PPL-Referensi 05b
Nama Kursus | : | Pengantar Perjanjian Lama |
Nama Pelajaran | : | Kanon Alkitab Perjanjian Lama |
Kode Pelajaran | : | PPL-R05b |
Referensi PPL-R05b kami ambil dari:
Judul Buku | : | Mari Mengenal Perjanjian Lama |
Judul Artikel | : | Susunan Perjajian Lama (Kanon) |
Penulis/Editor | : | Dr. David Baker |
Penerbit | : | BPK Gunung Mulia, Jakarta 1997 |
Halaman | : | 15 - 20 |
REFERENSI PELAJARAN 05b - SUSUNAN PERJANJIAN LAMA (KANON
Dalam mempelajari setiap buku, sangat penting kita mengetahui susunan isinya. Demikian juga untuk Alkitab, dan dalam hal ini perlu diketahui suatu istilah, yaitu "kanon", yang berarti "susunan kitab- kitab Alkitab" atau "daftar isi Alkitab". Ada dua kanon Perjanjian Lama yang penting, yakni "Kanon Ibrani" dan "Kanon Yunani". Isinya sebenarnya sama, hanya susunan kitab-kitabnya yang berbeda.
Kanon Ibrani ialah daftar isi yang berlaku untuk Alkitab dalam bahasa Ibrani. Kanon Ibrani itu terdiri dari 24 kitab, yang dibagi atas tiga kelompok sebagai berikut:
KANON IBRANI = SUSUNAN ALKITAB BAHASA IBRANI
1. TAURAT | |
(bahasa Ibrani: tora) | 1. Kejadian 2. Keluaran 3. Imamat 4. Bilangan 5. Ulangan |
2. NABI-NABI | (a) Nabi-nabi yang dahulu |
(bahasa Ibrani: nevi'im) | 6. Yosua 7. Hakim-hakim 8. Samuel 9. Raja-raja |
(b) Nabi-nabi yang kemudian | |
10. Yesaya 11. Yeremia 12. Yehezkiel 13. 12 nabi |
|
3. KITAB-KITAB | |
(bahasa Ibrani: ketuvim) | 14. Mazmur 15. Amsal 16. Ayub 17. Kidung Agung 18. Rut 19. Ratapan 20. Pengkhotbah 21. Ester 22. Daniel 23. Ezra-Nehemia 24. Tawarikh |
Yesus menyebut ketiga bagian kanon Ibrani dalam Lukas 24:44 (bagian ketiga disebut "Mazmur", sesuai dengan nama kitab yang pertama dan terpenting dalam bagian itu). Dalam Matius 23:35 Dia menyebut dua pembunuhan, yaitu yang pertama dan yang terakhir dilaporkan dalam kanon Ibrani (Kej 4:8; 2Taw 24:20-21). Agaknya Yesus membaca Alkitab dalam bahasa Ibrani dan mengenal Kanon Ibrani, sebagaimana biasa di antara orang-orang Yahudi di Palestina pada zaman itu.
Kanon Yunani berlaku untuk Alkitab berbahasa Yunani dan juga dipakai untuk Alkitab dalam bahasa Indonesia. Dalam Kanon Yunani beberapa kitab yang terdiri dari lebih dari satu bagian dihitung sesuai dengan jumlah bagian tersebut, misalnya Kitab Samuel menjadi 39, yang dibagi atas empat kelompok sebagai berikut:
KANON YUNANI = SUSUNAN ALKITAB BAHASA YUNANI/INDONESIA
1. TAURAT | 1. Kejadian 2. Keluaran 3. Imamat 4. Bilangan 5. Ulangan |
2. SEJARAH | (a) Sejarah yang pertama |
6. Yosua 7. Hakim-hakim 8. Rut 9. 1Samuel 10. 2Samuel 11. 1Raja-raja 12. 2Raja-raja (b) Sejarah yang kedua 13. 1Tawarikh 14. 2Tawarikh 15. Ezra 16. Nehemia 17. Ester |
|
3. SASTRA | 18. Ayub 19. Mazmur 20. Amsal 21. Pengkhotbah 22. Kidung Agung |
4. NUBUAT | (a) Kitab-kitab nabi besar 23. Yesaya 24. Yeremia 25. Ratapan 26. Yehezkiel 27. Daniel (b) Kitab-kitab nabi kecil 28. Hosea 29. Yoel 30. Amos 31. Obaja 32. Yunus 33. Mikha 34. Nahum 35. Habakuk 36. Zefanya 37. Hagai 38. Zakaria 39. Maleakhi |
Kalau kita membandingkan Kanon Ibrani dengan Kanon Yunani, ternyata bahwa urutan kitab-kitab adalah sama dalam kedua kanon untuk kelompok kitab yang merupakan dasar Perjanjian Lama, yakni "Taurat". Kitab- kitab yang lain disusun menjadi tiga kelompok, sesuai dengan jenis masing-masing kitab, yaitu sejarah, sastra dan nubuat. "Nabi-nabi yang dahulu" sebenarnya mengandung lebih banyak sejarah daripada nubuat, maka digolongkan sebagai sejarah. Sedangkan "Nabi-nabi yang kemudian" kebanyakan terdiri dari nubuat-nubuat dan digolongkan dalam bagian terakhir sebagai nubuat. Kelompok "Kitab-kitab" dibagi dalam kanon Yunani menurut jenis masing-masing: Rut, Ester, Ezra-Nehemia dan Tawarikh berjenis sejarah; Mazmur, Amsal, Ayub, Kidung Agung dan Pengkhotbah dikumpulkan sebagai tulisan-tulisan sastra; dan Ratapan serta Daniel digolongkan sebagai kitab nubuat.
Kanon Yunanilah yang dikenal oleh orang Kristen pada umumnya, karena diikuti oleh Alkitab dalam bahasa Latin, Inggris, Indonesia dan hampir semua terjemahan Kristen. Oleh karena itu maka kanon Yunani yang menjadi dasar buku pengantar ini.
Perjanjian Lama boleh dilukisan sebagai suatu perpustakaan kecil, yang terdiri dari 39 kitab pada 6 rak, sesuai dengan pembagian kanon Yunani, sebagaimana nampak dalam gambar berikut ini:
TAURAT | SEJARAH I | SEJARAH II | SASTRA | NABI-NABI BESAR | NABI-NABI KECIL |
KEL KEJ IM BIL UL |
YOS HAK RUT 1SAM 2SAM 1RAJ 2RAJ |
1TAW 2TAW EZR NEH EST |
AYB MZM AMS PKH KID |
YES YER RAT YEH DAN |
HOS YL OB YUN MI NAH HAB ZEF HAG ZA MAL |
1.4 Kitab-kitab Apokrifa/Deuterokanonika
Kitab-kitab Perjanjian Lama yang disebut di atas adalah kitab-kitab yang diterima oleh gereja-gereja Protestan (Reformasi). Perlu diketahui bahwa ada juga beberapa tulisan yang diterima oleh gereja Katolik Romawi dan termuat dalam Alkitab terbitan pihak Katolik dan dalam beberapa Alkitab terbitan ekumenis, yaitu:
- riwayat Tobit;
- riwayat yudit;
- Kitab I dan II Makabe;
- Kebijaksanaan Salomo;
- hikmat Yesus bin Sirakh;
- Kitab Barukh serta Surat Yeremia;
- tambahan-tambahan pada Kitab Ester dan Daniel.
Tulisan-tulisan tersebut dinamakan "Apokrifa" ('tersembunyi') atau "Deuterokanonika" ('kanon yang kedua').
Pada umumnya kitab-kitab Apokrifa/Deuterokanonika dikarang sesudah Perjanjian Lama yang lain, dan sebagian dikarang dalam bahasa Yunani, sehingga tidak termuat dalam Alkitab bahasa Ibrani. Sewaktu Alkitab diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani (Septuaginta) maka kitab-kitab tersebut diikutsertakan, ditambah juga dengan beberapa tulisan lainnya.
Agama Yahudi dan gereja-gereja Prostestan hanya menerima kitab-kitab dari Perjanjian Lama Ibrani sebagai firman Allah, sedangkan gereja Katolik Romawi menerima juga beberapa kitab dari Septuaginta. Akibatnya, kitab-kitab Aprokifa/Deuterokanonika dianggap sebagai buku bacaan saja oleh gereja Protestan; sedangkan oleh gereja Katolik Romawi diakui sebagai kitab suci.
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA