Arti Sebenarnya dari "Diselamatkan oleh Anugerah Melalui Iman" (dan Bagaimana Menghidupinya!)
"Sebab, oleh anugerah kamu diselamatkan melalui iman dan ini bukan dari dirimu sendiri, tetapi karunia Allah, bukan hasil usahamu, supaya tidak ada seorang pun yang menyombongkan diri. (Efesus 2:8-9, AYT)
Pertemuan-pertemuan yang terjadi secara kebetulan dan untaian koneksi menerangi gerakan Allah yang berdaulat untuk menggenapi tujuan-Nya yang baik bagi kehidupan kita. Dia aktif dalam kehidupan kita sehari-hari, secara pribadi terhubung dengan bahasa unik dari hati dan pikiran kita, dan mengelilingi kita dalam ciptaan saat kita berjalan sepanjang hari. "Oleh anugerah kamu diselamatkan melalui iman" mengungkapkan rencana Allah yang mahakuasa bagi kehidupan kita, yang dimaksudkan untuk membawa kemuliaan bagi nama-Nya melalui Kristus Yesus.
Anugerah itu bersifat menyeluruh dan gratis untuk semua orang. Iman diaktifkan oleh Dia yang menenun kita di dalam rahim dan telah memilih kita sebagai milik-Nya. "Iman adalah tindakan jiwa kita yang berpaling dari ketidakcukupan kita kepada sumber daya Allah yang bebas dan maha mencukupi," tulis John Piper. "Kebaikan apa pun yang dilihat oleh iman, iman melihatnya sebagai buah dari anugerah."
Apa yang dimaksud Paulus dengan, "Diselamatkan oleh Anugerah?"
"Kamu menduduki tanah mereka bukan karena kamu baik dan hidup benar. TUHAN, Allahmu mengusir mereka keluar karena cara hidup mereka yang jahat sehingga TUHAN memenuhi janji-Nya kepada nenek moyangmu, yaitu Abraham, Ishak, dan Yakub. TUHAN, Allahmu memberikan tanah subur untuk tempat tinggalmu ...." (Ulangan 9:5-6, AYT)
Allah tidak memilih untuk menggunakan manusia untuk memajukan tujuan-Nya yang baik berdasarkan perbuatan mereka, melainkan berdasarkan kebaikan dan kemurahan-Nya. Dalam Perjanjian Lama, Allah bekerja melalui raja-raja dan nabi-nabi disfungsional yang memiliki kecemasan dan ketakutan. Dalam Perjanjian Baru, Dia memilih Paulus -- yang menganiaya orang-orang Kristen -- untuk mendirikan gereja dan mencatat sebagian besar Perjanjian Baru.
Kita sering menjadi korban dari pemikiran yang keliru bahwa kita harus menjadi lebih baik dari yang lain untuk dapat dipakai oleh Allah. Namun, setiap orang yang Dia pilih untuk mencapai hal-hal besar, baik melalui wasiat Kitab Suci maupun di luarnya, memiliki kekurangan. Diselamatkan oleh anugerah berarti bahwa Anugerah itu cuma-cuma. Tidak seorang pun diharuskan berupaya untuk mendapatkan atau mempertahankannya. Anugerah ini adalah pemberian dari Allah yang bersifat menyeluruh, tanpa pamrih, dan cuma-cuma.
"Iman kita adalah anugerah Allah. Ia adalah ciptaan ilahi. Ia adalah karya anugerah ketika kita telah mati. Ia tidak 'berasal dari diri kita sendiri,'" John Piper menjelaskan. "Oleh karena itu, iman kita adalah tanda bahwa kita telah dipilih oleh Allah. Dia memilih kita untuk memberikan iman kepada kita." Karakter Allah memancarkan anugerah-Nya karena Dia memilih untuk menunjukkan kebaikan kepada kita melalui keselamatan, meskipun kita tidak layak dan tidak akan pernah bisa mendapatkannya.
Terjemahan bahasa Yunani dari kata 'diselamatkan' mengandung arti menyelamatkan, keselamatan, dan penyelamatan dari bahaya atau kehancuran. Keadaan kita tanpa keselamatan adalah berbahaya dan merusak. Dalam Kristus pun, kita masih harus tunduk terhadap elemen-elemen dunia yang telah jatuh ke dalam dosa ini. Alkitab Studi Latar Belakang Budaya NIV menunjukkan bahwa "kebenaran yang tulus mengalir dari hati yang telah diubahkan".
Terjemahan Alkitab Lain terhadap Efesus 2:8
Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, (Terjemahan Baru)
Karena dengan anugerah itu kamu diselamatkan oleh sebab iman, maka hal itu bukannya pekerjaan kamu, melainkan karunia Allah, (Terjemahan Lama)
Allah mengasihi kalian, itu sebabnya Ia menyelamatkan kalian karena kalian percaya kepada Yesus. Keselamatan kalian itu bukanlah hasil usahamu sendiri. Itu adalah anugerah Allah. Jadi, tidak ada seorang pun yang dapat menyombongkan dirinya mengenai hal itu. (Bahasa Indonesia Masa Kini)
Sekali lagi, kita diselamatkan oleh karena kebaikan hati Allah. Dan keselamatan itu kita terima hanya karena kita percaya penuh kepada Kristus. Kita tidak bisa selamat dengan usaha kita sendiri. Keselamatan itu adalah pemberian Allah. (Terjemahan Sederhana Indonesia)
Karena kemurahan-Nya, Saudara diselamatkan karena iman kepada Kristus. Bahkan iman itu pun bukan dari Saudara sendiri, melainkan juga merupakan suatu karunia dari Allah. (Firman Allah Yang Hidup)
Tafsiran yang Menolong:
"oleh anugerah" - yang dimaksud oleh anugerah bukanlah Injil, atau karunia anugerah, atau kasih karunia yang diberikan, tetapi anugerah yang cuma-cuma dari Allah
"melalui iman" - keselamatan adalah melalui iman, bukan sebagai penyebab atau syarat keselamatan, atau sebagai sesuatu yang menambahkan apa pun pada berkat itu sendiri; tetapi iman adalah cara, atau sarana, atau alat, yang telah Allah tetapkan untuk menerima dan menikmati keselamatan sehingga dengan demikian tampaklah bahwa semuanya adalah anugerah; dan iman ini bukanlah hasil dari kehendak dan kekuatan bebas manusia, melainkan merupakan pemberian cuma-cuma dari Allah. ... hal itu bukan hasil usaha kita ataupun hasil pekerjaan kita, dan bukan pula hasil perbuatan kita, melainkan pemberian cuma-cuma dari Allah (Eksposisi John Gills)
Mengapa Paulus Menyinggung Topik Ini kepada Jemaat di Efesus?
Ungkapan ilahi ini menjungkirbalikkan teologi Yahudi. Yesus datang untuk menggenapi Kitab Suci, bukan untuk mengubahnya. Yang tidak ditemukan dalam hukum Taurat yang lama adalah Juru Selamat yang membebaskan mereka dari struktur hukum yang legalistik. Iman yang didorong oleh anugerah dengan pencarian yang autentik dan taat akan Kristus secara alami menghasilkan perbuatan baik.
Pada pasal-pasal awal dalam suratnya kepada jemaat di Efesus, Paulus menjelaskan "rencana kekal Allah untuk menyatukan segala sesuatu dalam Kristus, dan bagaimana gereja harus memahami panggilan dan identitasnya -- siapa gereja, bagaimana gereja terbentuk, dan apa misinya dalam rencana tersebut" (Alkitab Studi Teologi Alkitab NIV). Orang Kristen mula-mula terombang-ambing antara iman yang baru mereka temukan dalam Kristus dan sisa-sisa legalistik dari iman Yahudi. Bagi orang non-Yahudi, yang tidak terbiasa dengan tradisi dan hukum Yahudi, tetapi diterima masuk ke dalam iman yang baru dalam Kristus, ada kebingungan yang mengancam untuk menggantikan kebebasan anugerah dengan rasa bersalah, rasa malu, dan usaha yang sia-sia untuk mendapatkan anugerah melalui perbuatan. Untuk memperjelas, Paulus menyoroti anugerah melalui iman. Baik anugerah maupun iman bukanlah hasil usaha atau pencapaian manusia, melainkan dari Bapa ilahi kita di surga, dan kematian Juru Selamat kita, Yesus Kristus.
Anugerah melalui iman menyamakan kedudukan antara orang Yahudi dan non-Yahudi. Keduanya membutuhkan iman kepada Kristus untuk mencapai keselamatan, dan anugerah adalah sumber utama yang menjembatani keterpisahan yang kita semua alami dari Allah saat lahir, terlepas dari silsilah atau sejarah kita. "Allah memulai keselamatan kita, kasih dan belas kasihan-Nya memotivasi keselamatan itu, dan anugerah-Nya menopang keselamatan itu" (Alkitab Studi Teologi Alkitab NIV).
Bagaimana Orang Kristen Dapat Menerapkan Ayat Ini Hari Ini?
Para pengikut Kristus menerangi anugerah dan membawa kemuliaan bagi Allah dengan mencari Kristus terlebih dahulu dalam kehidupan sehari-hari. Saat Allah menjadi tujuan kita untuk mendapatkan rezeki, kesembuhan, hikmat, keinginan, dan kebutuhan, hidup kita menjadi representasi autentik terhadap apa artinya diselamatkan oleh anugerah melalui iman. Berikut ini adalah empat hal penting:
1. Cepatlah Mengampuni
Paulus memberi pesan kepada jemaat di Kolose untuk mengampuni dengan cepat dan sepenuhnya seperti Yesus mengampuni mereka (Kolose 3:13). Kecenderungan alamiah kita adalah mencari permintaan maaf, menyimpan dendam, membangun tembok, dan mencari pembalasan dan pembenaran atas kemarahan kita. Sebaliknya, anugerah oleh iman memilih untuk mengampuni. Sebelum permintaan maaf diterima, saat ketidakadilan masih membayangi situasi, dan saat kita tidak merasa ingin bersikap baik, kita memilih untuk mengampuni terlebih dahulu. Hanya seseorang yang telah diampuni dengan cara seperti itu yang dapat memancarkan dan memperluas jenis kedamaian tersebut.
Setiap orang yang ada dalam Kristus telah menerima pengampunan, rekonsiliasi, pemulihan, kedamaian, dan kebebasan dalam keselamatan. "Meskipun kita diselamatkan oleh anugerah Allah yang tanpa syarat dan yang memilih (Efesus 1:4; 2:5), melalui karunia iman yang bersifat cuma-cuma (Efesus 2:8), perbuatan-perbuatan yang dihasilkan oleh iman kita membuktikan bahwa iman kita adalah iman yang sejati (Yakobus 2:18)," tulis Jon Bloom.
2. Menyalurkan Anugerah
Pada suatu hari yang cerah di kolam renang, anak perempuan saya datang kepada saya dengan buku catatan kecil, yang setahu saya berisi daftar yang penuh dengan hal-hal yang telah dilakukan oleh adik perempuannya dalam satu jam terakhir. Dia pikir memberi tahu saya adalah hal yang bijak, tetapi dia gagal mengintrospeksi dirinya sendiri terlebih dahulu.
Tuhan menciptakan kita untuk menyalurkan anugerah. Itulah jati diri kita. Saat kita memberikan anugerah dalam kadar yang ingin kita terima, kita secara aktif mengakui keterbatasan manusiawi kita dan kecenderungan kita terhadap dosa. Kita mengakui keinginan kita untuk mendapatkan pengampunan dan kasih karunia pada masa depan karena ketidaksempurnaan kita, dan oleh karena itu kita menyerahkan otoritas hidup kita untuk mengizinkan anugerah Allah mengalir melalui kita, melalui iman kepada Kristus.
3. Mendengarkan
"Jika seseorang memberi jawab sebelum dia mendengar, itu adalah kebodohan dan kecelaannya." (Amsal 18:13, AYT)
Dunia akhir-akhir ini sulit untuk mendengarkan serta membedakan suara-suara mana yang berbicara tentang hikmat dan kebenaran. Anugerah diselamatkan melalui iman mendengarkan dengan sepenuh hati. Tindakan mendengarkan tidak hanya berhenti di telinga, tetapi melampaui hati kita. Tindakan mendengarkan dengan sungguh-sungguh, dengan maksud untuk benar-benar memahami, mengubah perspektif kita dan mendewasakan pikiran dan hati kita. Tindakan mendengarkan adalah tempat berkembang biak bagi kasih sayang dan kebaikan, empati dan pengertian. Pesan dari Amsal 18:13 berbunyi, "Jika seseorang memberi jawab sebelum dia mendengar, itu adalah kebodohan dan kecelaannya."
4. Kasih
"Kamu harus mengasihi Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu, dan dengan segenap jiwamu, dan dengan segenap pikiranmu. Ini adalah perintah yang terbesar dan yang pertama." (Matius 22:37-38, AYT)
Kehidupan yang mengasihi diselamatkan oleh anugerah. Kasih memberi kita kebebasan, melalui iman, untuk merangkul tujuan kita yang diberikan oleh Allah, untuk menikmati berkat-berkat dalam hidup ini dan untuk menanggung kesulitan-kesulitan ekstrem yang kita hadapi. Kasih memberdayakan kita, ada dalam diri kita, dan mengalir melalui kita saat kita mencari Kasih, setiap hari.
Allah adalah kasih. Dia adalah Anugerah. Merangkul kasih-Nya bagi kita memungkinkan kita untuk sungguh-sungguh mengasihi orang lain, menyoroti anugerah-Nya dan memuliakan nama-Nya. Dalam segala hal yang kita lakukan, di tengah-tengah komunitas tempat kita berada, kasih menunjuk pada Injil ... ungkapan kasih terbesar sepanjang masa.
Setiap hari saat kita bangun dan bernapas, tujuan kita adalah untuk membawa kemuliaan bagi Allah. Memulai setiap hari dengan mencurahkan Firman-Nya dalam doa mempersiapkan hati kita untuk hal yang hanya Allah yang tahu apa yang akan terjadi. Setiap hari kita datang kepada-Nya untuk mendapatkan bagian anugerah hari itu, dan Dia dengan setia memberikan semua yang kita butuhkan. Seperti manna yang Dia sediakan bagi bangsa Israel di padang gurun, kita dapat mengandalkan Allah untuk menyediakan apa yang kita butuhkan setiap hari. Kasih karunia, penyediaan, kesabaran, sukacita, damai sejahtera, kebebasan, pengampunan, belas kasihan, keadilan, pembelaan, cinta, belas kasihan, empati, keindahan ... diselamatkan oleh anugerah ... dalam iman. (t/Odysius)
Diterjemahkan dari: | ||
Nama situs | : | Crosswalk |
Alamat situs | : | https://crosswalk.com/faith/bible-study/ways-to-live-the-truth-that-by-grace-you-have-been-saved-through-faith.html |
Judul asli artikel | : | What It Really Means to Be "Saved By Grace Through Faith" (and How to Live It!) |
Penulis artikel | : | Meg Bucher |
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA