Ilmu Bumi Perjanjian Lama
A. Daerah Timur Kuno
Daerah kejadian-kejadian Perjanjian lama pada garis besarnya termasuk lembah utara dan delta/beting sungai Nil, semenanjung Sinai, negara- negara Palestina, Fenisia, Aram (Siria), lembah- lembah sungai Efrat, Tigris, dan negara Persia (Iran). Sekarang seluruh daerah yang luas itu disebut "Sabit Subur" (Fertile Crescent).
1. Penduduknya mendiami daerah yang berbentuk seperti dua garis memanjang yang merupakan lengan daripada suatu sudut, dengan ujung sudut itu terletak di dekat mata air sungai Efrat. Garis timur dari sudut tersebut menuju ke arah Selatan melalui lembah Efrat sampai ke Teluk Persia. Pada garis itu terdapat bangsa Asyur, Babel dan Persia. Pada garis Barat-daya, terdapat bangsa Aram (Siria), Fenisia, Israel dan Mesir.
2. Kedua sistem sungai yang besar, yaitu sungai Nil (bagian Barat daya) dan Efrat-Tigris (bagian Timur laut) memungkinkan tanah datar yang luas dan berpengairan. Kedua daerah daratan tersebut menjadi pusat daripada dua kekuasaan besar pada masa Perjanjian Lama, yaitu Mesir dan Mesopotamia (Babel).
3. Perhatikanlah letak Israel di antara kedua kekuasaan besar tersebut. Mula-mula Mesir, kemudian Asyur, setelah itu Babel, Persia, dan kerajaan-kerajaan Ptolemy dan Seleucus (raja-raja Yunani/Gerika), sangat memengaruhi jalannya sejarah Israel. Dibandingkan dengan kerajaan-kerajaan yang kuat itu, Israel kelihatan kecil dan tidak berdaya, bahkan tidak berarti bagi pandangan duniawi. Akan tetapi, Israel telah menandai dan memengaruhi sejarah dunia dari segi agama dengan cara yang tidak tercapai oleh kerajaan-kerajaan yang lain itu.
B. Palestina
Tanah Palestina atau Kanaan adalah daerah yang terletak di antara Lautan Tengah sebagai batas Barat dan Padang Gurun Arab sebagai batas Timur. Batas Utara dan Selatan tidak ditetapkan dengan pasti, tetapi kira-kira sesuai dengan ucapan yang sering kali terdapat dalam Perjanjian Lama, yaitu "dari Dan sampai Bersyeba" (Hakim-hakim 20:1; 2 Sam. 3:10; 17:11; 1 Tawarikh 21:2; 2 Tawarikh 30:5). Namun ""Palestina" berasal dari nama "Filistin" sebab orang-orang itu menduduki dataran pantai.
Panjang Tanah Palestina dari Dan sampai Bersyeba kurang lebih 240 km, sedangkan lebarnya kalau dihitung dari sungai Yordan ke pantai kurang lebih 95 km di bagian Selatan, dan kurang lebih 50 km di bagian Utara. Di sebelah Timur sungai Yordan, garis perbatasan agak kurang jelas.
1. Sifat Umum - pada umumnya, tanah Palestina berupa daerah pegunungan. Di antara gunung-gunung itu, terdapat lembah-lembah yang cukup subur. Sebagai orang yang biasa hidup di daerah pegunungan, bani Israel kurang pandai berperang di tanah datar (Hakim-hakim 1:9), walaupun kemudian mereka mulai memakai pasukan kuda untuk melawan Siria dan Asyur. Oleh sebab itu, bani Israel tidak dapat mempertahankan bagian dataran pantai dalam waktu yang lama, sedangkan Dataran Esdralon sering menjadi perjuangan, yang tidak selalu berhasil baik bagi tentara Israel.
2. Bagian-bagian Umum - Tanah Palestina dengan sendirinya terbagi menjadi empat bidang dengan arah Utara-Selatan. (a) "Dataran Pantai", yang menyusur Lautan Tengah dari Gunung Karmel ke Selatan. (b) "Pegunungan Tengah", yang mulai dari Libanon dan mengarah terus ke padang gurun Selatan, dengan Dataran Esdralon (Yizreel) di pertengahannya. (c) "Lembah Yordan" termasuk Laut Galilea dan Laut Mati. (d) "Pegunungan Timur", mulai dari G. Hermon sampai ke Tanah Moab.
a. Dataran Pantai:
Lebarnya berubah-ubah dari 8 sampai 24 km. Di sebelah Utara G. Karmel terletak Fenisia dengan pelabuhan-pelabuhannya yang terkenal, yaitu Tirus dan Sidon. Namun dari Karmel ke Selatan, garis pantai lurus saja dengan hanya satu tempat sebagai kemungkinan pelabuhan, yaitu Yope (Jaffa), yang sejak semula menjadi pelabuhan Kota Yerusalem.
b. Pegunungan Tengah:
- Bagian Utara
Di sini, sebenarnya terdapat dua pegunungan, yaitu Libanon dan Anti-Libanon. Di antara dua pegunungan tersebut, terdapat rute yang biasa dipakai oleh penyerbu-penyerbu dari utara/timur. Para pemazmur dan nabi sering menyebutkan tentang salju, pohon-pohon cedar, sungai-sungai, keindahan dan kesuburan daerah Libanon itu (Yer. 18:14; Kidung Agung 4:15; Yes. 60:13). Gunung yang paling tinggi di bagian ini adalah Hermon (2800 m), yang ditutupi oleh salju, juga disebut "Siryon" di Perjanjian Lama (Ul. 3:9; Maz. 42:7; 89:13; 133:3). Menuju ke selatan pegunungan Libanon (Barat) menjadi pegunungan Galilea, yang tidak setinggi pegunungan Libanon. Bagian ini jarang masuk sejarah Perjanjian Lama karena jauh dari pusat kejadian-kejadian besar. Namun, pada zaman Perjanjian Baru, daerah Galilea itu menjadi tempat yang sangat penting.
- Pegunungan Samaria
Sebelah selatan Dataran Esdralon, Pegunungan Tengah memasuki daerah "pegunungan Samaria", tanah yang berbukit-bukit dengan lembah-lembah yang subur, misalnya Dataran Dotan di mana kakak-kakak Yusuf menggembalakan kambing domba ayah mereka (Kej. 37:17). Di Samaria, juga terdapat beberapa kota yang terkenal pada zaman Perjanjian Lama, misalnya kota Sikhem (terletak di antara G. Ebal & Gerizim), yang ada hubungannya dengan Abraham (Kej. 12:6) dan Yakub (Kej. 33:18), dan juga menjadi tempat perkumpulan sidang-sidang besar orang Israel (Yos. 24).
- Pegunungan Yudea:
Menuju ke selatan lagi, terdapat "pegunungan Yudea". Pada batas utaranya terdapat banyak benteng-benteng, yang menceritakan peperangan-peperangan antara Yehuda dan Israel. Di bagian selatan terletak kota Betlehem, tempat lahirnya Daud (I Sam. 16:1) dan tempat kejadian kisah Rut (Rut 1:1,19). Agak ke selatan lagi, terletak Hebron, kota yang paling tua di Palestina, di mana para kepala bangsa (patriarkh) dikuburkan dalam Gua Makhpela (Kej. 23:19; 25:9; 50:13), dan yang dijadikan ibu kota Yehuda oleh Daud sebelum Yerusalem ditaklukkan (I Taw. 11:1,2).
c. Lembah Yordan
- Sungai Yordan:
Mata airnya terletak di sebelah Barat G. Hermon, kurang lebih 525 m di atas permukaan laut. Ia mengalir ke Selatan melalui dua danau, yaitu mata air Meron (Danau Huleh) (Yos. 11:1-9) dan Laut Galilea, akhirnya masuk Laut Mati kira-kira 400 m di bawah permukaan laut. Sebab daerahnya menurun, sungai itu mengalir cukup deras dan tidak dapat dilayari secara praktis. Namun, sungai Yordan dapat diseberangi dengan memakai arungan yang terletak, misalnya di Yerikho, dan di beberapa tempat di sebelah utara Yabok. Di tempat penyeberangan Yabok itu, Yakub bergulat pada waktu malam (Kej. 32:33, dst.).
- Laut Galilea:
Panjangnya 20 km, sedangkan pada bagian yang paling lebar 12 km. Letaknya berupa tempat dalam (210 m di bawah permukaan laut), dikelilingi bukit-bukit tinggi. Laut ini jarang disebutkan dalam Perjanjian Lama, kecuali dengan memakai nama "Kinerot" (Yos. 11:2) atau "Kineret" (Ul. 3:17).
- Laut Mati:
Disebut "Laut Asin" dalam Perjanjian Lama (Kej. 14:3; Bil. 34:3), atau "Laut Araba" (Ul. 3:17). Panjangnya 69 km, lebarnya 5 - 14 km, dan merupakan genangan air yang paling rendah di dunia (397 m di bawah permukaan laut). Oleh sebab itu, iklimnya panas sekali. Tidak ada saluran keluar, dan kalau air meluap, akhirnya menguap. Oleh karena itu, airnya penuh dengan garam dan mineral-mineral lain. Di sebelah barat, terletak jurang-jurang En-Gedi, tempat di mana Daud menyembunyikan dirinya (1 Sam. 24:1).
d. Pegunungan Timur
Di bagian ini terdapat tanah berbukit-bukit yang cukup subur, dengan hutan dan kebun buah-buahan. Di sini juga terdapat dataran tinggi Basan, yang terkenal karena lembu-lembunya (Amos 4:1; Ul. 32:14) dan kota-kotanya yang besar. Ke selatan lagi, terletak Gilead, yang terkenal karena rempah-rempahnya (Kej. 37:25), dan tanah Amori, yang rajanya Sihon dikalahkan oleh Israel (Bil. 21:21, dst.). Di daerah ini, juga terletak Yabesy-Gilead, tempat Saul pertama kali muncul sebagai seorang yang berkuasa di Israel (1 Sam. 11); juga Ramot-Gilead, di mana Raja Ahab dikalahkan oleh Aram dan mati (1 Raja-raja fas. 22). Lebih ke Selatan lagi, yaitu dekat Laut Mati dan sebelah timurnya, terdapat bani Amon dan Moab, tetangga yang sering menyerang Israel. Daerah paling selatan didiami bani Edom. Oleh karena daerah ini sukar sekali dipertahankan, maka Israel tidak dapat menegakkan diri secara tetap di sebelah timur sungai Yordan.
e. Dataran Esdralon
Daerah yang bersegi-tiga ini sangat penting dalam sejarah Perjanjian Lama. Oleh karena itu, diperhatikan secara khusus. Letaknya di antara Galilea dan Samaria; pegunungan Galilea sebagai batas utara, pegunungan Karmel sebagai batas barat daya, dan pegunungan Gilboa sebagai batas timur. Sungai Kison mengalir padanya ke Lautan Tengah. Jalan keluar dari sebelah timur ke lembah Yordan ialah melalui lembah Yizreel, (dalam bahasa Yunani "Esdralon"). Dataran ini sangat penting karena letaknya sangat strategis. Pedagang-pedagang dari Damsyik, Arabia, dan Mesopotamia yang menuju ke pantai Siria atau Mesir, biasanya melewati Dataran Esdralon. Tanahnya juga subur sekali. Maka dari itu, dipandang sebagai tanah yang berharga dan baik dimiliki. Oleh karena daerah ini mudah dimasuki baik dari sebelah timur maupun dari sebelah barat, maka menjadi medan peperangan Israel. Terutama, pernah terjadi empat perang besar di sini: (i) Sisera, panglima Kanaan, dikalahkan oleh Debora dan barak (Hakim-hakim 5:19-21) (ii) orang Midian dihancurkan oleh Gideon dengan 300 prajuritnya di kaki Gunung Gilboa (Hakim-hakim fas. 7). (iii) Raja Saul dan anaknya Yonathan dibunuh di G. Gilboa oleh orang Filistin (1 Sam. 31) (iv) Raja Yosia mati waktu dia berusaha menghalangi Firaun Nekho memasuki Dataran Esdralon melalui jalan Megido (2 Raja-raja 23:29, 30). Di G. Karmel, Elia mengadakan pengujian terhadap nabi-nabi Baal (1 Raja-raja 18:20, dst.) Kota Yizreel kadang-kadang menjadi tempat tinggal Raja Ahab, dan di lereng gunung tersebut terletak kebun anggur Nabot yang dirampas Ahab dengan tipu muslihat (1 Raja-raja 21:1, dst).
f. Letak kota Yerusalem
Yerusalem terletak 700 m di atas permukaan laut, di daerah pegunungan Yudea. Sebenarnya tempat itu kurang baik sebagai lokasi ibu kota negara - jauh dari laut (54 km), tidak terletak di tepi sungai besar, tidak dekat dengan jalan raya/dagang, persediaan airnya kurang bagus dan termasuk daerah kurang subur. Namun demikian, tidak ada sebuah kota lain yang telah sedemikian rupa memengaruhi sejarah dunia.
Diambil dari: | ||
Judul Buku | : | Pengenalan Perjanjian Lama |
Judul Artikel | : | Ilmu Bumi Perjanjian Lama |
Penulis | : | Denis Green |
Penerbit | : | Yayasan Penerbit Gandum Mas, 1984 |
Halaman | : | 1 - 5 |
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA