Kualifikasi Pengkhotbah
Kualifikasi Pengkhotbah
Banyak hal yang telah dikatakan tentang kualifikasi penatua, tetapi bagaimana dengan kualifikasi bagi pengkhotbah? Ada banyak nasihat kepada para pengkhotbah dan kualifikasi bagi mereka yang ditemukan dalam surat Paulus kepada Timotius dan Titus. Berikut ini adalah sebagian daftarnya:
1) Menasihati jemaat agar "mereka tidak mengajarkan ajaran-ajaran lain, atau memusatkan perhatian mereka pada dongeng-dongeng dan silsilah-silsilah yang tidak ada akhirnya ...." (1 Timotius 1:3-4, AYT).
2) ".... berjuanglah dalam perjuangan yang baik, sambil berpegang pada iman dan hati nurani yang baik ...." (1 Timotius 1:18-19, AYT).
3) Berdoa untuk semua orang yang duduk di pemerintahan (1 Timotius 2:1-2, AYT).
4) Mengingatkan jemaat tentang roh-roh penyesat dan ajaran-ajaran sesat yang dibicarakan Paulus dalam 1 Timotius 4:1-6.
5) Abaikan dongeng-dongeng yang tidak berguna dan fokuslah pada kesalehan (1 Timotius 4:7).
6) Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, "dalam perkataan, tingkah laku, kasih, iman, dan kesucian" (1 Timotius 4:12, AYT).
7) "Bertekunlah dalam pembacaan bersama Kitab Suci, dalam memberi nasihat, dan dalam mengajar" (1 Timotius 4:13, AYT) dan terapkanlah apa yang engkau beritakan kepada orang lain (1 Timotius 4:15-16, AYT).
8) Tunjukkan kehormatan dan rasa menghargai kepada orang-orang tua dan janda (1 Timotius 5:1-3).
9) Jangan menerima tuduhan terhadap seorang penatua tanpa dua atau tiga orang saksi (1 Timotius 5:19).
10) Janganlah menuduh seorang penatua dengan tergesa-gesa (1 Timotius 5:19, 22).
11) "Mereka yang berbuat dosa harus ditegur di hadapan semua orang supaya yang lain menjadi takut berbuat dosa" (1 Timotius 5:20, AYT).
12) Jangan menunjukkan keberpihakan kepada orang lain (1 Timotius 5:21).
13) Janganlah kamu mengambil bagian dalam dosa-dosa orang lain dengan mengizinkan mereka melontarkan tuduhan-tuduhan yang terburu-buru dan tidak adil terhadap para penatua, tetapi peliharalah dirimu sendiri agar tetap murni dari segala pengaruh dosa (1 Timotius 5:22).
14) Jauhilah godaan untuk menjadi kaya dan "kejarlah kebenaran, kesalehan, iman, kasih, ketabahan, kelembutan" (1 Timotius 6:5-11, AYT).
15) "Berjuanglah dalam perjuangan iman yang baik dan berpeganglah pada hidup kekal ...." (1 Timotius 6:12, AYT).
16) Ajarkanlah kepada orang kaya tanggung jawab mereka terhadap kekayaan mereka (1 Timotius 6:17-19).
17) Tetaplah berpegang teguh pada pokok-pokok ajaran yang sehat, "dalam iman dan kasih yang ada dalam Yesus Kristus" (2 Timotius 1:13, AYT).
18) "Tekunlah" dalam mempelajari firman Tuhan, tetapi "hindarilah omong kosong yang sia-sia ...." (2 Timotius 2:15-16, AYT).
19) Jauhilah hawa nafsu orang muda dan "kejarlah kebenaran, iman, kasih, dan damai sejahtera bersama-sama dengan mereka yang memanggil Tuhan dengan hati yang murni" (2 Timotius 2:22, AYT).
20) Hindari perdebatan yang bodoh dan tidak berpengetahuan karena kamu tahu bahwa hal itu akan mendatangkan pertengkaran (2 Timotius 2:23, AYT)
21) "... pelayan Tuhan haruslah tidak bertengkar, tetapi ramah dengan semua orang, terampil mengajar, dan sabar, dengan lembut mengoreksi lawannya" (2 Timotius 2:24, AYT).
22) Hamba Tuhan harus menunjukkan kualitas kelemahlembutan (kekuatan yang terkendali) ketika mengajar mereka yang berada dalam kesalahan (2 Timotius 2:25-26).
23) "Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya; tegurlah, nasihatilah, dan doronglah mereka dengan penuh kesabaran dan pengajaran" (2 Timotius 4:2, AYT).
24) Tegurlah guru-guru palsu dengan "keras" (Titus 1:9-13).
25) Sampaikanlah hal-hal yang berkaitan dengan "pengajaran yang sehat" (Titus 2:1-6).
26) Tunjukkanlah diri Anda sebagai teladan perbuatan baik kepada orang lain (Titus 2:7-8).
27) Ajarlah para hamba (karyawan) menaati kewajiban mereka kepada tuan mereka (majikan) (Titus 2:9).
28) Ajarkanlah "semuanya itu" (semua instruksi Paulus) dengan berbicara, menasihati, dan menegur "dengan segala kewibawaan" (Titus 2:15; bdk. 2 Timotius 4:2).
29) "Jangan ada orang yang merendahkan kamu" (Titus 2:15, AYT) -- Mereka yang berada dalam kesalahan rohani akan ingin terus berada dalam kesesatan mereka. Adalah tanggung jawab pengkhotbah untuk memastikan bahwa orang-orang ini tahu dan sadar akan tanggung jawab mereka di hadapan Allah (lihat Matius 7:21; Yohanes 12:48).
30) Memerintahkan orang-orang untuk tunduk kepada otoritas sipil (Titus 3:1-2).
31) Hindari pertanyaan-pertanyaan yang bodoh, perdebatan dan pertengkaran mengenai hukum Taurat (Titus 3:9).
32) Tolaklah bidat (orang-orang yang menimbulkan perpecahan) setelah peringatan yang pertama dan kedua (Titus 3:10).
Kesimpulan
Selain nasihat dan kualifikasi yang telah disebutkan di atas, para pengkhotbah harus "melakukan pekerjaan seorang pemberita Injil" (2 Timotius 4:5). Ini mencakup semua pengajaran dan pemberitaan yang diperlukan untuk membuat Injil menjadi efektif bagi penyelamatan jiwa-jiwa manusia (2 Timotius 4:2; Roma 10:14-15; bdk. Yesaya 52:7). Para pengkhotbah harus "menyelesaikan pelayanan mereka" (2 Timotius 4:5). "Menyelesaikan" ini harus dilakukan dengan sikap pengabdian, semangat, dan kesetiaan terhadap pekerjaan Tuhan. Seorang pengkhotbah harus secara efisien menyelesaikan pekerjaan penginjilan dengan setia, bersemangat, dan berani (1 Tesalonika 2:4; 1 Timotius 6:20; 2 Timotius 1:13-14; Titus 1:3), dengan tidak ada permintaan maaf dalam menyatakan "semua rencana Allah" (Kisah Para Rasul 20:27; bdk. Kisah Para Rasul 20:20; Yohanes 15:15). Marilah kita dengan sungguh-sungguh berdoa agar Allah menyediakan banyak orang yang setia yang memiliki kualifikasi seperti yang disebutkan di atas bagi gereja. (t/Jing-jing)
Diterjemahkan dari:
Nama situs: Gewatkins.net
Alamat situs: https://gewatkins.net/qualifications-of-preachers
Judul artikel: Qualifications Of Preachers
Penulis artikel: Tidak dicantumkan
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA