PDA- Pelajaran 02
Nama Kelas | : | Pengantar Doktrin Alkitab |
Nama Pelajaran | : | Dasar Mempelajari Doktrin Alkitab |
Kode Pelajaran | : | PDA-P02 |
Pelajaran 02 -- DASAR MEMPELAJARI DOKTRIN ALKITAB
Daftar Isi
II. Dasar Mempelajari Doktrin Alkitab
- Mengapa Penting mempelajari Alkitab
- Dasar Utama Alkitab sebagai Firman Allah
- Sifat-sifat Allah Tritunggal
- Kesaksian Kristus
- Kesaksian Roh Kudus
Doa
PELAJARAN 2 : Dasar Mempelajari Doktrin Alkitab
- Pentingnya Mempelajari Doktrin Alkitab
- Dasar Utama Alkitab sebagai Firman Allah
Dasar utama penerimaan bahwa Alkitab, yang adalah firman Allah, terletak pada sifat dan kesaksian dari Allah Tritunggal sendiri. Beberapa penjelasan berikut ini akan memberikan dasar yang lebih kuat:
- Sifat-sifat Allah Tritunggal
- Kesaksian Kristus
- Kesaksian Roh Kudus
Melalui Alkitab, Allah telah menuliskan segala sesuatu yang manusia perlu tahu tentang Dia dan karya-Nya. Oleh karena itu, Alkitab menjadi dasar pertama dan utama untuk mempelajari segala sesuatu tentang Pribadi Allah Tritunggal dan karya-Nya bagi kehidupan manusia serta apa yang Allah ingin manusia lakukan di dunia ini (1 Timotius 3:16).
Namun demikian, walaupun peranan Alkitab sangat penting bukan berarti Alkitab lalu dipakai menjadi objek penyembahan orang Kristen. Allah Tritunggal-lah yang menjadi pusat penyembahan orang Kristen, dan sasaran iman, ketaatan, dan pengabdian orang Kristen. Akan tetapi, jika ada orang yang memandang rendah atau menolak Alkitab adalah Firman Allah yang berotoritas, maka kita harus meresponsnya dengan serius. Membela Alkitab dan ajaran-Nya merupakan usaha pertanggungjawaban orang Kristen karena keyakinannya bahwa Alkitab adalah firman Allah yang menuntun kepada keselamatan melalui Injil Kristus bagi manusia (1 Petrus 3:15-16).
Selain itu, membela Alkitab dan ajaran-Nya, juga berfungsi untuk meneguhkan orang Kristen yang masih lemah imannya agar mereka tidak terombang-ambing oleh angin pengajaran sesat (Efesus 4:14). Hal ini berkaitan dengan tugas gereja di tengah dunia ini untuk memberi pengharapan bagi umat manusia agar mereka mendengar berita Injil yang benar. Jika berita Alkitab mengenai salib Kristus ditolak, itu berarti tidak ada lagi pengharapan keselamatan bagi umat manusia. Karena itu mari kita mempelajari doktrin Alkitab secara teliti sehingga kita semakin diyakinkan karena bukti-bukti yang kita bisa tunjukkan kepada orang yang meragukannya.
Bahwa sifat Allah yang sempurna, benar, dan suci, menjamin bahwa apa yang ditulis-Nya dalam Alkitab adalah Firman-Nya yang tidak mengandung kesalahan. Dari saat ke saat terbukti bahwa Allah-lah yang menuliskan Alkitab karena kebenarannya sungguh teruji. Apa yang belum diketahui manusia sebelumnya, Alkitab membuktikan diri telah mengetahuinya sehingga manusia mengakui bahwa jika bukan Allah yang mahatahu yang menuliskannya maka tidak mungkin kebenaran itu teruji.
Kita juga harus menerima bahwa Alkitab adalah firman Allah yang berotoritas karena pribadi Allah yang mahakuasa. Apa yang dikatakan Alkitab bukan hanya benar dan sempurna, tapi juga berkuasa dan mampu mengubah hidup manusia yang berdosa menjadi tidak berdosa; hidup manusia yang tidak berarti menjadi berarti. Kuasa Allah dinyatakan bagi mereka yang percaya kepada Firman-Nya yang tertulis yaitu Alkitab, dan beriman kepada Allah Tritunggal.
Jadi, Alkitab adalah Firman Allah yang tertulis, sempurna, dan berotoritas sebagaimana sifat-sifat Allah sendiri. Juga, kesaksian Oknum Kedua dan Ketiga dari Allah Tritunggal juga menguatkan penerimaan kita bahwa Alkitab adalah firman Allah.
Yohanes memberikan kesaksian tentang Firman yang menjadi daging dalam diri Kristus (Yohanes 1), maka kita pun percaya bahwa apa yang dinyatakan Kristus memberikan bukti akan otoritas Alkitab. Secara berulang-ulang Kristus mengutip ayat-ayat dalam Perjanjian Lama. Hal ini membuktikan bahwa Kristus pun mengakui secara eksplisit keberadaan Alkitab adalah firman Allah.
Beberapa bukti di antaranya: Kristus mengatakan bahwa Alkitab ditulis oleh manusia (Markus 7:6, 10; 12:36), tetapi juga adalah "Firman Allah" (Markus 7:13; Matius 4-5) yang disampaikan oleh Roh Kudus (Matius 22:43; Markus 12:36). Kristus mengakui inspirasi verbal yang sepenuhnya dari Perjanjian Lama. Kristus menegaskan satu "iota" atau "titik" tidak akan dibatalkan dari Perjanjian Lama (Matius 5:18). Kristus juga tidak meragukan historisitas Alkitab. Ia menerima cerita penciptaan bumi dan manusia pertama (Markus 13:19; Matius 19:45), peristiwa zaman Nuh (Matius 24:37-39; Lukas 17:26-27), peristiwa Sodom dan Gomora (Lukas 17:28-29), keberadaan Abraham Ishak, dan Yakub (Matius 8:11), dan riwayat Yunus, (Matius 12:40-41) sebagai peristiwa-peristiwa sejarah, dan bukan sekadar cerita buatan manusia.
Yesus Kristus juga mengakui pengilhaman Allah dalam Alkitab dan menerima otoritas Alkitab dalam kehidupan-Nya. Sejak kelahiran-Nya di Betlehem Ia selalu menaati Perjanjian Lama. Ia disunat pada hari kedelapan (Lukas 2:2 1), dipersembahkan ke Bait Allah (Lukas 2:22,39), Ia menaati otoritas Alkitab pada saat Ia dicobai (Matius 4:1-11), bahkan sampai mati di kayu salib untuk menaati rencana Allah yang dinyatakan dalam Alkitab. Sebab itu Ia mengecam kaum Saduki yang menempatkan logika melebihi Alkitab dan kaum Farisi yang menyelewengkan makna Alkitab.
Hal-hal di atas cukup untuk memberikan bukti-bukti akan kesaksian Kristus atas penerimaan-Nya bahwa Alkitab adalah firman Allah.
Ada begitu banyak fakta historis, arkeologis dan fisik tentang kebenaran bahwa Alkitab adalah firman Allah. Namun tanpa kesaksian Roh Kudus maka dasar penerimaan kita terhadap Alkitab belumlah sempurna. Peranan Roh Kudus sedemikian pentingnya sehingga tanpa-Nya manusia tidak mungkin dapat percaya kepada Firman-Nya, yaitu Alkitab.
Roh Kuduslah yang memberikan kemampuan kepada manusia untuk dapat melihat, mendengar dan percaya akan hal-hal yang rohani. Roh Kudus mengubah hati seseorang yang sudah mati terhadap hal-hal rohani sehingga menjadi hidup kembali. Tanpa keyakinan dari Roh Kudus yang ditanamkan dalam hati seseorang, maka mustahil seseorang itu menerima bahwa Alkitab adalah firman Allah.
Ada alasan-alasan penting lain mengapa kita memerlukan kesaksian Roh Kudus untuk meyakinkan kita bahwa Alkitab adalah firman Allah. Pertama, perbedaan secara ontologis antara Allah dan manusia; Pencipta dan Ciptaan. Allah bersifat transenden, di luar jangkauan pemahaman manusia, sedangkan manusia adalah makhluk ciptaan yang terbatas dalam segala hal sedangkan Allah tidak terbatas. Sebab itu peranan Roh Kudus sangat penting, karena hanya Roh Kudus yang dapat meyakinkan hati manusia bahwa Alkitab adalah firman Allah. Jika akal atau pembuktian manusia berada melebihi Alkitab, maka manusia menjadi sama dengan Allah dalam hal pengetahuan.
Alasan lain mengapa kita memerlukan kesaksian Roh Kudus, adalah karena manusia sudah jatuh dalam dosa. Hati manusia sudah tidak lagi jujur dan mampu untuk memahami wahyu Allah dengan benar. Dengan pertolongan Roh Kudus maka otak manusia ditundukkan untuk melihat kebenaran firman Allah sebagaimana yang Allah kehendaki. Alkitab yang adalah firman Allah, memiliki kuasa karena Roh Kuduslah yang menghidupkan firman itu.
Jadi, mengapa kita menerima Alkitab adalah firman Allah? Kita percaya karena iman kita kepada sifat-sifat dan karakter Allah, yang benar, suci dan tidak pernah salah. Dengan demikian kita menjadi yakin bahwa firman-Nya yang tertulis dalam Alkitab, adalah benar dan dapat diandalkan. Kita juga memercayai Alkitab adalah firman Allah karena kesaksian Kristus, yang membuktikan bahwa firman-Nya layak untuk dipercaya. Terakhir, Roh Kudus juga berperan kuat untuk menolong kita memercayai bahwa Alkitab adalah Firman Allah karena Dialah yang menanamkan keyakinan itu dalam hati kita.
Akhir Pelajaran (PDA-P02)
DOA
"Tuhan, terima kasih untuk kesempatan aku boleh belajar tentang pentingnya belajar doktrin Alkitab. Biarlah Engkau sendiri yang membukakan pikiranku sehingga ketika belajar, bukan hanya percaya kepada apa yang ditulis manusia, tetapi percaya karena Engkaulah yang memeteraikan kebenaran Firman-Mu itu dalam hatiku. Amin."
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA