Kesaksian peserta DIK Oktober/November 2005
Kristian Novianto
Saat pertama kali akan mengikuti kursus PESTA, saya agak ragu-ragu. Takut jika tidak bisa menyelesaikan tugas tepat waktu. Tapi setelah ditimbang-timbang, kok rasanya rugi jika kesempatan ini disia- siakan. Apalagi keadaan di kantor tempat kerja saya sebenarnya sangat mendukung. Pertama karena saya bisa online dari sana, jadi saya bisa mengisi sela-sela waktu saya dengan mengikuti PESTA. Yang kedua karena perpustakaan kantor memiliki banyak sumber literatur Kristen. Sekarang tinggal bagaimana saya bisa mengefektifkan dan mengefisienkan waktu kerja saya. Saya pun akhirnya mendaftarkan diri. Senang rasanya karena dua teman kantor saya juga ikut mendaftar. Jadi ada yang bisa diajak berdiskusi.
Apa yang menarik? Bagi saya dengan mengikuti kursus ini saya bisa keluar dari `tempurung`. Diskusi PESTA memperkaya wacana saya dalam hal teologia. Ini dikarenakan anggota kelas PESTA berasal dari berbagai denominasi gereja yang memiliki berbagai doktrin ajarannya masing-masing. Memang ada yang sempat naik pitam pada sesi diskusi. Bagaimanapun terkadang tidak mudah untuk menerima pendapat yang berbeda dengan yang selama ini kita yakini. Tapi bagi saya, saya selalu berpijak pada pendapat bahwa "doktrin adalah hasil penggalian manusia, terlepas apakah ada campur tangan Tuhan didalamnya" pendapat ini membuat saya bisa lebih toleran. Dengan mengetahui dasar pemikiran mereka, setidaknya saya bisa lebih menerima dan mengerti seandainya ada pendapat yang berbeda terutama dalam hal doktrin ajaran gereja, seperti mengenai masalah baptisan misalnya. Saya berharap berkat yang saya dapatkan dari mengikuti kursus PESTA, juga dapat dirasakan oleh teman-teman lainnya.
Soli Deo Gloria!
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA