HUA - Pelajaran 03
Nama Kelas | : | Hermeneutika Untuk Awam |
Nama Pelajaran | : | Prinsip-Prinsip Umum Hermeneutika |
Kode Pelajaran | : | HUA-P03 |
Pelajaran 03 -- Prinsip-Prinsip Umum Hermeneutika
Daftar Isi
- Menafsirkan Menurut Konteksnya
- Mengapa Konteks Penting?
- Macam-Macam Konteks dalam Alkitab
- Konteks Seluruh Alkitab
- Konteks Perjanjian
- Konteks Kitab
- Konteks Perikop
- Petunjuk Mempelajari Konteks
- Mempelajari Arti dalam Bahasa Aslinya
- Mengapa Melakukan Studi Kata Penting?
- Petunjuk Melakukan Studi Kata
- Memahami Tata Bahasanya
- Mengapa Memahami Tata Bahasa Penting?
- Petunjuk Mempelajari Tata Bahasa
- Menangkap Maksud/Tujuan Penulisnya
- Mengapa Menemukan Maksud/Tujuan Penulis Itu Penting?
- Petunjuk Mempelajari Maksud/Tujuan Penulis
- Mempelajari Latar Belakangnya
- Mengapa Mempelajari Latar Belakang Itu Penting?
- Petunjuk Mempelajari Latar Belakang
- Menafsirkan Ayat dengan Ayat Alkitab
- Mengapa Menafsirkan Ayat dengan Ayat Penting?
- Petunjuk Menafsirkan Ayat dengan Ayat
Doa
Pelajaran 03: Prinsip-Prinsip Umum Hermeneutika
Sesuai dengan pengertian bahwa Hermeneutika adalah ilmu yang mempelajari prinsip-prinsip (aturan-aturan) penafsiran Alkitab, maka inti dari pembelajaran modul ini adalah tentang prinsip-prinsip yang harus kita pelajari saat menafsirkan Alkitab. Ada prinsip-prinsip umum, yaitu prinsip-prinsip yang digunakan untuk menafsir segala bentuk karya sastra, dan ada juga prinsip-prinsip khusus, yaitu prinsip-prinsip yang digunakan untuk menafsir jenis-jenis gaya sastra tertentu (khusus). Dalam Bab ini kita akan mempelajari 6 Prinsip Umum Hermeneutika terlebih dahulu.
- Menafsirkan Menurut Konteksnya
- Mengapa Konteks Penting?
- Keterkaitan Pengertian
- Keluasan Pengertian
- Macam-Macam Konteks dalam Alkitab
- Konteks Keseluruhan Alkitab
- Konteks Perjanjian
- Konteks Kitab
- Konteks Perikop
- Petunjuk Mempelajari Konteks
- Bacalah keseluruhan perikop (atau pasal) yang menjadi konteks ayat yang kita pelajari.
- Selidiki keseluruhan informasi yang ada dan pelajari kaitan-kaitannya.
- Carilah informasi latar belakang dari nama/tempat/peristiwa yang sedang dipelajari dengan menggunakan Kamus /Ensiklopedia Alkitab.
- Gunakan Referensi Silang untuk membandingkan jika peristiwa/kisah yang sedang dipelajari yang dicatat dalam kitab yang lain (memiliki kisah paralel).
- Mempelajari Arti dalam Bahasa Aslinya
- Mengapa Melakukan Studi Kata Penting?
- Karena Alkitab kita sekarang adalah hasil terjemahan dari bahasa asli Alkitab.
- Dengan membandingkan kata/frasa hasil terjemahan dengan kata asli bahasa Ibrani/Yunani, kita dapat melihat ketepatan dan keluasan arti kata/frasa tersebut.
- Dengan menempatkan kata/frasa dalam konteksnya, sering kita mendapat gambaran yang lebih tepat arti/pemakaian kata/frasa tsb..
- Petunjuk Melakukan Studi Kata
- Satu kata/frasa bisa mempunyai beberapa arti yang berbeda.
- Kata/frasa yang berbeda bisa mempunyai arti yang sama.
- Selidiki hanya kata/frasa penting yang sarat dengan arti teologis, khususnya jika kata/frasa tersebut diulang-ulang.
- Pelajari kata/frasa penting tersebut dalam konteksnya.
- Gunakan konkordansi atau referensi silang untuk mencari padanan arti yang tepat.
- Arti kata/frasa bisa berubah setelah melewati jangka waktu tertentu.
- Alkitab kadang menggunakan kata/frasa/terminologi yang mempunyai arti yang berbeda dengan penggunaan umum.
- Arti kata/frasa dalam bahasa Ibrani/Yunani kadang berbeda dengan arti dalam bahasa Indonesia.
- Memahami Tata Bahasanya
- Mengapa Memahami Tata Bahasa Penting?
- Karena Tata Bahasa memperlihatkan kemungkinan arti lain yang terdapat dalam kata (kalimat) itu.
- Dari memperhatikan unsur-unsur Tata Bahasa kita dapat melihat dengan lebih jelas hubungan kata/frasa dalam kalimat tsb..
- Petunjuk Mempelajari Tata Bahasa
- Kalau ada bagian (kalimat) yang tidak jelas artinya, cari tahu dahulu kunci katanya dan analisis tata bahasanya.
- Pelajari hubungannya dengan kata/frasa lain dalam kalimat tersebut.
- Pelajari juga bentukan-bentukan katanya, khususnya dalam susunan kata kerja bahasa aslinya (Ibrani/Yunani).
- Kalau kemungkinan artinya lebih dari satu, carilah petunjuk lain, khususnya dari konteks.
- Menangkap Maksud/Tujuan Penulisnya
- Mengapa Menemukan Maksud/Tujuan Penulis Itu Penting?
- Karena sering kali, maksud/tujuan menulisnya tidak disebutkan dengan jelas oleh penulis.
- Karena dengan menemukan tujuan/maksud penulisan kitab, penafsir dapat menjadikannya pedoman untuk menafsir kata/frasa/kalimat yang dimaksud penulis.
- Dengan selalu melihat maksud/tujuan penulis, hasil penafsiran kita tidak melenceng dari maksud aslinya.
- Petunjuk Mempelajari Maksud/Tujuan Penulis.
- Perhatikan kalimat-kalimat yang mengandung kata sambung, "supaya" atau "sebab itu".
- Jika tidak disebutkan dengan jelas maksud penulis, pelajarilah garis besar struktur penulisan kitab tersebut.
- Pelajari juga latar belakang peristiwa/berita yang disampaikan dalam kitab tersebut untuk menemukan maksud penulis dalam menulis kitab/surat tersebut.
- Mempelajari Latar Belakangnya
- Mengapa Mempelajari Latar Belakang Itu Penting?
- Untuk bisa membaca konteks dengan lebih tepat.
- Sebab, latar belakang waktu/tempat/sejarah sangat memengaruhi pengertian kita tentang pesan yang disampaikan.
- Dengan mengetahui latar belakang peristiwa yang kita baca, penafsir tidak akan memasukkan idenya sendiri.
- Petunjuk Mempelajari Latar Belakang
- Pelajari dunia Alkitab dengan teliti. Jalan terbaik adalah dengan membaca seluruh Alkitab secara berurutan.
- Mencatat peristiwa/kejadian penting yang perlu pengetahuan tambahan.
- Gunakan Kamus Alkitab/Ensiklopedia dan alat (buku) yang bisa dipakai untuk menambah pengetahuan sejarah dalam Alkitab.
- Cari Alkitab yang mempunyai referensi silang atau catatan kami karena akan mempermudah mendapatkan paralel informasi yang dicari.
- Menafsirkan Ayat dengan Ayat Alkitab
- Mengapa Menafsirkan Ayat dengan Ayat Penting?
- Karena dalam Alkitab ada bagian-bagian ayat yang membicarakan topik/tema yang sama, tetapi ditulis di tempat-tempat yang berbeda.
- Karena Alkitab adalah satu kesatuan yang tidak mungkin saling bertentangan.
- Dengan membandingkan bagian-bagian ayat yang membicarakan topik/tema yang sama, kita bisa mendapatkan pengertian yang lebih jelas dan lengkap.
- Menolong kita untuk tidak tergesa-gesa menafsirkan bagian-bagian ayat keluar dari konteks keseluruhan Alkitab.
- Petunjuk Menafsirkan Ayat dengan Ayat
- Penafsir harus tahu garis besar pengajaran kebenaran seluruh Alkitab.
- Mempelajari topik-topik penting atau tema-tema utama dalam Alkitab.
- Mempunyai pengetahuan isi Alkitab secara luas.
- Gunakan Referensi Silang untuk mencari ayat-ayat yang membahas tema-tema yang sama dalam seluruh Alkitab.
- Prinsip konteks sering kali memegang peranan penting.
Prinsip umum pertama adalah menafsirkan kata/frasa/kalimat/ayat dengan memperhatikan konteks yang ada. Apa itu "konteks"? Konteks berasal dari 2 kata, yaitu: "kon" (bersama-sama) dan "teks" (tersusun). Jadi, secara umum "konteks" diartikan sebagai hubungan pikiran yang menyatukan sebagian (konteks dekat) atau keseluruhan tulisan (konteks jauh). Sehubungan dengan menafsirkan Alkitab, "konteks" diartikan sebagai hubungan pikiran yang menyatukan satu bagian perikop tertentu, atau satu pasal tertentu, atau satu kitab tertentu dalam Alkitab, atau bahkan keseluruhan Alkitab.
Tanpa mempelajari konteks, pengertian kita terhadap ayat tersebut menjadi tidak lengkap, khususnya jika ada kaitan pengertian yang tidak dapat dilepaskan satu dengan yang lain.
Tanpa mengikutsertakan konteks, sering kali kita tidak melihat pengertian yang lebih luas dari ayat yang kita pelajari.
Minimal ada 4 konteks Alkitab yang perlu diperhatikan:
Konteks dari setiap ayat adalah seluruh Alkitab. Jadi ayat tidak boleh ditafsirkan lepas dari kebenaran keseluruhan Alkitab -- > Konteks dari Buku Perjanjian (Lama dan Baru) adalah Keseluruhan Alkitab.
Dalam seluruh Alkitab, konteks dari setiap ayat adalah Buku Perjanjian tempat ayat itu berada. "Perjanjian Baru ada di dalam Perjanjian Lama, Perjanjian Lama diterangkan oleh Perjanjian Baru" -- > Konteks dari Kitab adalah Buku Perjanjian (Lama dan Baru).
Dalam seluruh Alkitab dan Buku Perjanjian (Lama dan Baru), konteks dari setiap ayat adalah kitab di mana ayat itu berada -- > Konteks dari perikop adalah kitab.
Dalam seluruh Alkitab, Buku Perjanjian, dan Kitab, konteks dari setiap ayat adalah perikop ayat itu berada -- > Konteks dari ayat adalah perikop.
Kesimpulan
- Konteks dari ayat adalah perikop.
- Konteks dari perikop adalah kitab.
- Konteks dari kitab adalah Buku Perjanjian (Lama dan Baru).
- Konteks dari Buku Perjanjian (Lama dan Baru) adalah seluruh Alkitab.
Prinsip umum kedua dalam menafsir adalah menafsirkan sesuai dengan arti kata yang tepat sebagaimana dimaksudkan oleh penulis aslinya. Masalah utama yang harus diperhatikan adalah bagaimana menemukan definisi kata itu dan apa artinya yang tepat, sesuai dengan konteks zaman/budaya waktu penulisan dan bahasa (Ibrani/Yunani) yang dipakai oleh penulis. Ini yang disebut sebagai "Studi Kata".
Prinsip umum ketiga adalah harus menafsir sesuai dengan tata bahasa dari kalimat tersebut. Setiap kata/frasa dalam kalimat tidak berdiri sendiri. Kata/frasa yang disusun bersama-sama memberi kombinasi arti yang membangun alur pikiran. Arti dari kata/frasa sering ditentukan dari hubungannya dengan kata-kata yang lain dalam kalimat. Tata Bahasa terdiri dari beberapa unsur penting, di antaranya: subjek, objek, kata kerja, kata keterangan waktu/tempat/cara, kata ganti, dan kata sambung.
Prinsip umum keempat dalam menafsir adalah kita harus menemukan tujuan dan maksud penulis Alkitab. Adakalanya, penulis-penulis Alkitab memberikan petunjuk dengan jelas maksud/tujuan mereka menuliskan kitab/surat. Namun, kebanyakan penulis Alkitab tidak jelas menunjukkan tujuan penulisan kitab itu. Untuk itu, pembaca harus membaca dengan teliti seluruh isi kitab, khususnya dengan mempelajari garis besarnya.
Prinsip umum kelima adalah penafsiran harus diterangi dengan latar belakang sejarah, geografi, dan budaya yang ada dalam pesan yang disampaikan penulis. Penulisan kitab dalam Alkitab ditulis dalam kerangka waktu, tempat, dan budaya yang tidak lagi sama dengan yang dimiliki penafsir. Untuk itu, penafsir harus betul-betul memahami dunia Alkitab untuk dapat mengerti keadaan dan maksud asli ayat/perikop/buku itu ditulis.
Prinsip umum keenam dalam menafsir adalah kita perlu mencari terang pengajaran Alkitab secara utuh (keseluruhan kebenaran Alkitab). Tidak mungkin kebenaran dari satu ayat bertentangan dengan ayat yang lain karena Alkitab adalah satu kesatuan yang ditulis oleh Penulis yang sama, jadi tidak mungkin bertentangan dengan diri-Nya sendiri. Inilah juga yang menjadi alasan kita mempelajari ayat dalam konteksnya.
Akhir Pelajaran (HUA-P03)
Doa
"Tuhan, aku bersyukur karena Engkau memanggil para penulis Alkitab untuk menuliskan firman-Mu sehingga aku sekarang bisa membaca dan mempelajarinya. Tolonglah aku untuk mengerti maksud dan tujuan firman-Mu dengan tepat sehingga dapat menikmati kekayaan dari kebenaran-Mu. Amin."
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA