MMP - Pelajaran 05
Nama Kelas | : | Memahami Makna Paskah |
Nama Pelajaran | : | Makna Paskah bagi Dunia, Gereja, dan Saya |
Kode Pelajaran | : | MMP-P05 |
Pelajaran 05 -- Makna Paskah bagi Dunia, Gereja, dan Saya
Daftar Isi
- Makna Paskah bagi Dunia
- Paskah Adalah Kabar Baik
- Paskah Adalah Pengharapan
- Paskah Adalah Pembebasan
- Makna Paskah bagi Gereja
- Paskah Memanggil Gereja untuk Melayani Umat-Nya
- Paskah Memanggil Gereja untuk Bermisi
- Paskah Memanggil Gereja untuk Memproklamasikan Injil
- Makna Paskah bagi Saya
- Aku Diperdamaikan dengan Allah
- Hidupku Ditebus dengan Darah Kristus
- Statusku Dibenarkan di Hadapan Allah
- Aku Menerima Pengampunan dalam Yesus Kristus
- Aku Menang atas Semua Musuhku karena Kristus
- Penutup
Doa
Pelajaran 05: Makna Paskah bagi Dunia, Gereja, dan Saya
Setelah kita mempelajari pengertian Paskah, sejarah Paskah PL dan PB, makna kematian Yesus, dan makna kebangkitan Yesus, saatnya sekarang kita menyimpulkan dengan pertanyaan, lalu apa makna Paskah bagi dunia, bagi gereja, dan bagi saya?
- Makna Paskah bagi Dunia
- Paskah Adalah Kabar Baik
- Paskah Adalah Pengharapan
- Paskah Adalah Pembebasan
- Makna Paskah bagi Gereja
- Paskah Memanggil Gereja untuk Melayani Umat-Nya
- Paskah Memanggil Gereja untuk Bermisi
- Paskah Memanggil Gereja untuk Memproklamasikan Injil
- Makna Paskah bagi Saya
- Aku Diperdamaikan dengan Allah
- Hidupku Ditebus dengan Darah Kristus
- Statusku Dibenarkan di Hadapan Allah
- Aku Menerima Pengampunan dalam Yesus Kristus
- Aku Menang atas Semua Musuhku karena Kristus
- Penutup
Sangat disayangkan sekali, kebanyakan orang bukan Kristen tidak tahu tentang Paskah. Yang mereka tahu adalah pada minggu Paskah, gereja akan membagi-bagikan telur Paskah. Padahal telur Paskah sebenarnya bukan bagian dari alasan mengapa kita, orang Kristen, merayakan Paskah setiap tahun. Lalu, bagaimana seharusnya Paskah dikenal oleh orang bukan Kristen atau dunia pada umumnya? Berikut adalah hal-hal yang seharusnya orang Kristen lakukan agar dunia mendapat manfaat dari makna Paskah:
Sering kali, dunia menjadi penasaran ketika melihat orang Kristen merayakan Paskah. Itu sebabnya, Paskah dapat menjadi saat yang tepat untuk kita membagikan Kabar Baik keselamatan kepada mereka yang belum mengenal Kristus (Kis. 13:26). Kita bisa memulainya dengan bertanya, "Tahukah Anda kenapa orang Kristen merayakan Paskah?" Ini akan sangat mudah menjadi titik awal kita berbincang-bincang tentang Yesus, yang menjadi tokoh utama dalam perayaan Paskah.
Dunia penuh dengan berita yang membuat manusia merasa putus asa dan kehilangan harapan. Dosa, kejahatan, dan kematian merupakan realitas yang harus dihadapi setiap orang hari lepas sehari. Bagaimana orang Kristen bisa berbagi kepada dunia yang penuh dengan keputusasaan ini? Orang Kristen memiliki berita berharga yang patut dibagikan kepada mereka, yaitu berita kemenangan atas kejahatan, kemenangan atas dosa, dan kemenangan atas kematian. Dengan memperkenalkan hidup Yesus sebagai manusia, yang telah mengalami penderitaan, aniaya bahkan kematian, dan akhirnya menang atas semua itu, kita menawarkan harapan kepada dunia bahwa tidak selamanya kejahatan akan menang. Allah telah mengirimkan Yesus untuk mengalahkan kejahatan dan mengalahkan kematian, musuh manusia nomor satu (1Kor. 15:26).
Alkitab mengatakan bahwa Yesus datang untuk menyampaikan Kabar Baik kepada orang-orang miskin, pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang buta (Luk. 4:18-19). Namun, yang dimaksud bukan hanya kemiskinan, pembebasan, dan kebutaan secara fisik, tetapi terutama secara rohani. Kebangkitan Kristus memberi arti pembebasan yang lebih radikal kepada dunia yang sebelumnya mati karena dosa. Dia mampu membebaskan manusia dari belenggu-belenggu kemiskinan dan kematian rohani.
Gereja adalah tubuh Kristus, institusi rohani yang dibentuk oleh Allah sendiri untuk menjadi mempelai perempuan bagi Yesus, Anak Allah yang Mahatinggi. Melalui perayaan Paskah yang gereja rayakan setiap tahun, ada banyak hal penting yang bisa gereja lakukan supaya terang Kristus semakin memancar.
Umat percaya tidak hanya dipanggil untuk diselamatkan, tetapi juga untuk melayani. Melalui Penebusan Kristus, gereja telah mengalami kasih Allah yang sesungguhnya, dan kasih itu harus dirayakan dengan membangun sesama karena untuk kasih itulah Kristus mati di kayu salib (Yoh. 15:13). Melalui perayaan Paskah, gereja menjadi perpanjangan tangan Tuhan untuk melayani sehingga yang lapar akan dikenyangkan, yang berkabung akan dihiburkan dan yang mencari akan menemukan.
Kebangkitan Yesus memberi misi yang jelas kepada gereja untuk menjalankan Amanat Agung Yesus Kristus. Pada hari terakhir sebelum naik ke surga, inilah pesan Yesus bagi gereja-Nya: "Pergilah, ajarlah, jadikan semua bangsa murid Kristus." Paskah mendorong gereja untuk merobohkan semua penghalang ras dan suku supaya semua bangsa dapat dimenangkan, bertobat, dan dimuridkan bagi Yesus Kristus.
Berita Paskah adalah berita Injil, yaitu berita Kabar Baik bahwa Yesus telah mengalahkan dosa dan maut. Gereja dipanggil untuk menjadi corong untuk memberitakan berita Paskah kepada dunia, "Akulah kebangkitan dan kehidupan; siapa pun yang percaya kepada-Ku, dia akan hidup walaupun dia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan percaya kepada-Ku tidak akan pernah mati. Apakah kamu percaya akan hal ini?" (Yoh. 11:25-26) Kristus telah bangkit dan mengalahkan dosa dan maut. Karena itu, barangsiapa yang mati dan bangkit bersama Kristus, ia akan hidup bersama Dia.
Lalu, apa makna Paskah bagi saya secara pribadi? Apa yang telah Kristus lakukan bagiku sehingga aku dilayakkan untuk menjadi anak-anak tebusan-Nya?
"Pendamaian" adalah kata lain yang menggambarkan salib Kristus (Rm. 3:24-26) karena pendamaian berhubungan dengan gambaran pengorbanan, imam, dan murka Allah terhadap dosa. Dosa manusia yang paling utama adalah karena memberontak melawan Allah sehingga manusia menjadi musuh Allah. Kondisi yang sangat buruk karena manusia menjadi terpisah dengan Allah. Namun, karena kasih-Nya, Allah mencari manusia dan dengan perantaraan Anak-Nya manusia diperdamaikan kembali dengan Allah. Kematian Yesus menjadi jaminan terjadinya pendamaian. Pendamaian itu sendiri memiliki tiga aspek, yaitu pendamaian dengan Allah, pendamaian dengan diri sendiri, dan pendamaian dengan sesama.
Karena Kristus, permusuhanku dengan Allah telah dihapuskan dan sekarang aku dapat menikmati persekutuan dengan Allah.
"Penebusan" dan "tebusan" juga digunakan untuk menjelaskan arti kematian Kristus bagi manusia (1Kor. 6:19-20). Jika seseorang ditebus, artinya ia dibebaskan atau "dibeli kembali" dari keadaannya yang terbelenggu/tertawan. Alkitab menjelaskan konsep ini sebagai tindakan pembebasan dan benda/orang itu "ditebus" dengan pembayaran suatu harga (Bil. 18:14-17; Ef. 1:7). Salib Kristus merupakan harga yang sangat mahal, yang telah dibayarkan kepada Allah sebagai penebusan atas manusia. Kristus membayarnya dengan mencurahkan darah-Nya sehingga pengampunan boleh diterima (1Ptr. 1:18-19).
Karena darah Kristus, hidupku telah ditebus dan utangku telah dibayarkan lunas kepada Allah Bapa.
Salib Kristus juga ditunjukkan sebagai tindakan keadilan yang menghasilkan pembenaran kita (Rm. 3:21-26). Karena manusia telah berdosa, maka sesuai dengan tuntutan keadilan Allah, semua manusia dinyatakan bersalah dan harus dihukum di hadapan Hakim alam semesta yang kudus dan benar, yaitu Allah (Rm. 6:23). Namun, karena kasih-Nya, Allah berinisiatif untuk mengirim Putra tunggal-Nya, Yesus, untuk berinkarnasi menjadi manusia, turun ke dunia dan menjadi perwakilan hukum bagi manusia (Rm. 5:12-21). Yesus menjadi perantara bagi manusia untuk memenuhi tuntutan hukuman keadilan Allah (Gal. 3:13). Kematian Yesus telah memuaskan keadilan Allah dan karenanya Allah membenarkan manusia sehingga status manusia di hadapan Tuhan dinyatakan benar.
Karena Kristus menanggung hukuman untuk menggantikan aku, maka statusku sekarang dinyatakan benar di hadapan Allah.
Kematian Yesus adalah gambaran dari "kurban" yang diberikan untuk menanggung dosa-dosa manusia, sebagaimana sistem kurban dalam PL yang membutuhkan binatang domba yang harus disembelih untuk menggantikan manusia menanggung dosa-dosa manusia. Kematian Kristus di atas kayu salib adalah tindakan substitusi atau penggantian (Kis. 20:28; 1Kor. 5:7) sebagai "kurban" untuk menebus dosa-dosa manusia. Darah Kristus menjadi persembahan kurban untuk menggantikan manusia yang berdosa sehingga dosa-dosa manusia diampuni oleh Allah (1Ptr. 2:24-25).
Karena pengorbanan darah Kristus, dosa-dosaku diampuni dan tidak lagi diperhitungkan oleh Allah Bapa.
Salib Kristus telah mengalahkan semua musuh manusia, yaitu dosa, kematian, dan setan itu sendiri. Masalah utama manusia adalah karena dosa, dan karena dosa pula manusia takluk dan dibelenggu oleh kuasanya. Manusia menjadi tawanan atas dirinya sendiri yang akan berujung pada kematian (maut). Namun, salib ibarat penawar atas racun dosa yang membelenggu manusia. Di atas salib, Kristus taat menderita sampai mati. Ketaatan Kristus inilah yang memberikan kuasa untuk mengalahkan dosa dan memberikan kepuasan bagi Allah. Ketika dosa dikalahkan, maut kehilangan kekuatannya (1Kor. 15:55),
Hai kematian, di manakah kemenanganmu?
Hai maut, di manakah sengatmu?"
Karena ketaatan Kristus, aku menang terhadap semua musuhku, yaitu dosa dan kematian.
Ketika kita mengingat peristiwa Paskah yang pertama, seharusnya itu membuat kita mencari Kristus. Kristuslah yang menjadi kunci kemenangan kita atas dosa dan maut. Karena itu, carilah Kristus yang sekarang duduk di sebelah kanan Allah Bapa yang bertakhta dan memerintah alam semesta. Jalinlah hubungan yang erat dengan-Nya supaya hidup kita berbahagia. Namun, ingatlah bahwa hubungan itu bukan tergantung pada apa yang kita lakukan, melainkan pada apa yang telah Yesus lakukan bagi kita. Meskipun Dia tanpa dosa, Ia rela dibuat berdosa dan mati di kayu salib menggantikan kita semua.
Namun, puji syukur, Dia tidak mati selamanya karena pada hari ketiga Ia bangkit dan mengalahkan kematian. Untuk itulah, kita merayakan Paskah. Kita merayakan kemenangan karena Kristus bangkit dan hidup. Akan tetapi, jika Dia tetap mati, tidak ada lagi harapan untuk kita hidup. Karena Dia hidup, kita semua akan hidup, bahkan setelah kita mati secara fisik.
Kuburannya kosong! Puji Tuhan, kita menyembah dan melayani Juru Selamat yang hidup! Saat kita merayakan Paskah, marilah kita mengingat fakta yang sangat penting ini bahwa:
* Kuburan yang kosong berarti: Yesus telah mengalahkan dosa dan maut. Oleh karenanya, kita akan hidup (Yoh. 11:25-26).
* Kuburan yang kosong berarti: Yesus duduk di sebelah kanan Bapa untuk bersyafaat bagi kita (Rm. 8:34).
* Kuburan yang kosong berarti: Yesus sedang menyiapkan tempat bagi kita agar kita nanti selalu bersama-Nya (Yoh. 14:2-3).
* Kuburan yang kosong berarti: Yesus akan kembali untuk menegakkan pemerintahan-Nya yang benar di bumi baru, tempat anak-anak-Nya akan memerintah bersama-Nya (Why. 11:15).
Mari sisihkan waktu selama beberapa hari menjelang perayaan Paskah untuk merenungkan mengapa kita merayakan Paskah. Kemudian, pujilah Allah Tritunggal atas karya-Nya yang luar biasa! Haleluya!
"Terpujilah Allah dan Bapa dari Tuhan kita, Kristus Yesus, yang sesuai dengan anugerah-Nya yang sangat besar, telah melahirkan kita kembali dalam pengharapan yang hidup melalui kebangkitan Kristus Yesus dari antara orang mati, dan untuk mewarisi milik pusaka yang tidak dapat binasa, tidak dapat rusak, dan tidak dapat layu, yang tersimpan di surga untuk kamu ...." (1Ptr. 1:3-4)
Akhir Pelajaran (MMP-P05)
Doa
"Tuhan, aku bersyukur untuk semua pelajaran yang aku terima hari ini. Ajar aku untuk bersyukur dan dapat memberitakan firman Tuhan kepada sesamaku sehingga semakin banyak jiwa yang bertobat dan disatukan dalam satu kawanan domba yang digembalakan oleh Kristus Yesus. Amin."
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA