Sharing Berkat Kelas BK_Yoh 1
-
David Tobias
Puji Tuhan, menjelang Paskah tahun 2025 ini, kita dibekali Bedah Kitab Yohanes. Ini menggugah kerinduan untuk semakin intim dengan Bapa dalam Tuhan Yesus Kristus. Roh Kudus membimbing kita setiap hari mengalami-Nya. Hal baru yang saya dapat, antara lain: keintiman tidak membuat kita kebal penderitaan. Bahkan, sesungguhnya penderitaan yang dialami bisa jadi suatu kehormatan (kemuliaan) dalam Kristus.
Saya mau membagikan kesaksian tentang Kristus yang mati tersalib dan bangkit kembali memulihkan keintiman setiap orang yang percaya dengan Allah Bapa. Terima kasih, tim SABDA dan Rekan-rekan semua. Tuhan Yesus menyertai selalu.
-
Debora Rina T.
Saya bersyukur bisa mengikuti Bedah Kitab Yohanes pasal 13-17 dalam menjalani masa Pra-Paskah saat ini. Itu menolong saya akan penyegaran kembali komitmen kasih, pelayanan, penghiburan, serta janji Yesus bagi orang percaya. Ini adalah firman yang sangat relevan untuk kehidupan saya saat ini, baik dalam keluarga, pelayanan, maupun hubungan dengan Tuhan.
Keintiman yang tak terpisahkan dengan Yesus dalam keteladanan pelayanan yang rendah hati, penuh pengampunan dan penuh kesatuan sebagai Tubuh Kristus yang saling mendoakan, Yesus sudah mendoakan saya sebagai orang milik-Nya, saya diperlengkapi, dimampukan dan ditopang untuk tetap setia melakukan doa, membaca firman Tuhan dan rajin beribadah. Itu bukan kekuatan saya, tetapi anugerah dari Tuhan Yesus untuk mengenal Dia lebih mendalam lagi.
Terima kasih untuk kelas BK_Yoh 1 yang hangat dan mendukung diskusi tetap berjalan meski di tengah kesibukan yang padat, berkat melimpah untuk sahabat semua, juga Kak Milly dan Kak Mei yang selalu mendukung dan mengingatkan untuk berdiskusi. Tuhan Yesus memberkati. Soli Deo gloria.
-
Francisca Paquita
Saya benar-benar bersyukur ada dalam kelas diskusi Yoh. 13-17 dalam masa Pra-Paskah ini. Membuat masa ini jadi lebih bermakna daripada tahun-tahun sebelum ini.
"Tugas" menemukan fakta-fakta tentang relasi/kasih/keintiman dalam Yoh. 13-17 membuat mata saya terbuka bahwa Yesus "mengulurkan" ajakan kepada orang-orang percaya untuk masuk ke suatu relasi yang intim, melalui kepedulian-Nya akan kebutuhan para murid (dan orang-orang percaya) dan melalui contoh-contoh bagaimana Dia berelasi dengan Bapa dan Roh Kudus, yang selain mengasihi, juga ada ketaatan dan kerja sama yang baik di antara ketiga Pribadi tersebut.
Kelas ini, selain membuat saya harus merenungkan pasalnya berulang-ulang dan harus menggali maknanya dari bacaan-bacaan lain. Karena berupa kelas diskusi, apa yang saya pribadi temukan itu jadi diperkaya oleh pendapat teman-teman yang punya sisi pandang yang berbeda, atau teman-teman yang punya ketertarikan pada suatu hal yang tadinya saya lewatkan. Puji Tuhan!
Oh ya, kelas ini juga menggerakkan saya (akhirnya) untuk mencoba metode-metode penggalian Alkitab (dahulu-dahulunya masih berupa cita-cita). Terima kasih tim pelayanan SABDA MLC, kiranya Tuhan memberkati berlimpah dalam segala yang diperlukan.
-
Giovanni Pedro
- Pengalaman baru: mengikuti kelas diskusi ini memberikan pengalaman baru yang sangat berharga untuk menggali lebih dalam tentang Injil Yohanes, khususnya pasal 13-17, dan merenungkan pesan-pesan terakhir Yesus yang penuh makna.
- Pelajaran/berkat yang paling berkesan: pelajaran yang paling berkesan bagi saya adalah tentang keintiman dengan Yesus. Melalui penggalian firman Tuhan, saya belajar bahwa keintiman dengan Yesus memberikan damai sejahtera, penghiburan, dan kekuatan dalam menghadapi tantangan hidup.
- Aplikasi praktis yang akan dilakukan: saya akan meluangkan waktu membagikan penggalian saya ini kepada orang terdekat.
- Evaluasi terkait proses diskusi: proses diskusi dalam kelas sangat membantu dalam memperdalam pemahaman saya tentang firman Tuhan. Diskusi yang interaktif dan penuh kasih memungkinkan saya untuk berbagi pandangan dan mendengar perspektif dari sesama peserta.
-
Grace Tjandra
Puji Tuhan, saya bisa menggali Yohanes 13-17 sehingga bisa semakin mengerti. Saya semakin memahami dan bersyukur bahwa Yesus menyebut kita sahabat-sahabat-Nya. Pasal 17 membuat saya mengerti bagaimana Yesus menyamakan kita dengan diri-Nya sebagai sahabat. Saya pun sebagai sahabat Yesus semakin mengasihi dan melakukan pekerjaan yang diberikan Tuhan pada saya. Tuhan yang memampukan kita semua. Saya berterima kasih kepada tim SABDA sebagai fasilitator pembelajaran ini. Juga kepada teman-teman yang sudah berdiskusi untuk memperdalam pengertian kita dan semakin mencintai firman Tuhan. Tuhan pimpin kita semua.
-
Gunawan Dwi Nugroho
Selama 5 hari mengikuti kelas "Bedah Kitab Yohanes", menurut saya termasuk kelas yang paling berat yang selama ini saya ikuti. Karena kita harus menggali makna intim dalam pasal 13-17 itu. Yang saya pelajari bahwa dalam 5 pasal tersebut, tidak ada mukjizat Yesus secara supranatural. Yang ada adalah teladan Yesus seperti membasuh Kaki, mendoakan, dan memberkati murid-murid-Nya. Jadi, kalau saya simpulkan mengikut Yesus bukan hanya karena mukjizat saja, tetapi terutama adalah terus berdoa dan membaca firman-Nya.
Penggalian kali ini, saya juga menggunakan Tafsiran Matthew Henry. Yang sangat mudah dan membantu (karena ada di aplikasi Android dan Windows) dan juga menggunakan Bahasa Indonesia. Terima kasih untuk tim SABDA, Kak Milly dan Kak May serta teman-teman di kelas BK_Yoh 1. GBU.
-
Hana
Pelajaran penting: Yohanes 15:2, "Setiap ranting yang berbuah, Dia bersihkan, supaya ia lebih banyak berbuah." Kadang, saat kita mengalami proses sulit, itu bukan selalu karena kita salah, tetapi karena Tuhan mengizinkannya untuk meningkatkan kapasitas kita. Dia mempersiapkan kita untuk pekerjaan yang lebih besar.
Aplikasi: saat menghadapi proses kehidupan yang sulit, saya akan tetap berharap, percaya, dan melangkah maju, sambil terus mengintrospeksi diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Saya juga akan lebih sadar bahwa peran komunitas dan keluarga sangat penting dalam melewati musim seperti ini sehingga saya akan lebih aktif dalam membangun hubungan yang sehat dan saling mendukung.
Evaluasi: diskusi cukup lancar. Terima kasih kepada rekan-rekan semuanya dan juga terima kasih kepada moderator dan admin BK_Yoh 1 dari tim SABDA.
-
Hendra
Pelajaran/berkat yang paling berkesan:
- Melalui penggalian Yohanes 13-17 ini, saya disadarkan akan pentingnya relasi yang intim dengan Yesus melalui Roh Kudus. Sama seperti intimnya relasi Yesus dengan Bapa-Nya.
- Melalui intimnya hubungan itu, kita bisa juga ikut mengerti dan merasakan kasih agape yang universal, penuh pengorbanan dan penuh kasih tanpa pamrih sehingga kita juga dimampukan oleh pekerjaan Roh Kudus dalam diri kita untuk melakukannya bagi sesama manusia.
- Pentingnya selalu menggali firman Tuhan karena Alkitab adalah satu-satunya sumber kebenaran (Yohanes 17:17). Melalui firman Tuhan, kita akan selalu diajarkan dan diingatkan mengenai semua pengajaran Yesus, dan kita dikuduskan oleh kebenaran firman tersebut.
- Kita harus selalu bersandar pada Yesus, pokok anggur yang benar itu. Karena di luar Dia, kita tidak bisa berbuat apa-apa. Relasi yang intim dengan Yesus melalui Roh Kudus, harus selalu dipelihara sampai akhir hidup kita.
- Bahwa kita, setelah menerima anugerah keselamatan itu, diutus juga ke dalam dunia ini untuk memberitakan Kabar Injil agar dunia bisa mengenal siapa Tuhan melalui diri kita dan bertobat.
- Bahwa mengikut Yesus itu akan mengalami penderitaan (dikucilkan, ditolak, dibenci oleh dunia). Hal ini karena nilai-nilai yang diajarkan Kristus mengenai kebenaran bertolak belakang dengan nilai-nilai dunia ini.
Aplikasi praktis yang akan dilakukan:
- Saya akan selalu menjaga relasi yang intim dengan Yesus sampai akhir hidup saya (menggali firman, beribadah, berdoa, mentaati perintah-Nya, seluruh hidup untuk Tuhan).
- Saya akan mengabarkan berita Injil setiap ada kesempatan agar dunia bisa mengenal kebenaran Kristus dan bertobat.
- Saya akan tetap memberitakan kebenaran Kristus walaupun ditolak, dikucilkan, dibenci oleh orang-orang.
Evaluasi terkait proses diskusi: proses diskusi sudah berjalan dengan cukup baik. Para peserta bisa saling menanggapi dan berdiskusi mengenai penggaliannya masing-masing.
-
Yanto Soetianto
Bersyukur saya bisa melewati Bedah Kitab Yohanes 13-17 di tengah jadwal fisioterapi (Senin dan Rabu). Bagi saya bedah kitab kali ini sangat membekas, walaupun tidak semua pasal dibedah, tetapi 5 pasal yang krusial ini memberikan pandangan yang lebih luas untuk memahami kasih Allah yang utuh.
Kelima pasal yang dibedah memberikan perspektif keintiman yang begitu dalam. Singkatnya, Yesus menempatkan saya sebagai sahabat, bukan hamba, juga memberi jaminan keselamatan. Selain itu, kesatuan persekutuan yang erat (pokok-ranting), janji penyertaan kekal, dan kepastian keintiman yang tidak terputuskan melalui doa Imam Besar.
-
Juliana Wally
Hanya bisa mengucap syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah menyerahkan hidup-Nya, berkorban untuk keselamatan manusia. Terima kasih untuk kasih karunia Bapa yang mempermuliakan Tuhan Yesus. Terima kasih untuk Roh Kudus yang menjadi penolong bagi orang percaya. Terus terang, belajar satu kitab Yohanes secara khusus selama 5 hari, cuma pasal 13-17, sebenarnya saya merasa kurang apalagi saya kurang begitu aktif dalam diskusi membuat saya merasa tidak puas, dan Alkitab GPT waktu mulai menggunakan, saya seperti merasa bahwa seharusnya saya harus punya pendapat sendiri. Terima kasih untuk admin BK_Yoh 1, apa yang saya pikirkan ternyata direspons sehingga saya bisa menjelaskan menurut pengertian saya.
Bersyukur dan berterima kasih atas kesempatan yang diberikan oleh tim SABDA, untuk menghayati dan memaknai Paskah dengan belajar Alkitab. Terima kasih untuk penjelasan awal Pak Max dan Ibu Yulia tentang Lent dan ditambah dengan Bedah Kitab Yohanes Pasal 13-17 ini, membuat saya merasa diri saya tidak layak, tetapi kasih karunia Tuhan Yesus membuat saya berkomitmen, apa yang sudah saya janjikan harus saya lakukan, yaitu melayani Tuhan lebih sungguh, berdoa, baca Alkitab lebih rutin lagi. Terima kasih banyak teman-teman yang sudah banyak berbagi dalam diskusi karena pendapat Bpk/Ibu membantu saya untuk mengerti. Biarlah Tuhan Yesus Kristus memberkati kita semua, Selamat memasuki masa perayaan Paskah 2025.
-
Lily Kurniati
Puji syukur bagi Tuhan Yesus yang mengizinkan saya mengikuti dan menyelesaikan kelas Bedah Kitab Yohanes 13-17. Saya mendapat banyak berkat dari penggalian teman-teman dan diskusi di BK_Yoh 1. Membaca penggalian beberapa teman, saya jadi merasa penggalian saya termasuk minimalis. Saya perlu menggali lebih dalam secara pribadi setelah ini. Terima kasih untuk Kak Rei yang memberikan banyak bacaan pada Zoom evaluasi hari ini. Satu hal yang sangat kena di saya kali ini tentang keintiman di masa Pra-Paskah adalah bahwa Tuhan Yesus sendiri sangat merindukan keintiman secara pribadi dengan murid-murid-Nya dan juga semua pengikut-Nya, termasuk saya. Tuhan Yesus sudah berdoa bagi saya sebagai pengikutnya, jauh sebelum saya lahir. Saya seharusnya merespons keintiman itu dengan kerinduan yang sama.
Terima kasih kepada Kak Milly selaku moderator dan Kak May selaku admin. Terima kasih untuk seluruh staf SABDA yang telah bekerja keras menyelenggarakan kelas ini. Soli Deo gloria.
-
Netel Kristanuel
Sharing berkat:
- Hanya oleh Yesuslah ada jalan kebenaran dan hidup (Yoh. 14:6), hanya kepada Dia aku percaya dan menaruh pengharapan dan menghidupi firman-Nya.
- Yesuslah sentral dalam hidupku. (Yohanes 15:5) "Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. ... sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa". Hanya melalui Yesus, ada hidup yang membawa nasihat, hikmat, dan kekekalan.
- Ada janji Yesus, "... mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya" (Yoh. 15:7). Kesungguhan hati saya melekat kepada-Nya melewati pujian penyembahan.
Kasih melalui keintiman adalah sifat dan sikap untuk menjadikan gaya hidup saya agar saya peduli dan tidak mengenal menyerah dalam keadaan apa pun sehingga saya akan tahan uji dan senantiasa mengandalkan Yesus dengan kuasa yang diberikan kepada saya (Kisah Para Rasul 1:8).
Saya ucapkan terima kasih untuk tim SABDA MLC yang sudah melatih dan memberi kesempatan untuk bertumbuh dan diperlengkapi. Semoga senantiasa menjadi sarana pelatihan yang handal dan termotivasi.
-
Rooy Salamony
Shalom. Tuhan baik. Puji Tuhan, bisa berada di kelas, dipandu tim SABDA yang hebat, dan membaca sharing teman-teman kelas yang sangat memberkati. Injil Yohanes bagi saya berbeda dengan tiga Injil Sinoptik lainnya karena tidak berisi laporan kesaksian saja, tetapi berisi emosi keintiman sang penulis dengan Yesus. Sejak pasal 1, gambaran keintiman itu sudah terlihat.
Kesulitan paling besar ada pada pasal 13-17 karena di sana, Yesus secara khusus mempersiapkan murid murid-Nya untuk mengambil tugas yang Dia terima dari Bapa, untuk dibagikan pada dunia. Penyiapan itu dimulai dari pernyataan Yesus tentang siapa diri-Nya, curahan hati kasih-Nya pada mereka, janji-Nya pada mereka, dan ditutup dengan doa yang sangat khusus.
Jujur, tantangan paling besar bukan pada telaah teksnya, tetapi pada aplikasinya untuk diri saya sendiri. Mampukah saya yang sudah menerima kasih Yesus menerima tugas yang Dia berikan pada para murid? Sanggupkah saya memberitakan Kabar Baik bagi dunia? Percayalah saya bahwa Yesus sudah berdoa juga untuk saya jika saya mengambil bagian dalam pemberitaan Injil?
Semoga Roh Kudus menolong saya menerima tugas ini meskipun pada lingkup terkecil dan dalam waktu yang pendek hingga menjelang Paskah. Selamat mempersiapkan Paskah. Selamat mendalami isi hati Tuhan. Selamat memberitakan Injil Kristus. Tuhan Yesus memberkati Mbak Mei dan Bapak/Ibu tim SABDA. Tuhan Yesus memberkati kita sekalian.
-
Ruth Lodiana
Shalom. Puji syukur kepada Yesus Kristus untuk kasih yang sudah diteladankan kepada kita semua. Mendalami momen pengajaran paling intim Yesus kepada murid-murid-Nya di ruang atas, sesaat sebelum Yesus menuju Via Dolorosa, membuat saya merenungkan kembali betapa Yesus menyiapkan semuanya sebelum Dia pergi.
Kasih dan keintiman yang diteladankan menjadi bukti unconditional love-nya Allah dalam Yesus Kristus, tetap mengasihi, melayani, walau tahu ada yang akan mengkhianati-Nya. Yesus selalu menginisiasi tindakan kasih-Nya. Dari murid-murid-Nya, kita belajar merespons dengan benar.
Dalam diskusi kelas mungkin tidak selalu sependapat, tetapi justru memperkaya. Terima kasih untuk teman-teman di kelas BK_Yoh 1 ini, sangat terberkati oleh penggalian-penggalian dan diskusi di grup. The last but not least, thanks a lot to SABDA tim untuk kesempatan-kesempatan yang diberikan kepada kami untuk melakukan disiplin rohani melalui kelas-kelas diskusinya. Tuhan sertai terus dan makin berkembang dalam pelayanan dan pekerjaan memuliakan Tuhan. Soli Deo gloria.
-
Simon Salasa
Puji dan syukur saya persembahkan kepada Tuhan, boleh diperkenankan ikut Bedah Kitab Yohanes selama seminggu, itu karena kemurahan Tuhan. Pengalaman baru dalam mengikuti bedah Yohanes adalah boleh semakin dipertajam dalam hal membangun relasi, kasih dan keintiman dalam Tuhan. Pelajaran atau berkat bagi saya adalah kasih/relasi dan keintiman dalam Tuhan menghasilkan hidup rohani yang bertumbuh dan berkualitas.
Hal yang paling berkesan dalam diskusi ini adalah kita saling berbagi berkat dan saling memotivasi satu dengan yang lain. Aplikasi praktis: saya akan terus hidup dalam kasih, memperkuat relasi saya dengan Tuhan melalui doa dalam pimpinan Roh Kudus sehingga terjadi keintiman secara terus-menerus untuk hormat dan kemuliaan Tuhan. Terima kasih kepada tim SABDA, moderator, admin, dan semua rekan-rekan dalam kelas diskusi. Tuhan Yesus berkati.
-
Suratman Aripin.
Pengalaman saya mengikuti Kelas Bedah Kitab Yohanes yang secara khusus dikaitkan dengan Paskah sangat menolong saya dalam menjalankan masa Paskah tahun ini, khususnya masa Pra-Paskah. Karena melalui masa sebelum Tuhan Yesus menderita dan mati untuk menebus dosa manusia, Dia begitu peduli dan begitu khususnya memperhatikan murid-murid-Nya dengan menguatkan, memberi teladan, mengingatkan, dan menjanjikan kepada para murid.
Dia menjanjikan tidak akan meninggalkan para murid seorang diri. Di tengah masa sulit, yang Dia tahu akan dijalani, Dia tidak berkeluh minta dikasihani, tetapi Yesus di masa sulit seperti itu justru memikirkan orang lain (para murid). Itulah pelajaran yang paling berkesan bagi saya.
Melalui pelajaran tersebut, saya bersyukur karena Tuhan Yesus mau berkorban dan tetap memperhatikan saya sebagai murid-Nya. Dan, saya juga akan belajar untuk tidak egois, hanya mementingkan diri sendiri. Saya mau belajar mencari tahu apa yang bisa saya lakukan untuk menolong sesama murid Kristus, khususnya.
Mengenai proses diskusi, sangat menolong saya melihat dari sisi yang berbeda karena untuk menggali 1 pasal, ada banyak hal yang tidak mungkin semuanya saya lakukan penggaliannya. Akhir kata, terima kasih atas pelayanan tim SABDA yang sudah menolong saya lebih memahami makna Paskah.
-
Susan Mampioper
Saya bersyukur dan bersukacita karena selama mengikuti kelas ini, saya mendapat tuntunan untuk belajar dan tidak hanya mendalami Alkitab, tetapi membangun hubungan yang intim dengan Tuhan. Melalui metode/langkah-langkah penggalian yang diberikan, sangat membantu saya lebih dalam mengenal Yesus (karakter, perintah, janji, konsekuensi mengikut-Nya, dll.) serta diarahkan untuk melakukan firman itu dengan langkah sederhana secara sadar sesuai ukuran kemampuan masing-masing.
Pelajaran paling berkesan selama kelas, setiap bacaan dalam penggalian yang saya lakukan, hal yang berulang-ulang kali diingatkan untuk saya, yaitu kasih dan bentuk nyata dari kasih yang telah Tuhan Yesus lakukan, dan minta untuk setiap orang yang percaya kepada-Nya agar lakukan juga seperti yang Dia lakukan. Dari sini, saya akan belajar untuk melakukan bentuk kasih dalam kehidupan dengan berdoa dan bersaat teduh lebih sungguh, dan dalamnya berdoa untuk diri sendiri, orang-orang terkasih, dan sekitar agar hidup dan mengenal Yesus lebih sungguh, menjadi saksi Yesus bagi sesama di mana saya ada.
Terima kasih untuk tim yang sudah menyelenggarakan acara yang luar biasa, yang melaluinya saya dan peserta lainnya terus mengenal Yesus lebih dalam dan bertumbuh serta saling menguatkan melalui hasil penggalian yang dibagikan. Saya rasa bahwa saya dan peserta lainnya mengikuti kegiatan ini adalah bentuk dari pekerjaan Roh Kudus yang menggerakan kami untuk mengenal Yesus dan bertumbuh pada prosesnya masing-masing bukan karena ingin mendapatkan suatu penghargaan yang disiapkan tim oleh sebab itu secara sadar dan rela akan menaati segala bentuk aturan dan perjanjian yang telah disepakati bersama. Sebabnya, tim ketika menjalankan tugasnya dalam hal mengingatkan, mestinya menyampaikan pemberitahuan atau bertanya menggunakan susunan kalimat yang semestinya (sapaan pembuka, izin, sapaan sesuai/cocok, misalnya Saudara-saudari). Diharapkan ke depan terus jadi wadah yang membantu orang-orang percaya untuk berproses dan bertumbuh dalam Yesus lebih dalam. Demikian, terima kasih.
-
Tjokro Uniati
Bersyukur kepada Tuhan Yesus yang baik dan mengasihi saya, dapat mengikuti kelas Bedah Kitab Yohanes 13-17 tentang keintiman ini di masa Pra-Paskah sehingga mempersiapkan saya secara pribadi untuk memasuki Paskah dengan hati dan pikiran yang tertuju pada Tuhan.
Melalui BK_Yoh ini, saya kembali diingatkan betapa besar kasih dan pengorbanan Tuhan bagi hidup saya, meskipun saya bukan siapa-siapa, tetapi Tuhan sudah menjadikan saya milik-Nya dan Dia milik saya. Saya, sahabatnya, dan Dia sahabat saya, Dia yang begitu rendah hati, memberi teladan, meski tahu akan disakiti tetap saja melayani. Begitu hebatnya Tuhan Yesus yang rela meninggalkan kemuliaan-Nya supaya saya hidup dan dibenarkan, di mana saya berada di situ pun Yesus berada. Bahkan saya dapat meminta apa pun kepada-Nya dalam nama-Nya akan diberikan seturut kehendak-Nya sebagai bentuk penyertaan dan pemeliharaan hidup saya. Dia juga berdoa untuk saya meskipun dalam waktu yang terentang begitu jauh. Ini membuat saya ingin terus intim dalam persekutuan dengan-Nya dan menjaga kesatuan persekutuan dengan saudara seiman saya supaya dunia tahu Yesus mengasihi saya, dan makin banyak yang percaya kepada-Nya.
Terima kasih untuk tim SABDA yang sudah memberikan fasilitas Bedah Kitab Yohanes ini, mengingatkan dan terus mendorong untuk mendalami kitab ini lebih dan lebih lagi. Kiranya Tuhan memberkati pelayanan ini supaya terus menjadi berkat yang berdampak bagi banyak orang. Tuhan memberkati.
-
Trivena S.
Puji Tuhan, bersyukur dapat ikut kelas BK_Yoh sampai akhir. Berkat-berkat rohani yang saya dapatkan:
- Pelayanan dan keteladan yang suci Tuhan Yesus diwarnai dengan segala tindakan-Nya dengan penuh kasih, tulus, dan rendah hati. Bukan hanya dengan kata-kata, tetapi dalam tindakan nyata.
- Analogi Yesus sebagai Pokok Anggur dan kita ranting-rantingnya, mengingatkan kita harus tetap tinggal dan melekat pada pokok-Nya, yaitu Yesus, Pokok Keselamatan kita. Tanpa Roh Kristus, kita tidak dapat melakukan apa pun dengan benar, tidak dapat membuahkan hasil yang menyenangkan hati Allah.
Keakraban Tuhan Yesus dengan Bapa, memungkinkan kita orang yang percaya saat ini, dapat menikmati keintiman dengan Allah Bapa. Doa-doa Tuhan Yesus bagi kita, memberi kekuatan, penghiburan, sekaligus pengharapan yang pasti akan hidup kekal bersama-Nya.
Dengan tema "Paskah Intim", saya akan setia dan bertekun terus, untuk bergantung kepada Allah, tinggal tetap melekat dalam kasih-Nya, sebab di sanalah sumber kehidupan dan pengharapan yang memampukan saya menyaksikan kasih-Nya bagi sesama. Terima kasih untuk tim SABDA dan teman-teman diskusi yang luar biasa. Tuhan Yesus memberkati.
-
Winarti Suryaatmadja
Puji Tuhan, bersyukur bisa mengikuti kelas ini dalam rangka mempersiapkan bahan Paskah di gereja, dan pastinya penggalian selama 5 hari sangat memberkati karena banyak hal baru yang saya dapatkan lewat penggalian pribadi dan juga teman-teman di BK_Yoh 1. Suatu hal baru dalam memperingati Paskah, mengusung tema keintiman relasi dengan Tuhan, yang memaknai Paskah lebih dalam lagi, bagaimana Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang mau kita mengenal-Nya dan berelasi intim dengan-Nya.
Tidak kebetulan juga tema ini dipilih tim SABDA bersamaan dengan diputarnya film "Last Supper" yang memiliki makna keintiman di malam terakhir Yesus bersama murid-murid-Nya, saling melengkapi dan pastinya tidak kebetulan. Kasih anugerah Tuhan yang telah menyelamatkan kita, merupakan sesuatu yang harus kita hargai dan selalu kita ingat lewat tubuh dan darah Kristus, yang aplikasinya adalah kita lebih lagi memiliki keintiman mengenal-Nya lewat doa, firman Tuhan, bersekutu dan bersaksi supaya iman kita tidak mudah digoyahkan, sebaliknya semakin kuat dan kita dapat bertahan menghadapi dunia.
Terima kasih SABDA yang selalu menjadi kepanjangan tangan Tuhan, membawa umat Tuhan mendekat pada keintiman dengan-Nya. Terima kasih kepada tim SABDA MLC yang sudah mengkoordinir jalannya kelas ini. Tetap semangat dan sukacita melayani-Nya. Selamat menyambut Paskah. Semua dalam hidup kita hanya karena anugerah-Nya. Terima kasih Tuhan Yesus.
-
Yehezkiel Yuliandri
Shalom. Saya mengucap syukur kepada Tuhan karena boleh diberikan kesempatan dalam mengikuti kelas penggalian Alkitab dari Yohanes 13-17. Banyak belajar bahwa keintiman dengan Allah bukan hanya sekadar kita mengenal Allah, tetapi harus mengenal kasih Allah secara pribadi melalui doa dan merenungkan firman setiap hari.
Pengalaman baru juga bagi saya bertemu dengan teman-teman yang luar biasa dari berbagai denominasi gereja, di pertemukan dalam kelas ini dan juga bersyukur buat sharing yang sangat memberkati. Semakin diteguhkan lagi dalam pengenalan akan kasih Allah yang sempurna.
Saya berkomitmen untuk ke depannya harus terus membangun hubungan yang intim dengan Allah. Karena saya percaya bahwa ketika hubungan kita semakin intim dengan Tuhan, hidup kita juga akan semakin diberkati. Saya juga berterima kasih untuk tim SABDA yang memfasilitasi dalam kelas Bedah Kitab Yohanes Pasal 13-17. Kiranya Tuhan memberkati setiap pelayanan Kakak semua. Tuhan Yesus memberkati. Filipi 4:13 (TB), "Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku."
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA