RMA - Pelajaran 5
Nama Kelas | : | Renungan Multimedia yang Alkitabiah |
Nama Pelajaran | : | Renungan Multimedia yang Alkitabiah |
Kode Pelajaran | : | RMA-P05 |
Pelajaran 05 -- Renungan Multimedia yang Alkitabiah
Daftar Isi
- Renungan Multimedia sebagai Cara Penjangkauan
- Sasaran Renungan Multimedia yang Alkitabiah
- Sasaran Isi Renungan
- Sasaran Pembaca Renungan
- Contoh-Contoh Renungan dalam Berbagai Platform Multimedia
- Audio
- Video
- Gambar/Visual/Grafis
Doa
- Renungan Multimedia sebagai Cara Penjangkauan
- Sasaran Renungan Multimedia yang Alkitabiah
- Sasaran Isi Renungan
- Isinya alkitabiah dan tidak melenceng dari seluruh kebenaran Alkitab.
- Isinya disampaikan dengan bahasa yang sederhana dan enak dibaca.
- Isinya memiliki alur pemikiran jelas dan masuk akal.
- Isinya relevan dan dapat diaplikasikan pembaca saat ini.
- Isinya menarik dan kreatif sehingga memiliki ekspresi yang segar.
- Sasaran Pembaca Renungan
- Contoh-Contoh Renungan dalam Berbagai Platform Multimedia
- Audio
- Renungan Oswald Chambers
- Podcast Kristen Talks
- Video
- Seri Renungan Harian dari Gereja Pengharapan Allah
- Renungan Singkat dari BARA Digital Ministry
- Daily Devotional Video dari Our Daily Bread
- Gambar/Visual/Grafis
- Gambar-gambar desain dari yesHEis
- Santapan Harian dari Scripture Union Indonesia
- Renungan Alkitab oleh Michelle dan Chatrine Liu
"Banyak orang Samaria dari kota itu menjadi percaya kepada Yesus karena perkataan perempuan itu, yang bersaksi, 'Dia memberitahuku semua hal yang telah kulakukan.'" (Yohanes 4:39, AYT)
Kisah tentang perempuan Samaria yang tercatat dalam Yohanes 4 mengingatkan kita bahwa iman yang dikaruniakan Tuhan kepada seseorang dapat mengubahkan suatu kota. Dia menemukan sesuatu yang istimewa saat berjumpa dengan Yesus, lalu membagikannya kepada semua orang yang dia kenal. Dengan cara yang sama, hasil perenungan yang kita lakukan, yang kita bagikan kepada orang lain, dapat menjadi cara efektif untuk menjangkau jiwa-jiwa bagi Kristus.
Setiap ayat yang kita baca, pengetahuan yang kita peroleh, dan pengalaman yang kita alami, semuanya bisa Tuhan pakai untuk memperkenalkan diri-Nya baik kepada kita atau kepada oranglain. Saat kita menuangkannya menjadi renungan dalam berbagai format media, dan kita bagikan kepada siapa saja yang dapat kita temui, pengetahuan dan pengalaman yang sama itu juga dapat Tuhan pakai untuk memberkati orang-orang lain. Bahkan, tidak menutup kemungkinan orang-orang dapat mengenal Yesus Kristus, atau kembali dekat kepada Yesus Kristus melalui renungan yang kita bagikan, meskipun mungkin belum pernah bertatap muka.
Dari masa ke masa, Allah terus memanggil umat-Nya untuk memberitakan Injil-Nya. Melalui karya yang kita hasilkan, kita dapat menjangkau jiwa bagi Kristus. Mari kita memperlengkapi diri dengan keterampilan-keterampilan yang dapat Tuhan pakai untuk memuliakan nama-Nya.
Seperti sudah dijelaskan dalam Pelajaran 3, ada 3 jenis/macam renungan (minimal): Renungan Topikal (berdasarkan tema-tema tertentu), Renungan Tekstual (berdasarkan ayat-ayat Alkitab tertentu) dan Renungan Ekspositori (berdasarkan studi kata/frasa tertentu). Memang jenis renungan yang paling populer ditulis adalah berdasarkan topik/tema tertentu karena biasanya orang mencari "bimbingan rohani" untuk kondisi/masalah tertentu yang sedang mereka hadapi. Renungan tekstual juga cukup populer karena biasanya orang mencari penjelasan tentang "ayat-ayat emas" atau ayat-ayat tertentu yang sudah mereka kenal. Untuk itu, penulis renungan harus berhati-hati agar tidak terjebak hanya mengambil topik-topik dan ayat-ayat Alkitab yang populer. Seluruh isi Alkitab adalah firman Tuhan dan ada ratusan topik penting dalam Alkitab yang bisa dibahas. Renungan Ekspositori tidak terlalu populer karena membutuhkan keterampilan dalam menyelidiki kata/frasa penting dalam Alkitab, terkhusus dalam bahasa asli Alkitab (Ibrani/Yunani). Apa pun jenis renungan yang akan dipilih, kita harus memastikan bahwa:
Untuk siapa kita menulis renungan? Sangat penting kita menentukan lebih dahulu target pembaca renungan kita. Apakah renungan ini akan diperuntukkan bagi orang dewasa? Pria atau wanita? Pemuda atau remaja? Anak-anak atau lansia? Pasangan suami istri atau kaum lajang? Kaum profesional atau ibu rumah tangga? Kebenaran Alkitab selalu relevan untuk siapa pun dan tidak lekang oleh zaman. Namun, cara, metode dan media untuk menyampaikan kebenaran bisa bervariasi dan berubah sesuai dengan target pembaca dan perkembangan zaman. Perkembangan teknologi juga menjadi salah satu faktor dalam menentukan cara dan metode yang tepat untuk pembaca yang tepat. Saat ini, renungan multimedia menjadi kebutuhan yang penting kalau penulis renungan menyasar para milenial. Karena sebagian besar renungan yang ada saat ini masih dalam format teks, dibutuhkan renungan alkitabiah yang visual untuk melayani zaman ini.
Membuat renungan multimedia tentunya menuntut kreativitas, baik dalam penulisan renungannya maupun dalam penentuan platform media yang akan dipakai. Berikut ini beberapa contoh renungan dalam beberapa platform multimedia yang dapat menjadi sumber inspirasi:
Naskah renungan yang sudah kita buat bisa kita baca dan rekam dalam bentuk audio untuk dibagikan melalui berbagai jalur media sosial. Renungan audio juga dapat diakses atau disiarkan ke stasiun-stasiun radio Kristen. Berkas-berkas audio itu juga bisa dikompilasi untuk menghasilkan paket perenungan seputar tema-tema tertentu atau untuk menunjang studi Alkitab kita. Bahkan, kita juga bisa membuat podcast untuk dibagikan kepada pengguna dengan cakupan yang lebih luas dan menyiarkan renungan audio itu secara terjadwal (harian, mingguan, dsb.).
Beberapa contoh renungan dalam bentuk audio, di antaranya:
Membuat renungan dalam bentuk video bisa menjadi cara yang sangat efektif untuk menyampaikan kebenaran firman Tuhan. Video renungan yang menarik mata secara alamiah bisa memperkaya pengalaman pengguna ketika bersaat teduh, terkhusus untuk menarik perhatian murid atau peserta muda yang kita layani. Ditambah lagi, kita juga bisa mengunggah video tersebut ke situs blog pribadi atau platform media-media sosial, seperti: Instagram, YouTube, Facebook, WhatsApp, dsb.. Dengan begitu, video tersebut tidak hanya akan menjangkau banyak orang, tetapi juga berpotensi menimbulkan respons dan interaksi penuh berkat bagi para pengguna, termasuk mereka yang belum percaya.
Beberapa contoh renungan dalam bentuk video, di antaranya:
Sebagian orang tidak suka membaca kalimat yang panjang. Mereka lebih senang mendapatkan poin-poin ringkas yang lebih mudah diingat dan dengan mudah bisa dibagikan kepada orang lain, seperti ayat hari ini, kata-kata bijak, atau kutipan dari perenungan kita! Caranya, kita dapat meringkas atau mengambil inti dari renungan yang sudah dibuat, lalu menuangkannya ke dalam suatu desain grafis yang dengan mudah bisa dibagikan ke media sosial. Untuk membuatnya, kita tidak harus menggunakan perangkat lunak desain yang rumit, seperti Adobe Illustrator atau CorelDRAW. Kita bisa memanfaatkan alat-alat yang lebih ramah pengguna atau yang tersedia secara daring, seperti: Microsoft PowerPoint, Canva, dsb..
Beberapa contoh renungan dalam bentuk visual, di antaranya:
Dengan berakhirnya pelajaran 5 ini, selesailah seluruh modul Renungan Multimedia yang Alkitabiah (RMA). Kiranya pelajaran-pelajaran yang sudah dibahas bersama dapat semakin memperlengkapi kita untuk menjadi penulis-penulis renungan alkitabiah yang tidak hanya menjadi berkat, tetapi juga dapat menjawab kebutuhan zaman ini, terutama untuk menolong kaum milenial yang memiliki budaya visual untuk bisa mengenal dan dekat dengan firman Tuhan.
Akhir Pelajaran (RMA-P05)
Doa
"Bapa yang baik, kami bersyukur kepada-Mu karena Engkau menolong kami untuk mau belajar lebih lagi dari kebenaran-Mu. Dari pelajaran ini, kami rindu agar Engkau memberikan kami hikmat untuk dapat menerapkan setiap hal-hal yang sudah kami pelajari. Terpujilah nama-Mu yang kekal. Amin."
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA