YAA - Pelajaran 04
Nama Kelas | : | Yesus Anak Allah |
Nama Pelajaran | : | Yesus Adalah Allah dan Tuhan |
Kode Pelajaran | : | YAA-P04 |
Pelajaran 04 -- Yesus Adalah Allah dan Tuhan
Daftar Isi
- Yesus Adalah Allah Sejati
- Yesus Memiliki Sifat-Sifat Allah
- Yesus Menerima Penghormatan dan Pujian sebagai Allah
- Yesus Sudah Ada Sebelum Dunia Ada
- Allah dalam Kristus
- Allah dan Kristus Adalah Satu
- Yesus Adalah Tuhan
- Arti Kata "Tuhan"
- Yesus Adalah Tuhan atas Segala Sesuatu
- Ketaatan Orang Percaya kepada Yesus sebagai Tuhan
- Ketuhanan Yesus Diwujudkan dengan Melayani Dia
- Pada Hari Terakhir, Semua Manusia Akan Mengakui Yesus sebagai Tuhan
Doa
Pelajaran 04: Yesus Adalah Allah dan Tuhan
Dalam pelajaran 1, kita telah mempelajari bahwa Yesus menyandang dua gelar, bukan hanya sebagai Anak Manusia, tetapi juga Anak Allah. Dia adalah 100% manusia, tetapi juga 100% Allah. Bagaimana hal itu bisa terjadi? Ada sebagian orang yang dapat menerima dengan mudah bahwa Yesus adalah manusia sejati. Namun, menerima Yesus sebagai Allah yang sejati kadang tidaklah mudah, khususnya untuk orang Kristen baru. Hal ini karena secara akal sehat, tidak ada manusia yang sekaligus adalah Allah dan manusia. Untuk itu, mari kita mempelajari materi berikut dengan teliti dan penuh iman.
- Yesus Adalah Allah Sejati
- Yesus Memiliki Sifat-Sifat Allah
- Yesus Menerima Penghormatan dan Pujian sebagai Allah
- Yesus Sudah Ada Sebelum Dunia Ada
- Allah dalam Kristus
- Allah dan Kristus Adalah Satu
- Yesus Adalah Tuhan
- Arti Kata "Tuhan"
- Yesus Adalah Tuhan atas Segala Sesuatu
- Ketaatan Orang Percaya kepada Yesus sebagai Tuhan
- Ketuhanan Yesus Diwujudkan dengan Melayani Dia
- Pada Hari Terakhir, Semua Manusia Akan Mengakui Yesus sebagai Tuhan
Manusia memiliki pemikiran yang terbatas sehingga tidak mungkin bisa memikirkan Allah secara sempurna. Mengenal Allah bukan masalah hikmat/kepintaran manusia karena firman Tuhan mengatakan bahwa dunia tidak mengenal hikmat Allah (1 Kor. 1:21). Namun, puji syukur kepada Allah karena Dia memilih menyatakan hikmat Allah itu kepada kita, orang-orang percaya. Melalui Alkitab, yang adalah firman Allah, kita perlu menggali kebenaran ini lebih lanjut.
Ada banyak bagian ayat Alkitab yang menjelaskan secara gamblang fakta bahwa Yesus memiliki sifat-sifat Allah. Yang pertama, kita lihat dari Yoh. 1:1, 14, "Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah .... Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran." Yohanes dengan jelas menyebutkan bahwa Anak Tunggal Allah yang menjadi manusia, yaitu Yesus, adalah juga Firman dan Firman itu adalah Allah.
Yang kedua adalah Rm. 9:4-5. Ayat ini berbicara tentang anak-anak Israel (bangsa Israel) dan bagaimana mereka menerima Hukum Taurat dan janji-janji Allah. Hal ini menerangkan bagaimana Yesus secara fisik dilahirkan dalam bangsa mereka. Dengan kata lain, dalam pandangan manusia, Yesus akan menjadi orang Israel. Namun, ayat ini juga menceritakan kepada kita bahwa Kristus di atas segala-galanya, dihormati sebagai Allah selama-lamanya.
Selain dua bagian dari ayat-ayat di atas, kebenaran bahwa Yesus adalah Allah ditemukan dalam banyak ayat lain. Sifat ke-Allah-an Yesus ditunjukkan dari kuasa-Nya yang menyembuhkan orang sakit, membuat mukjizat-mukjizat, membangkitkan orang mati, bahkan mengampuni orang berdosa (Mrk. 1:29–34; 40–45; Yoh. 5:21; Mrk. 2:1-12). Singkat kata, yang dilakukan Yesus ini tidak mungkin dilakukan oleh kuasa manusia. Hanya Allah yang sanggup melakukan hal-hal ini.
Perhatikan Yoh. 5:23. Dalam ayat ini, Yesus menyatakan dengan jelas bahwa manusia akan menghormati Dia sebagaimana mereka menghormati Bapa. Jika kita mulai membaca dari ayat 16-18, kita akan menemukan bahwa orang-orang Yahudi menuduh Yesus telah mengajarkan kepada orang banyak bahwa Dia menyamakan diri dengan Allah. Jika Yesus bukan Allah, Dia tentu akan membenarkan mereka. Apakah Dia melakukan ini? Tidak. Yesus justru menantang mereka, "... semua orang akan menghormati Anak sama seperti mereka menghormati Bapa ...." Untuk itu, Yesus menerima konsekuensi dibawa ke pengadilan dan akhirnya menerima hukuman mati.
Bacalah juga Yoh. 20:27-29. Sesudah kebangkitan-Nya, Yesus menampakkan diri kepada Tomas. Ketika Tomas menyadari bahwa itu benar-benar Yesus yang telah bangkit dari kematian, dia berkata, "Ya Tuhanku dan Allahku!" Apakah Yesus menolak untuk memperbaiki panggilan Allahnya? Tidak. Yesus menerima yang Tomas katakan. Mengapa? Yesus melakukannya karena Dia memang adalah Allah.
Perhatikan dalam Flp. 2:6, ayat ini menyebutkan bahwa Yesus telah menjadi Allah sebelum Dia datang ke dunia. Yesus tidak pernah berpikir bahwa Dia merampas hak Allah dengan menjadi sejajar dengan Allah, melainkan Dia sedang menyatakan sejajar dengan Allah karena Dia memang adalah Allah itu sendiri.
Yesus juga berkata bahwa Dia sudah ada sebelum dunia diciptakan (Yoh. 6:62; 8:23; 16:28; 17:5). Yesus adalah Allah yang memiliki keberadaan dalam kekekalan. Karena itu, Dia sudah ada bersama Allah Bapa dari kekal sampai kekal.
Kadang-kadang, orang tidak mau memuliakan Yesus seperti mereka memuliakan Allah Bapa. Mereka membuat sarkasme dengan berkata, "Jika Yesus adalah Allah, itu artinya Allah mati di atas kayu salib. Mungkinkah Allah bisa mati?" Sebenarnya, tepat yang Alkitab ajarkan kepada kita dalam 2 Kor. 5:19, "... dalam Kristus, Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya sendiri."
Kita juga membaca tentang hal ini dalam Kis. 20:28, dalam ayat tersebut Paulus sedang berbicara kepada penatua-penatua gereja di Efesus. Dia mengatakan kepada mereka bagaimana harus memelihara gereja Tuhan yang dibeli dengan darah-Nya sendiri. Apabila kita membaca dengan saksama ayat ini, kita akan melihat bahwa Paulus sedang berbicara tentang Allah. Dia menyebut gereja dengan "Gereja Allah", dan kemudian menambahkan "yang Allah beli dengan darah-Nya sendiri", yaitu darah Kristus.
Yesus mengklaim bahwa Dia dan Bapa adalah satu dan bahwa Dia adalah Anak Allah. Barangsiapa mengenal Yesus berarti mengenal Allah, barangsiapa melihat Yesus berarti melihat Allah, barangsiapa menerima-Nya berarti menerima Allah, barangsiapa percaya kepada-Nya berarti percaya kepada Allah, barangsiapa menghormati-Nya berarti menghormati Allah, sedangkan mereka yang membenci-Nya berarti membenci Allah (Yoh. 5:23; 14:10-11).
Dalam pelajaran ini, kita akan belajar kebenaran agung lain yang berhubungan dengan Yesus, yaitu bahwa Yesus adalah Tuhan. Apa artinya? Yesus mengatakan bahwa setiap orang yang mau mengikut-Nya harus menyangkal diri dan memikul salib (Luk. 9:23). Pengikut Yesus harus mengerti bahwa kekristenan bukanlah hal yang mudah, dibutuhkan ketaatan total. Yesus sendiri menghadapinya sampai akhirnya mati di atas kayu salib. Sebagai pengikut-pengikut Yesus, kita harus bersedia berjalan di jalan Tuhan dan taat melakukan kehendak Allah berapa pun harga yang harus dibayar. Kalau kita mengaku Yesus sebagai Tuhan, pelajaran inilah yang akan kita pelajari bersama.
Kata "Tuhan" dalam PB berasal dari kata kurios berarti memiliki kuasa, wibawa, dan hak untuk menguasai. Dalam Alkitab, kata "Tuhan" mempunyai arti yang kuat. Tuhan lebih dari sekadar gelar yang diberikan kepada seseorang. "Tuhan" dalam Alkitab berarti ia adalah tuan atas sesuatu, maka sesuatu itu adalah kepunyaannya dan dia mempunyai kuasa penuh atasnya. Dia dapat memperlakukannya sesuai dengan kehendaknya. Mengakui "Yesus adalah Tuhan" menyatakan bahwa Dia adalah Pemilik hidup kita dan Dia adalah Allah (Rm. 10:13; Yoh. 20:28; Kis. 2:36; Ibr. 1:10).
Penggunaan yang paling signifikan dari kata "Tuhan" (kurios) dalam Injil Yohanes adalah untuk mengakui bahwa Yesus adalah Tuhan. Ini adalah pengakuan iman yang paling tinggi dalam Yesus Kristus. Kurios digunakan dalam Yohanes dari kutipan PL dan merupakan padanan bahasa Yunani untuk "Tuhan" dalam bahasa Ibrani, yaitu Yahweh atau Yehova (TUHAN). Ini adalah pengakuan tertinggi untuk keilahian Yesus. Karena itu, kita harus membuat pengakuan yang sama atas keselamatan kita (Rm. 10:9-10, 13; 1:4; Kis. 2:36).
Yesus Kristus sebagai Tuhan disebut kira-kira 450 kali dalam PB. Tuhan memerintah atas segala sesuatu dengan kendali pemeliharaan-Nya (Mzm. 103:19). Oleh karena itu, adalah benar bahwa Kristus memerintah atas segala sesuatu. Cakupannya tidak hanya meliputi ruang dan waktu, tetapi juga semua area aktivitas manusia. Kristus dapat melakukannya karena Dia adalah Tuhan, dan juga karena Dia telah mencapai kemenangan akhir atas dosa dan kematian melalui kebangkitan dan kenaikan-Nya. Dia menjadi Tuhan atas manusia dan atas alam semesta.
Kita diselamatkan untuk dipersatukan dengan-Nya melalui Roh Kudus dan dengan percaya hanya kepada-Nya untuk keselamatan kita. Kita dibenarkan oleh kasih karunia Allah sebagai suatu pemberian (Rm. 3:24). Itu semua adalah perbuatan Allah (Ef. 2:8) karena ketaatan Kristus yang sempurna, bukan ketaatan kita. Karena ketaatan Kristus, kita memperoleh pengampunan atas dosa-dosa kita dan semua manfaat keselamatan. Saat orang Kristen menerima keselamatan, artinya kita menyatakan pengakuan bahwa Yesus adalah Tuhan. Ini bukan sekadar pengakuan ketaatan yang lahiriah, tetapi sikap hati yang sungguh-sungguh untuk menjadikan Kristus sebagai pusat seluruh kehidupan kita. Ketaatan yang sejati adalah persembahan yang kita berikan sebagai rasa syukur kepada Tuhan karena kita sudah diselamatkan.
Kita harus melayani Yesus sepanjang waktu, sepanjang kehidupan kita, dengan segenap hati. Mengapa? Sebagai Tuhan, Yesus adalah "Tuan" atas hidup kita. Jadi, sudah selayaknya "Tuan" itu bertakhta dalam hidup kita dan layak menerima pelayanan kita. Dalam penundukan kita melayani Dia, kita akan menemukan sukacita dan kepuasan terdalam dalam hidup karena kita memang diciptakan dan dirancang untuk melayani Dia.
Selain itu, manfaat besar ketika kita melayani Dia dengan sepenuh hati adalah kita bertumbuh. Ada banyak sarana rohani yang Tuhan sediakan supaya dalam melayani kita dapat menjadi pelayan yang efektif, terus bertumbuh, dan berbuah banyak (Yoh. 15:2). Roh Kudus adalah pendamping kita untuk memberi kekuatan, dorongan, serta semangat (Yoh. 14:16). Sarana-sarana anugerah lain juga Tuhan sediakan untuk menolong kita, di antaranya Alkitab (firman Tuhan), doa, persekutuan, dan sakramen.
"Segala kuasa telah diberikan kepada-Ku, di surga maupun di bumi." (Mat. 28:18) Yesus bukan saja Tuhan bagi umat Kristen, tetapi juga bagi seluruh umat manusia. Dia adalah Raja dan Hakim untuk semua orang pada hari terakhir nanti. Dalam Amanat Agung juga disebutkan bahwa pemberitaan Injil terus dilakukan sampai semua orang percaya bahwa Yesus adalah Tuhan sebelum hari kedatangan-Nya yang kedua kali (Mat. 28:18-20).
"... supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, ...." (Flp. 2:10)
Ketuhanan Kristus merupakan pengajaran yang sangat esensi dalam hidup orang yang percaya karena ketika seseorang mengakui ketuhanan Yesus Kristus, dia mengakui kepemilikan-Nya dan melepaskan hak-hak pribadinya. Mengakui ketuhanan Yesus Kristus juga berarti memberikan kepatuhan total dan tanpa pamrih. Jika Dia adalah Tuhan atas hidup kita, kita akan melakukan yang Dia perintahkan untuk kita lakukan.
Akhir Pelajaran (YAA-P04)
Doa
"Tidak ada ada kasih, kuasa, dan otoritas di dunia ini yang seperti-Mu, Yesus. Untuk itu, aku yakin bahwa Engkau adalah Allah yang sejati, yang aku kenal di dalam Yesus Kristus. Biarlah aku senantiasa mau memberi hormat, pujian, dan penyembahan hanya kepada-Mu saja, ya Tuhan Yesus. Amin."
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA