SAD.1 - Pelajaran 03

Nama Kelas : Pengenalan Studi Alkitab Digital
Nama Pelajaran : Kelebihan dan Kelemahan Studi Alkitab Digital
Kode Pelajaran : SAD.1-P03

Pelajaran 03 -- Kelebihan dan Kelemahan Studi Alkitab Digital

Daftar Isi

  1. Kelebihan dan Kelemahan dalam Hal Sumber Bahan Studi Alkitab
    1. Kelebihan Digital: Banyak, Gratis, Luas, Praktis, Mudah Diolah dan Berbagi, Media
    2. Kelemahan Digital: Bisa Menyesatkan, Kurang Menghargai, Kurang Kepemilikan, Kurang Konteks, dan Tidak Ada Sensasi Buku
    3. Bagaimana Sikap Kita?
  2. Kelebihan dan Kelemahan dalam Hal Metode Studi Alkitab
    1. Kelebihan Digital: Fleksibel, Di Mana Saja, Kapan Saja, Mudah Berbagi
    2. Kelemahan Digital: Tersesat, Kurang Skill, Distraksi, Sendiri, Instan
    3. Bagaimana Sikap Kita?

Doa

Pelajaran 03: Kelebihan dan Kelemahan Studi Alkitab Digital

Dari Pelajaran 2, kita dapat melihat bahwa era digital memang memberi kemudahan dalam banyak hal, termasuk dalam mempelajari Alkitab, tetapi bukan berarti tanpa risiko. Oleh karena itu, mempelajari Alkitab secara digital memerlukan hikmat Allah agar tidak melenceng dari tujuan Allah memberikan firman-Nya. Mari kita pelajari dengan lebih teliti beberapa kelebihan dan juga kelemahan dalam melakukan Studi Alkitab Digital, khususnya dalam hal sumber bahan dan metode, lalu bagaimana kita menyikapinya.

  1. Kelebihan dan Kelemahan dalam Hal Sumber Bahan Studi Alkitab
  2. Kelebihan dalam hal sumber bahan studi Alkitab mungkin merupakan kelebihan digital yang paling banyak didapatkan, tetapi kelemahannya juga cukup banyak. Beberapa yang menonjol akan dibahas di bawah ini sebagai contoh utama. Silakan mencari kelebihan dan kelemahan lain untuk melengkapinya.

    1. Kelebihan Digital: Banyak, Gratis, Luas, Praktis, Mudah Diolah dan Berbagi, Media
    2. Tersedia banyak sekali sumber bahan biblika online dalam multibahasa, termasuk dalam bahasa Indonesia. Kita bisa memilih sesuka hati bahan yang kita butuhkan yang rata-rata tersedia gratis, baik Alkitab multiversi/bahasa maupun multiformat, atau alat-alat biblika seperti Kamus Alkitab, Ensiklopedia, Pengantar Kitab, Interlinear, Peta Alkitab, dll.. Fungsi pencarian dengan komputer lebih canggih daripada buku konkordansi cetak.

      Kekayaan sumber bahan ini memungkinkan pengguna mempelajari Alkitab dengan lebih menyeluruh dan mendalam sehingga memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan dan menggairahkan. Tidak hanya untuk kaum akademisi teologi, kaum awam Kristen pun sangat diuntungkan karena mendapat akses, termasuk pengalaman belajar bersama ahli-ahli kitab PL/PB terkenal di seluruh dunia. Suatu kesempatan yang belum pernah ada sebelumnya.

      Bahan-bahan disimpan dalam bentuk file, praktis karena tidak memakan tempat, biaya, dan tidak takut hilang atau rusak saat menyimpannya. Bahan-bahan pun bisa diakses secara efektif, kapan saja, dan di mana saja melalui alat digital yang dimiliki. Bahan-bahan hanya dapat ditampilkan/dilihat per halaman sebatas ukuran layar monitor alat digitalnya. Karena berupa file, pengguna dapat mengatur semua bahan dalam kategori yang diinginkan dan mudah mengakses keseluruhan isi buku dan menemukan yang dicari dengan fitur pencarian, lalu melakukan cut-paste untuk dipindahkan ke halaman-halaman kerja yang diinginkan. Sangat menghemat waktu dan energi.

      Saat ini, lebih banyak orang mengakses bahan-bahan media dibandingkan bahan tulisan. Bahan media digital ini banyak menarik anak-anak muda yang lebih suka kepada hal-hal yang visual. Karenanya, bahan media untuk Alkitab sangat efektif untuk mendorong tersebarnya Kabar Baik ke seluruh dunia. Telah tersedia Alkitab melalui media audio, komik, animasi, infografis, film, dll.. Demikian juga bahan media untuk khotbah, training, seminar, dan pengajaran yang banyak menolong orang Kristen mengenal dan mempelajari prinsip hidup Kristen.

    3. Kelemahan Digital: Bisa Menyesatkan, Kurang Menghargai, Kurang Kepemilikan, Kurang Konteks, dan Tidak Ada Sensasi Buku
    4. Banyaknya sumber bahan tidak berarti semua bahan baik dan bermutu. Pengguna harus pandai-pandai memilih bahan dan harus memiliki prinsip firman Tuhan yang jelas supaya tidak memilih bahan yang ternyata tidak alkitabiah dan justru menyesatkan.

      Selain itu, karena gratis, pengguna sering mengunduh bahan sebanyak mungkin dengan harapan akan dibaca di kemudian hari, tetapi pada kenyataannya hanya ditimbun dan tidak pernah dibaca. Kemudahan mendapatkan bahan membuat pengguna kehilangan rasa penghargaan terhadap bahan-bahan tersebut. Pengguna bisa mengambil dan membuang bahan tanpa ada rasa kepemilikan. Kemudahan mengutip isi buku tanpa menyebutkan sumbernya, juga memberi kemudahan pada pelanggaran hak cipta pemilik buku.

      Layar digital gadget sangat membatasi pengguna melihat seluruh perikop/pasal teks Alkitab yang dipelajari. Tampilan layar yang hanya memuat beberapa ayat Alkitab dalam sekali baca membuat pengguna kurang melihat konteks ayat dengan lebih luas. Berbeda dengan Alkitab cetak yang bisa melihat paling sedikit seluruh perikop ayat yang sedang dipelajari. Sangat penting melihat ayat secara keseluruhan konteksnya bukan hanya bagiannya.

      Bahan biblika, terutama Alkitab, tidak bisa memberikan rasa sensasi genggaman sebagai "satu kesatuan buku yang utuh", tetapi hanya banyak halaman dan banyak buku. Rasa kepemilikan terhadap Alkitab juga tidak bisa dirasakan karena tidak bisa memberi nama pribadi pada Alkitab digital dan tidak bisa ditulis dengan tulisan tangan.

      Tentang perkembangan media digital, perlu diwaspadai, terkhusus bagi para pencipta konten. Ada banyak prinsip kekristenan yang sarat dengan pengajaran abstrak, yang tidak bisa dijelaskan hanya dengan gambar. Karenanya, perlu mengedukasi anak-anak muda, khususnya untuk terus meningkatkan kemampuan literasi Alkitabnya sehingga tidak terjerumus kepada hal-hal yang dangkal-dangkal saja.

    5. Bagaimana Sikap Kita?
    6. Mari kita berpikir kritis untuk melihat semua kelebihan dan kelemahan di atas. Ada hal-hal yang tentu dapat ditoleransi, tetapi ada juga yang harus dihindari karena setan pun giat menggunakan alat-alat digital untuk menyebarkan tipu muslihatnya (lih. Ef. 6:11). Waspada terhadap ajaran sesat yang beredar di internet adalah bijaksana. Bukan hanya orang awam, ada juga hamba-hamba Tuhan yang kurang memahami ajaran sehat firman Tuhan sehingga mudah tertarik dengan hal-hal duniawi yang dibungkus dengan hal-hal rohani (lih. Mrk. 12:24). Pahamilah seluruh konteks Alkitab, tidak hanya secara parsial, supaya kita memiliki pemahaman yang utuh tentang kebenaran Allah.

      Banyaknya bahan biblika digital yang tersedia, tidak otomatis membuat manusia makin ingin belajar Alkitab. Karena itu, jangan kita mengidolakan teknologi karena teknologi hanyalah hamba untuk menolong. Pertanyaan yang lebih penting adalah, apakah teknologi membuat pengguna semakin rindu belajar mengenal dan taat kepada Allah?

  3. Kelebihan dan Kelemahan dalam Hal Metode Studi Alkitab
  4. Ada banyak metode studi Alkitab yang dipakai di seluruh dunia sebelum era digital. Pada era digital, metode studi Alkitab tetap dipakai dan variasi penggunaannya menjadi semakin kaya.

    1. Kelebihan Digital: Fleksibel, Di Mana Saja, Kapan Saja, Mudah Berbagi
    2. Hampir semua penggunaan metode-metode studi Alkitab klasik dapat diadaptasi dalam melakukan studi Alkitab digital, bahkan semakin fleksibel dengan adanya peralatan digital yang tersedia.

      Kemudahan mengakses bahan secara online menjadi kelebihan menonjol dalam hal metode melakukan Studi Alkitab Digital. Pertemuan belajar Alkitab tidak hanya bisa dilakukan secara onsite, di mana buku-buku pendukung PA berada, tetapi bisa dilakukan di mana saja karena semua bahan dapat diakses dari tempat masing-masing secara online. Jadi, pertemuan PA pun tidak harus dilakukan di gereja. Demikian juga dengan waktu pertemuan yang lebih fleksibel karena bisa dilakukan dengan jarak jauh dengan waktu sesuai kesepakatan bersama.

      Hal lain yang diuntungkan adalah digital memberi kemudahan dalam berbagi bahan kepada siapa pun yang diinginkan, termasuk kepada kelompok PA atau teman-teman pelayanan. Hasil mempelajari Alkitab juga langsung dapat dibagikan ke media sosial sehingga dapat menjadi berkat berlimpah kepada semakin banyak tubuh Kristus.

    3. Kelemahan Digital: Tersesat, Kurang Skill, Distraksi, Sendiri, Instan
    4. Banyaknya informasi di internet sering membuat orang overloaded dan kelelahan, demikian juga ketika mempelajari Alkitab. Untuk orang Kristen awam yang kurang memahami kerangka teologi, sering akan tersesat dan menggunakan terlalu banyak informasi untuk menginterpretasikan ayat-ayat Alkitab secara tidak tepat.

      Kelemahan lain adalah pengguna kurang mahir memakai alat-alat biblika yang sudah tersedia, misalnya software Alkitab, situs Alkitab, aplikasi Alkitab, dll.. Dibutuhkan kemauan belajar agar tercipta kebiasaan menggunakan alat-alat digital itu secara rutin. Perlu disediakan training agar menguasai penggunaan alat-alat biblika tersebut.

      Dunia digital penuh dengan distraksi sehingga mempelajari Alkitab secara khusyuk menjadi sulit. Perlu disiplin pribadi yang kuat supaya selama melakukan penggalian Alkitab tidak terdistraksi dengan notifikasi-notifikasi dari gadget yang dipakai sehingga penggalian Alkitab tidak terinterupsi dan terhambat.

      Ketersediaan bahan-bahan biblika di internet membuat orang Kristen merasa bisa belajar Alkitab sendiri dan tidak tergantung kepada siapa pun untuk belajar Alkitab. Bahkan, ketergantungan kepada pendeta atau orang lain yang lebih dewasa rohani untuk belajar Alkitab menjadi sangat berkurang.

      Budaya instan yang dihasilkan dari budaya digital juga menjadi kelemahan besar. Kemudahan mengakses dan mengolah bahan membuat penggalian Alkitab menjadi sangat efisien. Namun, untuk menerapkan apa yang dipelajari, tidak bisa cepat dilihat hasilnya. Karena itu, akhirnya keinginan belajar Alkitab besar, tetapi hanya menghasilkan pengetahuan karena tidak terlalu sabar menunggu hasil langkah penerapannya.

    5. Bagaimana Sikap Kita?
    6. Teknologi digital ada bukan karena kebetulan. Allah memberikan segala sesuatu, termasuk teknologi (Kol. 1:16) kepada manusia, dalam hal ini untuk belajar Alkitab agar manusia dapat mempelajari firman-Nya dengan lebih mudah. Keberadaan teknologi bukan sesuatu yang bisa kita hindari, tetapi harus dihadapi. Karena itu, perlu hikmat Tuhan agar penggunaan teknologi adalah untuk Tuhan, bukan untuk menjauh dari Tuhan.

      Yang ideal, mempelajari Alkitab harus dilakukan dan diterapkan dalam konteks komunitas orang percaya. Allah menciptakan gereja untuk tujuan itu. Jika digital justru membuat orang Kristen menjadi nyaman hidup dalam isolasi, hal ini tidak sehat. Karena itu, gereja harus memberi jalan keluar dengan menyediakan persekutuan-persekutuan untuk jemaat dapat belajar Alkitab bersama-sama. Kebersamaan akan membuat mereka saling menolong, saling menghormati, saling belajar, dan saling berbagi, sebagaimana Kristus telah mengajarkannya kepada murid-murid-Nya.

      Sekalipun dunia digital tidak dapat kita hindari dan keuntungan digital nyata kita akui, tidak ada salahnya kalau sesekali, bahkan sering kali, kita kembali memegang Alkitab cetak dan taruhlah dalam genggaman tangan Anda supaya kita bisa merasakan bahwa Alkitab adalah "satu buku" (walaupun berisi 66 Kitab) yang Allah berikan kepada manusia dengan satu berita utama, yaitu tentang Anak-Nya, Yesus Kristus yang diutus untuk menjalankan misi Allah untuk menyelamatkan manusia.

Tentu ada lebih banyak hal yang bisa dibahas sehubungan dengan kelebihan dan kelemahan Studi Alkitab Digital. Namun, dua hal di atas, kiranya menjadi contoh bahwa penggunaan alat-alat biblika tidak tanpa risiko. Setan siap menerkam siapa saja yang lengah, terutama mereka yang suka belajar firman Tuhan (1Ptr. 5:8). Betul! Karena semakin kita rindu belajar firman Tuhan, semakin banyak godaan dan peperangan rohani yang harus kita hadapi. Karena itu, waspada dan minta anugerah Tuhan agar di tengah zaman yang bengkok ini, kita tetap mencintai firman Tuhan dan tetap hidup berpegang pada kebenaran-Nya.

Akhir Pelajaran (SAD.1-P03)

Doa

"Bapa yang baik, aku sungguh bersyukur kepada-Mu karena melalui Alkitab digital, aku dapat mendalami firman-Mu dengan lebih terstruktur dan sistematis. Tolonglah aku sehingga aku dapat memiliki sikap yang selalu rindu untuk bertumbuh dalam kebenaran titah-Mu ini. Amin."

Taxonomy upgrade extras: 

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA