Nama Kursus | : | SIAPAKAH YESUS KRISTUS |
Nama Pelajaran | : | Yesus adalah Firman Allah dan Anak Allah |
Kode Pelajaran | : | SYK-P02 |
Pelajaran 02 - YESUS ADALAH FIRMAN ALLAH DAN ANAK ALLAH
Daftar Isi
DOA
YESUS ADALAH FIRMAN ALLAH DAN ANAK ALLAH
Yesus adalah Firman Allah
Ayat Hafalan: "Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran" (Yohanes 1:14).
Yesus Mengungkapkan Sifat Alamiah Allah yang Benar
Yesus berkata, "Barang siapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa" (Yohanes 14:9). Banyak orang mempunyai pertanyaan ini dalam hati mereka, "Apa sifat alamiah Allah yang benar?" Tidak mungkin untuk menggambarkan dengan tepat sifat alamiah dari seseorang, apalagi bila orang itu adalah Allah. Akan jauh lebih baik jika kita bisa melihat orang tersebut. Itulah yang telah terjadi dalam diri Yesus. Allah membiarkan kita melihat diri-Nya dalam Yesus Kristus. Nabi-nabi dalam PL telah mencoba beberapa cara yang berbeda untuk menerangkan sifat alamiah Allah yang benar pada manusia. Yang mereka katakan adalah benar, tapi mereka tidak pernah sanggup menerangkan segalanya tentang Allah. Ini hanya bisa diketahui dengan melihat Allah sendiri. Dan kini, manusia bisa melihat Allah seutuhnya dalam diri Yesus Kristus. Yesus adalah firman Allah untuk manusia sehingga manusia boleh sungguh-sungguh mengetahui sifat alamiah Allah.
Yesus Menunjukkan Rencana Allah untuk Keselamatan Manusia
Setiap manusia merasakan kebutuhan yang sama akan Allah dalam hatinya. Mereka mengetahui bahwa mereka telah berdosa terhadap Allah. Mereka tahu bahwa dosa menjadi penghalang antara manusia dan Allah. Mereka mulai berpikir, "Bagaimana saya bisa membuat hal-hal yang benar antara saya dengan Allah?" Dalam usaha mereka melakukan hal-hal yang benar, mereka melakukan hal-hal yang berbeda. Beberapa orang menyembah pada nenek moyang mereka. Beberapa menyembah dewa-dewa yang terbuat dari kayu dan batu. Beberapa orang membunuh binatang untuk sebuah persembahan. Sebagian orang mengikuti pengajaran-pengajaran manusia. Semuanya itu tidak ada yang benar. Jika seorang manusia menginginkan keselamatan dari Allah, dia tidak boleh mengikuti pikiran-pikirannya atau pikiran-pikiran manusia yang lain. Dia harus belajar dan mengikuti rencana Allah.
Yesus adalah firman Allah yang melalui-Nya manusia beroleh jalan kebenaran bagi keselamatan dirinya. Yesus berkata, "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku" (Yohanes 14:6).
Yesus Menunjukkan Kehendak Allah untuk Hidup Orang-orang Kristen
Anda sudah melihat bahwa Yesus adalah firman Allah untuk manusia yang menunjukkan rencana keselamatan Allah kepada manusia. Yesus juga firman Allah untuk manusia yang telah selamat. Jadi, manusia yang sudah diselamatkan tersebut bisa mengetahui bagaimana seharusnya dia hidup. Orang-orang Kristen seharusnya membaca Alkitab dengan saksama. Mereka seharusnya mempelajari kehidupan Yesus. Kehendak Allah, di atas segala-galanya, telah dinyatakan dalam hidup Yesus. Ketika Yesus berpikir tentang penderitaan besar yang akan dialami di atas kayu salib, Dia berdoa pada Allah, "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki" (Matius 26:39). Jika ada cara untuk melarikan diri dari penderitaan di atas kayu salib, Yesus mau melarikan diri. Tetapi hasrat melakukan kehendak Allah lebih besar daripada keinginan untuk melarikan diri dari penderitaan yang akan datang. Karena Yesus meletakkan kehendak Allah di atas keinginan sendiri, sehingga ada jalan keselamatan untuk kita pada hari ini.
Kita juga harus mengingat hal ini. Yesus adalah firman Allah untuk semua manusia. Dia tidak hanya menerangkan pada manusia bahwa mereka harus mematuhi Allah, tapi Dia menunjukkan pada mereka bagaimana harus mematuhi Allah. Mereka harus melakukan itu dengan meletakkan keinginan Allah di atas semua keinginan dalam hidup mereka.
Yesus Menunjukkan Kebenaran mengenai Kehidupan Sesudah Kematian
Seorang guru tidak bisa mengajarkan mata pelajaran yang sulit kepada anak-anak sekolah dasar. Mereka baru mulai belajar. Oleh karena itu, pertama mereka akan belajar hal-hal yang sederhana terlebih dahulu. Kemudian bila mereka belajar dengan baik, mereka siap untuk belajar hal-hal yang lebih tinggi. Perjanjian Lama (PL) adalah seperti sekolah dasar. Permulaan kebenaran yang agung yang diajarkan dalam PL dan kebenaran-kebenaran lain perlu untuk dipelajari dengan baik. Tapi dalam Yesus kita memperoleh pengertian yang lebih banyak tentang Allah dan hidup sesudah kematian. Pengajaran mengenai hidup sesudah mati lebih jelas dalam Perjanjian Baru (PB) daripada dalam PL. Yesus adalah firman Allah yang membuat kebenaran-kebenaran ini menjadi jelas bagi kita. Jika kita ingin mengerti segala sesuatu mengenai kehidupan sesudah kematian, kita harus mempelajari apa yang Dia ajarkan.
Yesus adalah Firman Allah yang Terakhir Bagi Manusia
Bila kebenaran telah diberitakan, hal yang lain tidak perlu ditambahkan. Allah telah berbicara tentang kebenaran yang penuh melalui keselamatan dan hidup orang Kristen dalam Yesus Kristus. Dalam Kolose 1:15, mengenai Yesus kita membaca, "Ia adalah gambar Allah yang tak kelihatan." Allah telah ditunjukkan dengan sempurna dalam Yesus Kristus. Jadi, jika manusia ingin mengetahui kebenaran tentang Allah, dia harus belajar kebenaran ini dari Yesus Kristus. Orang lain berkata, "Tapi Allah memberitahukan pada kami lebih daripada tulisan yang ada dalam Alkitab. Kami mempunyai Alkitab dan kebenaran yang ditambahkan." INI ADALAH SUATU KEBOHONGAN. Hal-hal yang telah Allah tunjukkan tentang diri sendiri sudah dilengkapi dengan sempurna dalam Yesus Kristus.
Jika sebuah gambar telah sempurna dilukis, apa saja yang ditambahkan atau diambil akan merusak gambar itu. Allah telah digambarkan secara sempurna dalam diri Yesus. Jika ada orang yang mencoba mengambil atau menambahkan sesuatu pada gambar Allah, yang kita lihat dalam Yesus Kristus, maka dia sedang merusak gambar Allah itu.
Yesus adalah Anak Allah
Ayat Hafalan: Lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan" (Matius 3:17).
Yesus tidak Mempunyai Ayah Secara Duniawi
Bacalah dengan saksama Matius 1:18-25 dan Lukas 1:26-35. Dari ayat-ayat ini, kita belajar hal-hal berikut. Yusuf dan Maria merencanakan pernikahan. Kemudian Malaikat Gabriel menampakkan diri kepada Maria dan berbicara kepadanya bahwa dia akan mempunyai anak. Maria menjawab bahwa ini tidak mungkin karena dia seorang perawan. Gabriel menjelaskan kepadanya bahwa Roh dari Tuhan akan datang ke atasnya dan Anak itu akan menjadi Putra Allah. Ketika Yusuf mendengar bahwa Maria telah mengandung seorang bayi, Yusuf berencana untuk memutuskan pertunangan. Akan tetapi, seorang malaikat menampakkan diri kepada Yusuf dalam mimpi dan menjelaskan kepadanya bagaimana Maria menjadi hamil. Kemudian Yusuf mengambil Maria sebagai istrinya, tetapi mereka tidak hidup bersama-sama sebagai suami istri sampai Yesus dilahirkan. Kita melihat bahwa Yesus tidak mempunyai ayah secara duniawi karena Maria telah hamil dari Roh Allah.
Malaikat Gabriel menyatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah
Bacalah lagi Lukas 1:35, "Jawab malaikat itu kepadanya: Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah." Dari kata-kata Malaikat Gabriel itu, siapakah Yesus? Kita segera melihat bahwa hanya ada satu jawaban, Yesus adalah Anak Allah. Beberapa orang mencoba menjadi sangat bijak dan mengajukan banyak pertanyaan mengenai siapa Yesus. Akan tetapi, malaikat dari surga tidak mempunyai pertanyaan tentang hal ini, karena malaikat tahu bahwa Yesus adalah Anak Allah.
Yohanes Pembaptis Menyatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah
Bacalah Yohanes 1:29-34 dan pelajarilah ayat-ayat ini. Allah telah mengirim Yohanes Pembaptis untuk menyiapkan hati manusia supaya mereka menerima Yesus, Juru Selamat yang dijanjikan. Yohanes Pembaptis menjadi pembuka jalan dengan memanggil manusia untuk bertobat (menyesal atas dosa-dosa dan berpaling dari dosa-dosa). Allah juga menceritakan kepada Yohanes Pembaptis bagaimana dia akan bisa mengenali Penyelamat yang dijanjikan bila Dia datang. Bagaimana Yohanes Pembaptis mengetahui-Nya? Bacalah ayat 33. Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan. Ketika Yohanes Pembaptis melihat Roh Allah turun dan tinggal di atas Yesus, Yohanes Pembaptis langsung mengetahui Yesus adalah Juru Selamat yang dijanjikan.
Allah Sendiri Menyatakan bahwa Yesus Anak Allah
Ayat-ayat berikut mengajar kita dengan sangat jelas. "Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya, lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan, 'Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan'" (Matius 3:16-17). Di bagian lain disebutkan pula, "Dan tiba-tiba, sedang ia berkata-kata turunlah awan yang terang menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara yang berkata, 'Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia'" (Matius 17:5). Demikian pula ayat ini, "Maka datanglah awan menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara: Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia'" (Markus 9:7). Lalu, "Sementara ia berkata demikian, datanglah awan menaungi mereka. Dan ketika mereka masuk ke dalam awan itu, takutlah mereka" (Lukas 9:34-35). Murid-murid mengerti dengan jelas bahwa suara yang mereka dengar adalah suara Tuhan. Bertahun-tahun kemudian ketika Petrus sedang menulis hal-hal yang terjadi di atas Gunung Transfigurasi (gunung tempat Yesus nampak dalam terang yang berkilau-kilauan), dia berkata bahwa Yesus telah menerima kehormatan dan kemuliaan dari Allah Bapa. Mereka mendengar suara yang berkata, "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan" (2 Petrus 1:17-18). Allah ingin manusia mengerti siapa Yesus.
Roh-roh Jahat Menyatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah
Ada beberapa contoh dalam Alkitab tentang roh-roh jahat yang mengenal Yesus dan berkata bahwa Dia adalah Anak Allah. Marilah kita lihat dua contoh ini. Bacalah Lukas 8:26-39. Dalam ayat-ayat ini, iblis-iblis menyatakan bahwa Yesus adalah seorang yang mempunyai kuasa menghancurkan mereka. Baca juga Markus 1:23-27, di sini roh jahat berkata bahwa Yesus adalah yang kudus dari Allah. Perhatikan bahwa Yesus memerintahkan roh jahat untuk diam. Dia tidak ingin Setan atau orang-orang yang dipenuhi oleh roh Setan menanyakan siapakah yang seharusnya menceritakan tentang Yesus. "Pulanglah ke rumahmu dan ceritakanlah segala sesuatu yang telah diperbuat Allah atasmu." Orang yang disuruh Yesus itu pun pergi mengelilingi seluruh kota dan memberitahukan segala apa yang telah diperbuat Yesus atas dirinya (Lukas 8:39). Kehidupan orang itu dibuat menjadi benar oleh kuasa Yesus. Dan orang-orang seperti dialah yang diinginkan Yesus untuk menceritakan kepada orang lain tentang Dia.
Murid-murid Menyatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah
Bacalah Matius 16:13-17. "Maka kata Yesus kepada kedua belas murid-Nya: 'Apakah kamu tidak mau pergi juga?' Jawab Simon Petrus kepada-Nya: 'Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal: dan kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah'" (Yohanes 6:67-69). Murid-murid telah hidup dengan Yesus selama kira-kira tiga tahun. Mereka mengamati kehidupan-Nya secara dekat. Mereka telah mendengarkan pengajaran-Nya tentang hal-hal yang luar biasa mengenai Allah. Mereka telah melihat hidup-Nya yang tanpa dosa. Mereka telah melihat mukjizat-mukjizat besar (pekerjaan-pekerjaan yang menakjubkan) yang Dia lakukan. Karena hal-hal ini, mereka tahu bahwa Yesus adalah benar-benar Anak Allah.
Yesus Sendiri Menyatakan bahwa Dia adalah Anak Allah
Ketika Yesus di pengadilan, orang-orang mendengar kesaksian-kesaksian dan keterangan-keterangan di mana tak seorang pun menemukan orang yang bisa membuktikan bahwa Yesus bersalah dan melakukan dosa. Mereka mengajukan pertanyaan ini pada Yesus, "Apakah Engkau Mesias, Anak dari Yang Terpuji?" Yesus memberikan jawaban yang sangat berterus terang, "Akulah Dia" (Markus 14:60-62). Jika Yesus berkata bahwa dia bukan Anak Allah, kemungkinan hidup-Nya tidak akan berakhir. Namun, Dia menolak berdusta tentang hal itu. Dia ingin orang mengerti bahwa Dia adalah Anak Allah.
Kebangkitan Yesus dari Kematian Menunjukkan bahwa Dia Anak Allah
Ketika Yesus bersama dengan murid-murid-Nya, kerap kali Ia menceritakan kepada mereka bahwa Ia akan dibunuh dan Ia akan bangkit dari kubur pada hari ketiga. "Sejak waktu itu, Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala, dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga" (Matius 16:21). "Bapa mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali. Tidak seorang pun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali. Inilah tugas yang Kuterima dari Bapa-Ku (Yohanes 10:17-18). Bacalah juga Yohanes 2:18-22, musuh-musuh Yesus juga mendengarkan kata-kata ini. Itulah sebabnya, mungkin mereka melakukan segala-galanya untuk menghentikan kebangkitan Yesus. Mereka meletakkan sebuah batu yang sangat besar di pintu masuk dari gua di mana tubuh Yesus dikubur. Mereka minta prajurit-prajurit untuk menjaga pintu masuk. Kekuatan manusia tidak pernah bisa menghentikan pekerjaan Allah. Yesus bangkit dari kematian seperti yang telah Dia katakan. Kebangkitan-Nya membuktikan bahwa Dia berbicara benar. Itu bukti bahwa Dia adalah sungguh-sungguh Anak Allah. Dan menurut Roh kekudusan dinyatakan oleh kebangkitan-Nya dari antara orang mati, bahwa Ia adalah Anak Allah yang berkuasa atas kematian (Roma 1:4).
DOA
"Bapa, terima kasih karena Engkau mau mengirimkan Yesus Kristus yang adalah Firman untuk menjadi daging, sehingga aku mengerti apa yang menjadi kehendak hati-Mu atas hidupku. Aku juga bersyukur karena Yesus yang Engkau kirimkan itu merupakan satu-satunya Anak Tunggal Bapa dan tidak ada yang lain. Melalui Dialah aku dibenarkan dan diterima sebagai anak-anak-Mu. Amin."
[Catatan: Tugas pertanyaan ada di lembar terpisah.]