Tiga Metode untuk Menggali Firman
Dalam perjalanan hidup seorang Kristen, salah satu hal yang paling menguatkan adalah waktu yang kita habiskan bersama Tuhan dalam saat teduh. Mempelajari firman Tuhan secara konsisten adalah kunci bagi pertumbuhan rohani kita.
Alkitab sendiri adalah buku yang luar biasa dan mengagumkan. Alkitab menyediakan apa pun yang kita butuhkan untuk hidup dalam kebenaran (2 Petrus 1:3). Saat kita memerlukan penghiburan, kita dapat membaca Mazmur. Saat kita perlu melihat Tuhan dalam wujud darah dan daging, kita dapat membaca Injil. Jika kita ingin mendapatkan nasihat praktis tentang hidup, kita dapat membaca Amsal atau Yakobus. Jika kita ingin belajar tentang kepemimpinan, kita dapat membaca Nehemia. Saat kita ingin belajar tentang iman dalam penderitaan, kita dapat membaca Ayub.
Namun, menggali firman Tuhan bukanlah hal yang selalu mudah. Ada kalanya kita kesulitan memahami apa yang Tuhan sampaikan. Di lain waktu, beberapa nama dan peristiwa dapat membuat kita bingung. Terkadang mungkin ada bagian-bagian yang terasa kurang -- nyambung -- dengan kehidupan kita saat ini.
Berikut adalah beberapa cara yang dapat kita gunakan untuk menggali firman Tuhan dengan lebih dalam.
A. Metode 2 Timotius 3:16
"Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran."
Menurut ayat ini, ada empat fungsi firman Tuhan. Ini adalah salah satu metode paling sederhana dan efektif untuk membantu kita dalam saat teduh. Setelah selesai membaca firman, kita dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut dan menuliskannya di buku saat teduh kita:
- Apa yang diajarkan di dalam firman yang saya baca hari ini?
- Apa kesalahan saya yang dinyatakan di dalam firman hari ini?
- Bagaimana kelakuan yang harus saya perbaiki sesuai firman tersebut?
- Bagaimana keputusan yang harus saya lakukan secara konsisten?
B. Metode S.O.A.P
- Scripture (Firman)
Memulai saat teduh dengan membaca firman. Jangan membaca firman secara acak. Tentukanlah kitab apa yang ingin kita baca selama beberapa hari atau minggu. Lalu, tentukanlah berapa banyak pasal yang ingin kita baca setiap harinya dan lakukan dengan konsisten setiap hari. Misalnya: jika kita membaca 2-3 pasal dari kitab Matius setiap hari, kita dapat menyelesaikannya selama dua minggu. Membaca dari satu kitab sampai selesai akan membantu kita memahami firman Tuhan dengan lebih mendalam. - Observation (Observasi)
Merenungkan, memahami, dan menuliskan. Renungkanlah hal-hal yang Tuhan ingin kita pelajari di dalam firman itu, refleksikan dengan kehidupan kita. Saat membaca firman, pasti banyak pikiran yang bermunculan di benak kita. Jangan lewatkan tahap menulis karena menulis membantu kita memproses apa yang kita renungkan. Kita juga dapat menuliskan hal-hal yang tidak kita pahami agar kita ingat untuk menanyakannya ke sahabat atau pembimbing rohani kita. - Application (Penerapan)
Ini adalah tahap mengambil keputusan. Apa yang ingin kita lakukan untuk menerapkan firman yang baru saja kita baca dalam hidup kita? Ambillah keputusan sespesifik mungkin. Misalnya, jangan hanya memutuskan untuk -- berhenti berbohong.- Tuliskan secara spesifik kebohongan-kebohongan apa yang paling kita pergumulkan, kapan kita paling tergoda untuk berbohong, apa yang akan kita lakukan untuk mengatasinya? - Prayer (Doa)
Doakanlah agar kita sungguh-sungguh memahami firman yang baru saja kita baca. Doakanlah keputusan-keputusan yang sudah kita ambil. Jangan lupa, minta kepada Tuhan untuk menolong kita menang atas dosa dan pergumulan.
C. Tujuh Pertanyaan untuk Menggali Lebih Dalam
Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sangat membantu untuk menyelami firman lebih dalam lagi. Pertanyaan-pertanyaan ini diambil dari buku Be Still, My Soul karya Sam Laing.
- Adakah janji Tuhan dalam firman yang saya baca?
- Apa saja perintah yang perlu saya taati?
- Adakah dosa yang harus saya hindari?
- Adakah contohan yang perlu saya ikuti atau hindari?
- Adakah pengajaran tentang Allah, Yesus, Roh Kudus, atau topik-topik lain dalam Alkitab yang perlu saya percayai?
- Adakah kesulitan yang perlu kita pelajari lebih lanjut?
- Adakah hal yang perlu saya doakan dalam firman tersebut?
Jika ada, apa saja janji-janji itu? Apa persyaratannya? Apa bagian Tuhan dan apa bagian saya di dalam janji itu? Apakah saya sudah mengklaim janji itu dalam hidup saya?
Mencatat dan memercayai janji-janji Tuhan sangat membantu menumbuhkan keyakinan kita kepada Tuhan. Saat kita melihat janji itu digenapi dalam kehidupan kita, itu akan menjadi pengalaman pribadi yang membuat kita semakin confident akan kasih Tuhan.
Adakah hal yang Tuhan ingin saya lakukan? Apakah saya sudah melakukannya dan menaatinya dengan konsisten? Jika belum, bagaimana saya dapat memulainya.
Apa dosa yang Tuhan untuk saya tinggalkan dalam firman ini? Kapan dan bagaimana saya berdosa dalam hal ini? Kepada siapa saya harus mengakuinya? Bagaimana saya dapat menghindari dosa ini?
Alkitab berisi kisah orang-orang yang hidupnya terlibat dengan Tuhan. Banyak contoh-contoh yang menginspirasi untuk kita tiru. Siapa pahlawan Alkitab Anda? Belajarlah dari hidupnya!
Ada kisah-kisah jujur tentang bagaimana orang-orang hebat jatuh dalam dosa. Ada juga kisah-kisah tentang orang-orang yang memberontak terhadap Tuhan. Kita dapat belajar dari contoh-contoh ini dan merenungkan bagaimana seharusnya respons kita.
Dalam Alkitab, kita akan mempelajari kepribadian, karakteristik, dan cara kerja Tuhan. Ada kalanya kita akan terkejut melihat betapa beberapa hal berbeda dengan apa yang selama ini kita percayai. Sangat penting bagi kita untuk menyerap kebenaran Tuhan tentang topik apa pun yang Tuhan nyatakan di dalam firman.
Banyak bagian dalam Alkitab yang akan menantang pemikiran kita. Ada kalanya pikiran kita tidak mampu memahami sepenuhnya maksud Tuhan. Mungkin ada bagian-bagian yang sulit, bahkan membuat kita ragu.
Jangan biarkan kesulitan-kesulitan itu menghentikan kita. Tertantanglah untuk berpikir, menyelidiki, membaca, dan bertanya. Tuhan kita dapat dipercaya dan firman-Nya selalu benar. Namun, kita perlu bersabar dan bertekun saat menghadapi kesulitan. Mungkin pertanyaan kita takkan terjawab saat itu juga. Percayalah, saat kita meminta hikmat, Dia pasti akan memberikannya pada waktu yang terbaik.
Saat teduh memberikan kita banyak fokus rohani untuk didoakan. Doakan dan bersyukurlah atas janji-janji Tuhan. Kita juga perlu berdoa agar kita dapat senantiasa mengaku dosa dan berserah sepenuhnya kepada kehendak Tuhan. Firman yang kita pelajari harus membuat kehidupan doa kita semakin penuh kuasa dan relevan dengan hidup kita.
Jangan sia-siakan karunia luar biasa yang ada dalam genggaman kita. Kita dapat menjalin hubungan yang semakin intim dengan Tuhan Semesta Alam, sekaligus mendapatkan panduan untuk melangkah dalam hidup.
Diambil dari: | ||
Nama situs | : | GKDI |
Alamat artikel | : | https://gkdi.org/blog/menggali-firman-tuhan/ |
Judul asli artikel | : | Tiga Metode untuk Menggali Firman |
Penulis artikel | : | Tidak dicantumkan |
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA