanah Palestina saat itu masih jarang penduduknya sehingga pengembaraan masih dapat dilakukan dengan bebas di daerah-daerah yang subur, bahkan dari daerah Mesopotamia (tempat asal Abraham) ke Palestina.
Ada dua periode besar pada zaman ini yang berjalan kira-kira 430 tahun (Kel. 12:40-41). Pertama adalah masa Abraham dipanggil Tuhan sampai Yakub masuk ke Mesir (Kej. 12:4; 2:15; 25:26; 47:9). Kedua, adalah masa bangsa Israel di Mesir sampai keluar dari Mesir. Tahun 1290 sM adalah perkiraan tahun keluarnya bangsa Israel dari Mesir. Saat itu, diperkirakan umur Musa adalah 80 tahun.
Zaman ini adalah masa sesudah kematian Yosua. Dalam periode ini, ada 13 hakim* yang ditunjuk Tuhan untuk memimpin bangsa Israel dan hidup di Tanah Perjanjian.
*) Daftar Hakim-hakim lihat di bahan Referensi.
Masa Hakim-hakim ini dianggap sebagai masa gelap bangsa Israel, diungkapkan sebagai masa, "... setiap orang melakukan apa yang benar dalam pandangannya sendiri." (Hak. 17:6). Pada masa ini, sepertinya Tuhan tidak bekerja, baik melalui mukjizat maupun tanda-tanda lain yang menyertai. Kehidupan bangsa Israel sangat mundur bukan hanya secara rohani. tetapi juga dalam hal keamanan dan kesejahteraan jasmani. Mereka sering dikalahkan, dirampok, dan diperlakukan sangat buruk oleh bangsa-bagsa lain yang lebih kuat. Kunci dari masalah ini adalah karena dosa-dosa yang diperbuat oleh bangsa Israel, sehingga Tuhan meninggalkan mereka.
Dalam rangkaian sejarah bangsa Israel, periode zaman ini dapat dikatakan sebagai zaman yang paling gemilang dan makmur. Israel menjadi bangsa yang memiliki derajat tinggi di antara bangsa-bangsa di sekitarnya. Hal ini ditandai dengan kemajuan-kemajuan yang dicapai dalam berbagai bidang (ilmu pengetahuan, kesusastraan, pembangunan, dll.).
Akan tetapi, pada pihak lain, sistem pemerintahan "Teokrasi", yaitu kepemimpinan yang dipegang langsung oleh Tuhan, mulai ditinggalkan oleh bangsa Israel. Tuhan mengizinkan mereka memiliki raja sendiri untuk memerintah karena kedegilan hati bangsa ini. Namun, Tuhan memberikan peringatan yang jelas (1Sam. 8) bahwa mereka akan menyesal pada kemudian hari.
Kejayaan kerajaan Israel berakhir setelah pemerintahan Raja Salomo, sebab kemudian kerajaan ini pecah dan runtuh sedikit demi sedikit dan akhirnya hancur karena praktik penyembahan kepada patung-patung berhala yang menjadi kekejian di mata Tuhan. Namun, karena janji dan kesetiaan Tuhan pada bangsa ini, tak henti-hentinya Tuhan berbicara dengan mengirimkan utusan-utusan-Nya. Pada zaman ini, beberapa nabi dibangkitkan Tuhan untuk menyampaikan firman-Nya kepada raja dan rakyat dari kedua kerajaan yang pecah ini.
Periode pertama zaman ini adalah masa yang sulit bagi bangsa Israel. Mereka berkali-kali jatuh ke tangan bangsa lain, dijajah, dan ditindas, bahkan mereka dibuang ke tanah asing untuk menjadi bangsa tawanan. Hal ini Tuhan izinkan terjadi karena Tuhan sedang menghukum bangsa Israel atas dosa dan kejahatan mereka dengan harapan supaya mereka mengoreksi diri, lalu berbalik kepada Tuhan. Pada saat yang sama, Tuhan juga mengirimkan nabi-nabi-Nya untuk berbicara tentang janji kesetiaan Tuhan bahwa Tuhan tidak akan meninggalkan mereka asal mereka mau berbalik dan menaati perintah Tuhan.
Di tanah pembuangan inilah, bangsa Yahudi dan agama Yudaisme lahir. Orang-orang yang Tuhan pakai, seperti Ezra dan Nehemia, berhasil memimpin bangsa ini untuk kembali menegakkan "Monoteisme" dan menghargai firman Tuhan yang diajarkan oleh nenek moyang dari generasi-generasi sebelumnya, termasuk di dalamnya adalah Hukum Taurat, sebagai pusat pengajaran mereka. Periode kedua dari zaman ini adalah kembalinya bangsa Yahudi ke tanah Palestina, yaitu setelah tahun 539 sM, ketika Raja Koresy dari Persia menaklukkan Babel dan bangsa Israel pulang ke tempat asal dan kembali membangun bangsa dan tempat ibadah mereka.
- Rombongan pertama dipimpin oleh seorang yang bernama Sesbazar (Ezr. 1:11; 5:14) 538 sM di mana fondasi Bait Suci diletakkan
- Rombongan kedua dipimpin oleh Hagai dan Zakharia 520 sM berjumlah 42.360 orang (Ezr. 2:64). Bait Suci selesai dibangun.
Pada tahun 458 sM, ada pengutusan yang dilakukan oleh Ezra beserta serombongan besar orang Yahudi (Ezr. 7:1-7) yang kembali dari pembuangan dan tahun 445 sM saat Nehemia datang ke Yerusalem untuk menyelesaikan pembangunan tembok Yerusalem.
Tahun SM Nama Raja Karakter Lama Tahun Nabi
-- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- --
1051 - 1011 Saul Jahat 40 Samuel
1011 Isyboset +** Jahat 2 Natan
1011 - 971 Daud Baik 40,5 Natan
971 - 931 Salomo Campuran 40 Natan; Ahia
931 Rehabeam Campuran 3 hari Ahia
931 - 910 Yerobeam I Jahat 22 Ahia
910 - 909 Nadab +** Jahat 2
909 - 886 Baesa Jahat 24
886 - 885 Ela +** Jahat 2
885 Zimri Jahat 7 hari
885 - 880 Tibni Jahat 4
885 - 874 Omri Jahat 12
874 - 853 Ahab Jahat 22 Elia, Mikha
853 - 852 Ahazia Jahat 2 Elia
852 - 841 Yoram +** Jahat 12 Elisa
841 - 814 Yehu Campuran 28 Elisa
814 - 798 Yoahas Jahat 17 Elisa
798 - 782 Yoas Jahat 16 Elisa
782 - 753 Yerobeam Jahat 41 Yunus, Amos
753 - 752 Zakharia +** Jahat 6 bulan Hosea
752 Salum +** Jahat 1 bulan Hosea
752 - 742 Menahem Jahat 10 Hosea
742 - 740 Pekahya +** Jahat 2 Hosea
752 - 732 Pekah +** Jahat 20 Hosea
732 - 723 Hosea Jahat 9 Hosea
**) + Raja yang mati dibunuh
Pada akhir sejarah PL, kita mengetahui bahwa orang-orang Yahudi yang pulang ke tanah air memiliki komitmen untuk menjunjung tinggi Hukum Taurat dan tempat ibadah Bait Suci karena mereka berkeyakinan teguh bahwa merekalah umat pilihan Allah. Sampai pada permulaan sejarah PB, kita masih melihat bahwa bangsa dan agama Yahudi terus berkembang dengan subur.
"Tuhan Yesus terima kasih untuk pelajaran hari ini sehingga membuatku mengerti kasih-Mu yang tidak pernah berubah berapa pun lamanya tahun terus berjalan. Bahkan, untuk sekarang, Engkau juga masih tetap sama, kiranya Roh Kudus menolong aku untuk terus menghargai kasih dari-Mu. Amin!"