Sharing Berkat Kelas KNB 3
-
Adimas
Kesan saya mengikuti kelas ĀKNB adalah saya mendapatkan ilmu banyak mengenai nabi-nabi besar di PL. Awalnya, saya merasa berat mengikutinya, tetapi lama kelamaan ternyata seru, bisa mendapat banyak ilmu dari teman-teman sekalian. Berdiskusi dengan berbagai pandangan yang ada, dan terbuka dengan ilmu baru. God bless.
-
Agustinus
Tugas: Pengalaman baru mengikuti kelas KNB, pelajaran/berkat yang paling berkesan, aplikasi praktis yang akan dilakukan, dan evaluasi terkait proses diskusinya.
Pelajaran/berkat yang paling berkesan:
- Mengenal kehendak Allah dengan lebih jelas.
- Memperdalam pengenalan akan karakter Allah.
- Menguatkan iman dan ketekunan dalam menghadapi tantangan.
- Menggali nubuat Mesianik dan pengharapan akan keselamatan.
- Menyadari pentingnya pertobatan dan hidup kudus.
Aplikasi praktis:
- Meningkatkan kepekaan terhadap firman Tuhan: belajar dari nabi-nabi besar, kita terdorong untuk lebih peka mendengar dan menaati kehendak Tuhan melalui pembacaan Alkitab dan doa secara rutin.
- Menjadi suara kebenaran di tengah dunia: seperti para nabi, kita dipanggil untuk menyampaikan kebenaran Tuhan dengan kasih dan keberanian, meskipun mungkin ditolak atau tidak populer.
- Hidup dalam kekudusan dan pertobatan: memeriksa diri dan meninggalkan dosa-dosa tersembunyi, lalu hidup selaras dengan nilai-nilai kerajaan Allah.
- Mengandalkan Tuhan dalam segala situasi: meneladani iman para nabi seperti Daniel yang tetap setia walau berada di tengah tantangan besar, mendorong kita untuk tetap berharap kepada Tuhan dalam kondisi sulit.
Evaluasi dalam proses diskusi:
- Pemahaman: Firman dan pelajaran dari nabi-nabi besar dipahami dengan jelas.
- Relevansi: Pelajaran itu terasa relevan dan berbicara langsung pada kondisi kehidupan saat ini.
- Keterlibatan: Diskusi aktif, terbuka, dan mendorong perenungan pribadi.
- Perubahan: Ada komitmen nyata untuk menerapkan pelajaran dalam kehidupan sehari-hari.
-
Anil Dawan
Dapat mengikuti kelas KNB merupakan anugerah karena sebenarnya kelas ini hampir saya lewatkan di tengah kesibukan pekerjaan dan pelayanan. Namun, selalu ada semangat untuk dapat mengikutinya karena memberikan pelajaran dan pembelajaran menarik dan luas mengenai peran nabi, khususnya dalam konteks pembuangan.
Suara pengharapan dan janji Mesianik dalam pesan Yesaya, karya Allah berdasarkan karya nyata untuk membangun dan berusaha sebagai seruan ĀYeremia. Serta ajakan untuk pertobatan dari dosa individual maupun komunal hingga kesaksian hidup di tengah lingkungan yang menantang melalui pesan Daniel. Walau disajikan dari pribadi nabi yang berbeda, tetapi benang merahnya adalah sama pengharapan di tengah keterpurukan bangsa dan umat Allah dan berbagai cara. Menghadirkan pengharapan itu dalam konteks masa lalu dan relevansinya hingga masa kini dan yang akan datang. Terima kasih untuk semua rekan yang sudah menolong sebagai moderator dan admin serta diskusi. Apresiasi untuk kita semua. Terima kasih. Tuhan memberkati.
-
Aviana (Vivi)
Saya mengucap syukur kepada Tuhan karena diberi kesempatan untuk mengikuti kelas MLC SABDA ini. Melalui kelas ini, saya belajar lebih dalam tentang kehidupan para nabi dan meneladani kesetiaan dan integritas mereka dalam menjalani panggilan dan pelayanan yang tidak mudah. Melalui pertanyaan diskusi, saya menjadi didorong untuk melihat kisah para nabi dari perspektif yang berbeda sehingga saya mendapatkan banyak pembelajaran baru dan sudut pandang segar yang relevan untuk diterapkan dalam konteks kehidupan dan pelayanan masa kini. Sebagai pemula, saya sebenarnya cukup terkejut dengan struktur diskusi yang padat dan dinamis di kelas MLC ini. Di awal, saya merasa tertinggal karena bingung harus mulai dari mana, apalagi saat itu saya juga sedang menjalani business trip. Namun, Puji Tuhan, melalui dorongan dan dukungan dari moderator Kak Rei, tim admin SABDA, Kak Mei, saya perlahan-lahan bisa menyusul dan mengikuti ritme kelas. Sharing dari teman-teman di KNB 3 pun sangat memberkati dan memperkaya pemahaman saya. Saya sadar masih banyak yang bisa saya pelajari dan tingkatkan, tetapi saya sungguh bersyukur atas pengalaman yang baru dan luar biasa ini. Kiranya Tuhan terus memberkati dan memperluas dampak pelayanan SABDA!
-
Chika Ferryana
Meskipun latar belakang pendidikan STT, saya menyadari bahwa saya lebih unggul dan mudah menerima hal-hal yang berbau pastoral daripada biblika, sistematik, dan dogmatika. Akibatnya, saya sempat ingin mengundurkan diri dari kelas ini. Ditambah lagi selama seminggu ini kegiatan cukup padat. Saya bersyukur atas kekuatan yang Tuhan berikan sehingga saya tetap dapat mengikuti meski tidak dapat aktif sepenuhnya di kelas. Bersyukur untuk kesulitan yang ada. Menyadarkan saya, kalau selama ini saya mencari referensi hanya supaya kelihatan menguasai, tetapi kali ini sungguh-sungguh saya penasaran dan semakin mudah untuk belajar. Apa yang saya dapatkan kali ini, akan saya terapkan di kelas MLC berikutnya, entah itu kelas modul atau bedah kitab. Demikian sharing berkat dari saya. Terima kasih dan shallom!
-
Elisa ĀIswandono
Bersyukur karena masih diberi kesempatan mempelajari kitab nabi-nabi besar. Kitab nabi-nabi besar (Yesaya, Yeremia, Ratapan, Yehezkiel, dan Daniel) penting dipelajari karena menyampaikan pesan Tuhan yang mendalam tentang penghakiman, pertobatan, pengharapan, dan pemulihan umat-Nya. Melalui nubuat-nubuat mereka, Allah menyatakan kehendak-Nya, murka atas dosa, serta kasih dan rencana keselamatan-Nya yang kekal. Kitab-kitab ini juga menunjukkan bagaimana Allah berdaulat atas sejarah dan bangsa-bangsa, serta mengarahkan pandangan umat kepada kedatangan Mesias. Mempelajarinya menolong kita memahami karakter Allah dan tanggapan yang Ia kehendaki dari umat-Nya. Terima kasih kepada Kak Rei, Kak Mei dan semua tim SABDA yang telah menyiapkan pengajaran ini. Tuhan Yesus memberkati selalu dalam setiap pelayanan yang dilakukan. Amin!
-
Esther
Tuhan memakai orang yang bersedia, taat, serta mau dibentuk, ketimbang telah merasa mumpuni dan dari keempat nabi besar ini, saya belajar:
- Yesaya: saya belajar berkata "ya" walau belum merasa sepenuhnya mampu.
- Yeremia: saya belajar ketaatan itu lebih penting daripada hasil yang nampak.
- Yehezkiel: saya belajar ketaatan terkadang berarti mengikuti Tuhan di luar logika manusia.
- Daniel: saya belajar bahwa seseorang yang taat kepada Allah bisa bersinar bahkan di tengah dunia yang tidak mengenal Tuhan, dan bahwa kudus dan kompeten itu bisa berjalan bersama.
Dari keempat nabi besar ini juga, saya belajar bahwa Tuhan memanggil orang dengan karakter, latar belakang, dan jalan hidup yang berbeda, tetapi semua dipakai untuk satu tujuan, yaitu menyampaikan suara-Nya serta menunjukkan kasih-Nya yang besar. Terima kasih Tuhan dan tim SABDA untuk kesempatan belajar kali ini. Soli Deo gloria.
-
Feronica
Bersyukur bisa ikut kembali dalam diskusi kelas modul KNB tahun ini. Berkat yang saya dapatkan dari kehidupan para nabi-nabi. Dalam pemanggilan-Nya dan perintah-Nya, masing-masing sangat unik dengan maksud dan tujuanNya, pertobatan dari tingkah langkahnya yang jahat. Untuk ini saya sangat terberkati dengan diingatkan bahwa Tuhan lebih mengutamakan "proses" bukan hasil. Ketaatan, kesetiaan, integritas harus saya miliki sebagai anak dan hamba Tuhan. Terima kasih untuk tim MLC SABDA, moderator, Kak Rei, dan juga admin kelas, Kak Mei juga rekan-rekan kelas 3. Tuhan berkati.
-
Lily Kurniati
Saya sangat bersyukur diizinkan Tuhan mengikuti kelas ini. Walaupun pernah membaca kitab-kitab nabi-nabi besar, saya kurang mengetahui tentang Nabi Yehezkiel. Mungkin karena saya sekadar membaca dan kurang mendalami. Idola saya adalah Daniel. Itu yang saya lakukan hingga saat ini. Berusaha hidup kudus dan berintegritas sehingga menjadi teladan tentang orang Kristen di lingkungan saya. Belajar dan diskusi di kelas ini membuat saya sedikit memahami kehidupan Nabi Yehezkiel dan jadi ingin mengetahuinya lebih jauh. Terima kasih tim SABDA yang telah memberikan beberapa referensi dan menyelenggarakan kelas ini. Terima kasih kepada Kak Rei selaku moderator yang selalu memberikan pertanyaan yang cukup menggelitik walaupun waktu diskusi tinggal sebentar lagi. Terima kasih untuk Kak May selaku admin yang siap mengingatkan setiap peserta. Soli deo gloria.
-
Loa Willyanto
Puji Tuhan, saya dapat menyelesaikan kelas Kehidupan Nabi Besar, walaupun banyak kesibukan lainnya. Saya sangat diberkati dalam mempelajari semua kehidupan Nabi Yesaya, Yeremia, Yehezkiel, dan Daniel yang masing-masing mempunyai karakter yang berbeda, tetapi ada kesamaannya, yaitu takut dan taat kepada Allah. Semua nabi besar menjadi suatu cermin untuk saya supaya berprogress kepada teladan Kristus. Dalam diskusi, banyak peserta memberikan jawaban-jawaban sehingga saya mendapat insight-insight yang menarik, serta pertanyaan moderator dan peserta mengembangkan pola berpikir saya. Terima kasih kepada seluruh tim SABDA yang telah menyiapkan, mempresentasikan, dan mengemas jalannya diskusi sehingga menarik dan menambah pengenalan yang lebih dekat kepada Tuhan. Kiranya SABDA terus berkarya untuk kemuliaan Tuhan Yesus.
-
Nelva Nuah
Shalom. Puji Tuhan, saya sangat mengucap syukur boleh bergabung dengan komunitas ini. Saya dapat menerima sesuatu yang baru lewat materi-materi yang diberikan oleh para hamba Tuhan yang Tuhan utus lewat komunitas ini, bahkan diskusi yang luar biasa. Adapun berkat yang saya dapatkan lewat materi dan diskusi melalui KNB: Yesaya, Yeremia, Yehezkiel, dan Daniel adalah mereka Āmenghadapi berbagai tantangan, mengalami penolakan dan penghinaan dari bangsa mereka sendiri, mengalami penganiayaan dan penindasan dari pemerintah dan pemimpin, bahkan mereka mengalami kesulitan dan penderitaan dalam menjalankan panggilan mereka. Namun, mereka tetap teguh dan setia kepada Tuhan karena mereka memercayai bahwa Tuhan memiliki rencana yang lebih besar untuk mereka. Mereka memiliki iman yang kuat dan percaya bahwa Tuhan akan menolong mereka. Mereka berani mengambil risiko dan menghadapi tantangan untuk menjalankan panggilan mereka. Sehingga, saya menyadari panggilan Tuhan tidak selalu mudah, tetapi Tuhan akan memberikan kekuatan dan bimbingan. Kesetiaan kepada Tuhan tidak tergantung pada keadaan, tetapi pada iman dan kepercayaan kepada Tuhan. Penderitaan dan tantangan dapat menjadi kesempatan untuk memperkuat iman dan memercayai Tuhan lebih dalam. Dengan demikian, keempat nabi besar ini dapat menjadi motivasi dan inspirasi bagi saya untuk tetap teguh dan setia kepada Tuhan bahkan di tengah-tengah kesulitan dan penderitaan.
-
Rojak Setiawan
Nabi Yeremia, Yehuda, dan Daniel membawa pesan penting tentang berkat Allah dan penyesalan, serta harapan untuk masa depan. Yeremia menasihati orang Yehuda yang diasingkan untuk hidup tenang di tanah asing dan membangun kembali kehidupan mereka, sambil tetap setia kepada Allah. Yehuda, dalam kitab Yeremia, mengingatkan tentang janji Allah untuk perjanjian baru yang akan datang, yang digenapi dalam Yesus Kristus. Daniel, dengan hikmatnya, menafsirkan mimpi dan visi yang membawa pengungkapan tentang rencana Allah bagi bangsa-Nya.
Nabi Yeremia:
- Berkat di pembuangan: Yeremia memberikan nasehat kepada orang-orang Yehuda yang diasingkan di Babel agar mereka hidup damai dan membangun rumah serta keluarga karena Allah ingin mereka berbuat baik di kota tempat mereka tinggal.
- Harapan pada masa depan: Yeremia juga berbicara tentang janji Allah untuk perjanjian baru yang akan datang, yang akan digenapi melalui Mesias, Yesus Kristus.
- Pesan tentang penyesalan: Yeremia mengingatkan orang-orang Yehuda untuk bertobat dan kembali kepada Tuhan karena Allah akan membalas perbuatan mereka.
Yehuda:
- Perjanjian Baru: Kitab Yeremia (Yer 31:31-34) berbicara tentang perjanjian baru yang akan dibuat Allah dengan umat-Nya, di mana Dia akan menulis hukum-Nya di dalam hati mereka.
- Yesus sebagai Mesias: Perjanjian Baru ini digenapi dalam diri Yesus Kristus, yang menjadi jaminan bagi keselamatan dan pemulihan bangsa Israel.
Nabi Daniel:
- Hikmat dan kepercayaan: Daniel terkenal dengan hikmatnya dan kepercayaannya kepada Allah, yang memungkinkan dia untuk menafsirkan mimpi dan visi.
- Rencana Allah: Daniel mengungkapkan rencana Allah untuk dunia, termasuk tentang kebangkitan Kerajaan Allah di bawah kepemimpinan Mesias.
- Pesan tentang kemuliaan Allah: Daniel mengingatkan tentang kemuliaan Allah dan pentingnya tetap setia kepada-Nya dalam segala hal.
Terima kasih Tuhan Yesus Kristus atas pelajaran kehidupan nabi besar ini. Semoga ini kelak jadi pelajaran penghidupan di aktivitas sehari-hari. Tuhan memberkati.
-
Ronal
Dalam kelas ini, saya mengetahui lebih banyak hal lagi tentang kehidupan nabi-nabi besar, kenapa mereka diutus, dan apa maksud/tujuan Tuhan untuk umat-Nya. Sungguh bersyukur karena bisa ikut dalam kelas KNB ini. Terima kasih buat semua tim SABDA yang setiap saat terus mengingatkan akan setiap agenda-agenda yang akan diadakan. SABDA sungguh menjadi berkat buat orang banyak.
-
Rosy
Puji Tuhan, kelas kali bisa diikuti sampai selesai berkat Tuhan yang memberi pertolongan. Saya mendapat banyak berkat dari kehidupan para nabi, khususnya Yehezkiel. Entah mengapa pengalaman hidupnya buat saya "sesuatu banget". Dari kehidupan para nabi, saya belajar untuk tetap setia, taat dan berintegritas di tengah berbagai tantangan. Terima kasih buat semua tim SABDA yang terlibat langsung maupun yang di balik layar dalam pelayanannya. Tuhan Yesus memberkati.
-
Susanto
Shalom semuanya. Mengikuti kelas KNB ini, memberi pengalaman/pengetahuan baru dalam mengenal lebih detail tentang para nabi besar dalam Alkitab, pelayanan mereka, tantangan mereka, dan juga cara-cara yang mereka gunakan dalam menyampaikan pesan Allah.
Pelajaran yang paling berkesan:
- Memahami betapa dalamnya kasih dan kesabaran Allah terhadap umat-Nya, bahkan di tengah pemberontakan mereka. Kasih manusia terbatas, tetapi kasih Allah melampaui segalanya.
- Dapat melihat bagaimana para nabi (seperti Yeremia dan Yehezkiel) rela menanggung penderitaan demi menyampaikan firman Tuhan. Ini menyadarkan saya bahwa menjadi alat Tuhan sering kali bisa berarti harus berjalan dalam zona yang tidak nyaman, tetapi akan penuh makna, jika kita mengandalkan kekuatan dari Tuhan yang akan menopang kita.
Secara praktis, saya terdorong untuk lebih berani menyampaikan kebenaran, meski tidak populer. Saya juga ingin belajar memiliki hati yang lebih peka, untuk mendengar suara Tuhan, berusaha lebih intim dengan-Nya, di tengah kesibukan duniawi. Untuk proses diskusinya, saya rasa materi dan diskusinya sudah cukup baik, meski saya pikir akan lebih hidup jika ada waktu tertentu untuk berinteraksi secara live antar peserta diskusi. Kepada tim SABDA, saya ucapkan banyak terima kasih atas kelas, materi serta bimbingannya. Semoga kelas-kelas seperti ini akan terus diadakan dan menjadi berkat bagi teman-teman yang terlibat dalam pelayanan ataupun yang ingin memahami Alkitab dengan lebih dalam lagi. God bless us.
-
Tan Tjin Hin
Segala pujian hanya kepada Tuhan Yesus Kristus, Juru Selamat kita semua, bilamana masih diberikan kesempatan dalam kelas modul "Kehidupan Nabi Besar".
Dalam kelas modul ini, banyak hal-hal baru yang saya dapatkan, belajar dari:
- Nabi Yesaya, kembali diingatkan kita harus merespons panggilan Tuhan Allah untuk melayani, sekalipun ada kekurangan dalam diri kita, Tuhan Allah sendiri yang akan melengkapi dan menyempurnakan, Yesaya 6:5 menggambarkan kita orang berdosa yang mau dengan sadar mengakuinya, Yesaya 6:6-7 memperlihatkan bagaimana Tuhan Allah sendiri yang menyucikan, mengampuni dan menghapus segala dosa-dosa kita, dan Yesaya 6:8 panggilan Tuhan Allah untuk kita mau merespons panggilannya untuk melayani Dia.
- Nabi Yeremia, hidupnya dekat dengan firman Tuhan Allah, ini yang membuatnya peka terhadap suara panggilan-Nya, dan respons menyadari kalau ada rencana Tuhan Allah yang besar dalam hidup Nabi Yeremia, Yeremia 1:5 bahwa Tuhan Allah sudah mengenal siapa kita dan punya rencana, sudah dipilih menjadi anak-Nya, dan ada rencana-Nya dalam hidup kita.
- Nabi Yehezkiel, sepertinya pelayanannya sia-sia, tetapi kalau Tuhan Allah yang sudah mempersiapkan dan memanggil hamba-Nya, jelas tujuannya untuk tetap taat kepada-Nya bukan kesuksesan dalam pandangan manusia. Kita bisa belajar dari Nabi Yehezkiel, untuk tetap setia dalam pelayanan menyampaikan pesan Tuhan Allah tanpa memedulikan respons yang kita layani.
- Nabi Daniel, darinya kita bisa belajar, bagaimana hidup dan melayani dalam dunia sekuler sekaligus dalam lingkungan pemerintahan, tetapi tetap menjaga integritasnya kepada Tuhan Allah sekalipun konsekuensi berat, dan tetap harus dijalani, Daniel 1:8, bagaimana Nabi Daniel tidak mau mencemarkan dirinya, walaupun belum tahu akhirnya seperti apa, tetapi karena keintiman dengan Tuhan Allah. Apa pun hasil akhirnya, Daniel tetap percaya kalau Tuhan Allah tetap memberikan yang terbaik. Hal yang sama ketika ada larangan berdoa (Daniel 6:10), sekalipun berat konsekuensi.
Buat saya membuka wawasan yang berlimpah-limpah bahwa Tuhan Allah tetap baik dan akan memperlengkapi kita ketika merespons panggilan-Nya untuk melayani. Dalam kesempatan ini, saya juga haturkan terima kasih sebesar-besarnya buat tim SABDA. Saya percaya jerih payah teman-teman tidak akan sia-sia. Tuhan Allah akan sangat memperhatikan dan membalas segala jerih payah dalam kasih karunia-Nya. Terima kasih juga buat teman-teman dalam kelas ini, baik di grup besar dan di grup KNB 3, sudah memberi wawasan baru dalam banyak diskusi kelas, Tuhan Allah memberkati kita semua. Amin.
-
Terrance Noel
Shalom. Saya sangat bersyukur atas perkenan Tuhan dapat mengikuti kelas KNB. Mempelajari bersama rekan-rekan di grup KNB 3 sangat memberkati dan membangun kerana ramai yang aktif mendiskusikan pertanyaan dan saling menanggapi jawaban antara satu sama lain. Salah satu perkara penting dalam pelajaran KNB ini adalah pentingnya mengenali 4 nabi besar dalam Alkitab. Terima kasih buat moderator (Pak Rei), admin (Kak Mei), dan semua tim SABDA yang telah menjayakan kelas diskusi selama 5 hari dengan kesungguhan yang tidak mengenal arti lelah dalam pelayanan. Tuhan memberkati.
-
Timotius
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus, Sang Empunya Firman, yang telah memimpin dan memberkati saya selama mengikuti kelas Kehidupan Nabi Besar (KNB) ini. Terima kasih kepada penyelenggara MLC SABDA, moderator, admin kelas, serta seluruh rekan-rekan KNB 3 yang telah menjadi bagian dari perjalanan pembelajaran ini. Melalui kelas ini, saya memperoleh banyak berkat rohani yang memperdalam pemahaman saya akan panggilan dan keteguhan para nabi besar. Saya belajar dari kerelaan Yesaya menjadi hamba Tuhan di tengah situasi yang tidak mudah; dari keteguhan Yeremia dalam menyampaikan firman Tuhan meskipun sering ditolak dan dianiaya; dari keberanian Yehezkiel yang menyampaikan pesan Tuhan secara simbolik bahkan dengan cara yang cukup ekstrem; serta dari kebijaksanaan Daniel yang tetap memuliakan Tuhan di tengah pembuangan bersama bangsanya.
Saya bersyukur karena kelas ini memberikan pemahaman yang segar dan memperkaya iman saya. Harapan saya, MLC SABDA terus dipakai Tuhan secara luar biasa pada era digital ini untuk menjangkau dan membina umat Tuhan di berbagai tempat. Semoga kelas-kelas serupa tetap dapat dilaksanakan agar semakin banyak anak-anak Tuhan dapat bertumbuh dalam pengenalan akan firman-Nya. Terima kasih dan Tuhan Yesus memberkati. Soli Deo gloria.
-
Tumbur M. Silalahi
Melalui pengalaman belajar dan berdiskusi tentang kitab-kitab nabi besar, seperti Yesaya, Yeremia, Daniel, dan Yehezkiel, saya merasa sangat diberkati. Diskusi ini membuka wawasan baru yang lebih mendalam mengenai pesan-pesan yang disampaikan oleh para nabi tersebut. Setiap kitab memiliki nuansa yang berbeda, tetapi semuanya memberi pelajaran penting tentang pertobatan, pengharapan, dan keadilan Tuhan yang kekal. Saya bisa melihat bagaimana konteks sejarah dan kehidupan umat Israel pada masa itu berhubungan erat dengan tantangan spiritual yang dihadapi di zaman sekarang. Berkat diskusi ini, saya menjadi lebih fokus dan terlibat dalam mempelajari kitab-kitab ini. Selama ini, saya hanya menerima informasi dari khotbah di gereja, tetapi sekarang saya bisa menggali makna lebih dalam dan memahami pesan Tuhan dengan cara yang lebih personal. Berbagi pemahaman dengan teman-teman memberi saya perspektif baru yang sangat bermanfaat, membantu saya untuk lebih menghidupi ajaran-ajaran dalam kitab-kitab tersebut.
-
Wasis
Saya sungguh terberkati dengan adanya kelas nabi besar yang memberikan saya pengalaman baru dan mempermudah cara belajar melalui arahan pertanyaan yang diberikan panitia. Saya jadi mudah memahami konteks kitab nabi besar tersebut. Pengalaman berkesannya: diskusinya seru-seru dan banyak memperkaya pemahaman saya.
Aplikasi praktis:
- Saya akan mencoba membuat bahan renungan yang singkat dan mudah mengenai nabi besar tersebut dalam 1 judul sederhana.
- Iman saya bertambah dalam mempelajari KNB ini.
Evaluasi:
- Semoga bisa dilanjutkan dalam bentuk kelas nabi kecil, tetapi dipilih yang kitab nabi kecilnya yang related.
- 4 kitab waktunya 5 hari sepertinya mepet yah. Kalau masing-masing kitab dibuat dua hari mungkin lebih baik.
Terima kasih untuk panitia yayasan SABDA yang telah menggapai dan mengelola diskusi ini sehingga berjalan dengan lancar. Tuhan Yesus memberkati SABDA dan seluruh pelayanannya.
-
Yvonne Kaunang
Shalom. Kesempatan yang terindah dan sangat berarti mendapat kesempatan mengikuti diskusi tentang 4 nabi besar. Bagiku ini hal yang baru mendapat artikel yang menarik dan sangat inspiratif sebagai pengikut Yesus karena membahas yang tidak pernah dipikirkan sebelumnya. Agak kewalahan juga dalam 4 hari harus mengetahui isi kitab ke-4 nabi besar ini, yang walaupun sudah dibaca, tetapi juga sudah terlupa. Puji Tuhan, saya dapat ikut dan membaca diskusi teman-teman kelas yang sangat berisi maknanya. Sekali lagi, terima kasih tim SABDA. Dan, akhirnya jika ada kelas-kelas seperti ini saya diundang lagi ya.
-
Zephania
Shalom selamat malam. Mengikuti kelas KNB ini, saya mendapatkan berkat berupa pengetahuan dan pembelajaran yang mendalam dari nabi-nabi besar dalam Perjanjian Lama. Saya belajar bahwa nabi-nabi itu berbeda fungsinya dengan raja, mereka lebih memiliki hubungan pribadi dengan Tuhan, bahkan Tuhan benar-benar berbicara langsung dengan mereka. Nabi-nabi ini hidupnya juga soliter karena tanggung jawabnya tidak selalu dapat langsung diterima oleh raja dan umat, seperti Nabi Yeremia yang memiliki karakter ekspresif dalam menunjukkan emosinya dengan meratap, Nabi Yehezkiel yang menyampaikan pesan Allah kepada bangsa Israel dengan cara-cara yang unik dan anti-mainstream, dan Nabi Daniel yang memiliki karunia dari Allah untuk memperoleh penglihatan-penglihatan yang sangat berkaitan dengan kitab Wahyu. Dari hal-hal tersebut, saya belajar untuk tidak menyerah dalam menyuarakan kebenaran firman Tuhan, bergumul dalam kesesakan, tetapi terus percaya Tuhan akan selalu menolong tepat pada waktu-Nya. Terima kasih tim SABDA yang sudah memfasilitasi KNB. Tuhan memberkati.
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA