PPK - Pelajaran 03
Nama Kelas | : | Persiapan Pernikahan Kristen |
Nama Pelajaran | : | Mencari dan Memilih Pasangan Hidup |
Kode Pelajaran | : | PPK-P03 |
Pelajaran 03 -- Mencari dan Memilih Pasangan Hidup
Daftar Isi
- Mencari Pasangan Menurut Kehendak Tuhan
- Apakah Orang Kristen Percaya Adanya "Jodoh"?
- Beberapa Prinsip Alkitab yang Harus Ditaati
- Kedaulatan Tuhan
- Kebebasan Memilih
- Doa dan Hikmat
- Praktik dalam Kehidupan Sehari-hari
- Contoh Kisah dalam Alkitab
- Belajar dari Ishak dan Ribka (Kejadian 24:1-66)
- Belajar dari Yakub dan Rahel (Kejadian 29:1-20)
- Realitas Mencari Pasangan Hidup
- Menghadapi Kesulitan-Kesulitan
- Menikmati Penyertaan Allah
- Prinsip Memilih Pasangan Hidup
- Mencari Jodoh pada Era Digital
- Menjaga Integritas dan Kejujuran
- Memeriksa Iman dan Nilai-Nilai Hidup
- Menggunakan Kebijaksanaan dalam Berkomunikasi
- Menghindari Godaan dan Bahaya
Doa
Pelajaran 03: Mencari dan Memilih Pasangan Hidup
- Mencari Pasangan Menurut Kehendak Tuhan
- Apakah Orang Kristen Percaya Adanya "Jodoh"?
- Beberapa Prinsip Alkitab yang Harus Ditaati
- Kedaulatan Tuhan
- Kebebasan Memilih
- Doa dan Hikmat
- Praktik dalam Kehidupan Sehari-hari
Berdoa dan meminta tuntunan Tuhan sebelum memulai hubungan itu penting. Ini membantu kita untuk tetap fokus pada kehendak Tuhan dan tidak hanya mengikuti perasaan atau keinginan pribadi.
- Contoh Kisah dalam Alkitab
- Belajar dari Ishak dan Ribka (Kejadian 24:1-66)
- Belajar dari Yakub dan Rahel (Kejadian 29:1-20)
- Realitas Mencari Pasangan Hidup
- Menghadapi Kesulitan-Kesulitan
- Menikmati Penyertaan Allah
- Prinsip Memilih Pasangan Hidup
- Mencari Jodoh pada Era Digital
- Menjaga Integritas dan Kejujuran
- Memeriksa Iman dan Nilai-Nilai Hidup
- Menggunakan Kebijaksanaan dalam Berkomunikasi
- Menghindari Godaan dan Bahaya
Mencari pasangan hidup adalah salah satu keputusan terbesar dalam hidup orang percaya. Alkitab mengajarkan bahwa Tuhan memiliki rencana yang indah bagi setiap orang, termasuk dalam hal pernikahan. Dalam Amsal 3:5-6, kita diajarkan untuk memercayai Tuhan dengan segenap hati dan tidak bersandar pada pengertian kita sendiri. Dengan menyerahkan segala rencana kepada Tuhan, termasuk dalam mencari pasangan hidup, kita dapat yakin bahwa Dia akan menuntun kita pada jalan yang benar.
Secara umum, ada dua pandangan mengenai jodoh. Pandangan pertama, percaya bahwa adanya "jodoh" sebagai takdir. Tuhan sudah menentukan pasangan hidup sehingga Anda tidak perlu berusaha. Kalau sudah waktu-Nya, maka Tuhan akan memberikan pasangan hidup kepada Anda. Pandangan kedua menyatakan bahwa tidak ada yang namanya "jodoh", pasangan hidup adalah pilihan bebas yang harus diusahakan karena dia tidak akan datang dengan sendirinya.
Dari mempelajari Alkitab, kita tahu bahwa Alkitab tidak membela salah satu dari pandangan tentang jodoh di atas. Bahkan, Alkitab memberikan contoh adanya dua pandangan tersebut. Jika demikian, berarti Allah selalu mengambil posisi untuk terlibat dalam setiap keputusan tentang pasangan hidup. Pernikahan sudah dikaruniakan oleh Tuhan sebelum manusia jatuh dalam dosa. Oleh karena itu, pernikahan adalah urusan yang tidak mungkin tidak melibatkan Allah. Ikatan antara suami dan istri adalah untuk suatu tujuan yang kudus, membangun rumah tangga yang sesuai dengan kehendak Allah. Karena itu, pernikahan Kristen harus dihormati dan dijalani dengan hati yang takut akan Tuhan.
Urusan "memilih pasangan hidup" adalah hal penting bagi kehidupan orang percaya. Karena itu, Tuhan telah memberi prinsip-prinsip yang harus dengan sungguh-sungguh ditaati agar pernikahan betul-betul menjadi pernikahan yang sesuai dengan rencana Allah.
Tuhan adalah Maha Kuasa dan memiliki rencana yang sempurna bagi setiap orang. Dalam Yeremia 29:11, Allah berfirman, "Sebab, Aku mengetahui rencana-rencana yang Aku miliki bagi kamu,' firman TUHAN, 'rencana-rencana untuk kesejahteraan dan bukan untuk kemalanganmu, untuk memberimu masa depan dan pengharapan." Ayat ini menegaskan bahwa Tuhan memiliki rencana yang baik bagi kita, termasuk dalam hal pernikahan.
Meskipun Tuhan memiliki rencana yang indah, Dia juga memberikan kebebasan kepada manusia untuk membuat pilihan. Dalam Amsal 16:9, dikatakan, "Hati manusia merancangkan jalannya, tetapi TUHAN yang menetapkan langkah-langkahnya." Ini berarti kita memiliki tanggung jawab untuk membuat keputusan yang bijaksana, termasuk dalam memilih pasangan hidup, sambil tetap memercayai bahwa Tuhan akan menuntun langkah kita.
Dalam mencari pasangan hidup, penting untuk selalu berdoa dan meminta hikmat dari Tuhan. Yakobus 1:5 mengatakan, "Akan tetapi, jika di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah dia memintanya kepada Allah, yang dengan murah hati memberi kepada semua orang tanpa mencela, dan itu akan diberikan kepadanya." Dengan berdoa dan mencari hikmat Tuhan, kita dapat membuat keputusan yang sesuai dengan kehendak-Nya.
Dalam Alkitab, ada dua contoh kisah yang diceritakan bagaimana cara mereka menemukan jodohnya.
Abraham sudah tua. Dia mengatakan kepada pembantu dan kepala pelayannya yang setia, Eleazar, untuk pergi ke negerinya dan memilih istri yang sesuai bagi anaknya, Ishak. Dia harus memilih wanita di antara bangsanya sendiri, yang menyembah Allah. Abraham berdoa supaya Eleazar mendapatkan petunjuk Tuhan. (lih. Kejadian 24:1-66)
Cerita Ishak dalam menemukan jodohnya menjadi teladan yang baik bagi kita sampai sekarang. Kita bisa melihat 1 prinsip yang wajib dalam memilih pasangan hidup, yaitu doa. Doa yang disampaikan oleh Eleazar sangat spesifik dalam meminta tanda dari Allah. Doa Eleazar tidak berbicara tentang fisik, keadaan sosial, tetapi petunjuk yang dapat dijadikan tanda dan konfirmasi bahwa wanita yang ia temui adalah dari Allah. Akhirnya, ketika tanda itu terjawab, sangat yakinlah Eleazar bahwa Ribka adalah jodoh dari Allah untuk Ishak.
Hendaknya kisah ini menjadi pembelajaran bagi kita bahwa kita harus peka akan petunjuk dari Tuhan supaya kita dapat membedakan mana konfirmasi dari Tuhan atau mana yang hanya diizinkan Tuhan terjadi.
Laban memiliki dua anak perempuan. Yang pertama bernama Lea, dan yang lebih muda bernama Rahel. Yakub begitu mencintai Rahel sehingga Yakub bekerja selama tujuh tahun demi mendapat Rahel. Bagi Yakub, bekerja selama tujuh tahun seperti beberapa hari saja karena cintanya kepada Rahel. Setelah tujuh tahun dia lewati, tetapi yang didapatkannya justru Lea, kakak Rahel. Hal ini membuat Yakub harus bekerja 7 tahun lagi untuk mendapatkan Rahel sebagai jodohnya.
Dengan demikian, Alkitab memberikan prinsip yang jelas tentang jodoh, yaitu berdoa. Setelah berdoa, kita harus berusaha dengan usaha-usaha yang realistis sehingga apa yang kita lakukan selaras dengan petunjuk yang telah diberikan Tuhan.
Setiap orang menghadapi realitas yang berbeda-beda dalam mencari pasangan hidup. Ada yang dengan cepat mendapatkannya, seolah-olah begitu mudah. Namun, ada juga yang sulit sehingga terlihat sangat lama untuk mendapatkannya. Mari kita pelajari lebih lanjut.
Mencari pasangan hidup dapat membawa kita ke dalam keadaan yang sulit. Fakta menunjukkan bahwa semakin lama semakin sulit menemukan orang yang takut akan Allah. Jika kita berpegang pada prinsip firman Tuhan untuk menemukan pasangan hidup, sering kali kita menjadi putus asa karena sulit untuk mengaplikasikan syarat-syarat firman Tuhan. Akhirnya, yang terjadi adalah kita harus cukup puas jika dapat menemukan pasangan hidup yang sekadar beragama Kristen, tetapi tidak sungguh-sungguh hidup dalam Tuhan.
Gereja adalah tempat yang ideal untuk anak-anak muda saling bertemu, berkenalan, dan berelasi. Namun, pada era digital ini, ada banyak tempat lain yang lebih sering bertemu dengan teman-teman, misalnya media sosial. Ada kalanya mereka harus cukup puas melihat gambaran diri teman-temannya hanya melalui media sosial yang dia miliki. Oleh karenanya, mari memohon hikmat Tuhan supaya kita tidak terjerumus mengikuti nilai-nilai dunia dan menurunkan standar yang telah Alkitab berikan.
Namun, di tengah kesulitan menemukan pasangan hidup, kita tidak boleh berputus asa. Dengarlah perkataan Pemazmur, "Percayalah dalam TUHAN dan lakukan yang baik. Tinggallah di negeri dan peliharalah kesetiaanmu. Senangkanlah dirimu dalam TUHAN, dan Dia akan memberikan kepadamu keinginan hatimu. Serahkan jalanmu kepada TUHAN, percayalah kepada-Nya, dan Dia akan bertindak." (Mazmur 37:3-5). Daud sang pemazmur, memberikan tiga tindakan dalam kita berhubungan dengan Allah: Percayalah, lakukanlah (taatilah), dan serahkanlah. Rencana Allah untuk pernikahan Anda adalah bagian dari rencana-Nya untuk hidup Anda. Karena itu, Dia pasti sangat peduli. Berusahalah untuk mengikuti kehendak-Nya setiap hari dengan percaya, taat, dan berserah, maka Dia akan menunjukkan kepada Anda kehendak-Nya untuk pernikahan Anda.
Pentingnya memilih pasangan hidup menempati urutan kedua setelah keputusan untuk menerima atau menolak Yesus. Separuh hidup Anda akan Anda jalani dalam pernikahan. Juga, ini bukan keputusan yang bisa ditarik ulang. Sekali memutuskan, maka Anda harus menjalaninya seumur hidup. Namun, Anda tidak perlu khawatir, Tuhan akan memimpin pengambilan keputusan yang berat ini jika kita mengikuti prinsip-prinsip yang sudah diberikan-Nya:
- Pilihlah pasangan yang seimbang, baik dalam hal jasmani, emosi, dan rohani (2 Korintus 6:14).
- Memilih pasangan hidup adalah bagian rancangan-Nya bagi hidup Anda secara keseluruhan (1 Petrus 1:18-20).
- Keseluruhan hidup pernikahan Anda adalah bagi Tuhan dan untuk Tuhan (1 Korintus 10:31).
Satu cara terbaik untuk menemukan pasangan hidup adalah dengan berbicara, mendengarkan, bekerja sama, dan menikmati persahabatan dengan banyak orang lain, baik pria maupun wanita. Hidup persahabatan semacam inilah yang akan mengajarkan Anda mengenal diri dan mengenal orang lain dengan seluas-luasnya. Anda juga akan semakin dibukakan untuk melihat kekuatan dan kelemahan orang lain. Bukalah mata Anda lebar-lebar dan berdoalah agar Anda dapat melihat siapa di antara mereka yang memiliki hati untuk Tuhan dan untuk Anda.
Pada era digital ini, teknologi telah mengubah banyak aspek kehidupan kita, termasuk cara kita mencari pasangan hidup. Platform online seperti situs kencan dan aplikasi media sosial mainstream telah menjadi alat yang populer untuk bertemu dengan calon pasangan. Namun, dunia internet adalah dunia yang penuh tipuan. Sebagai orang Kristen, kita perlu memberi kewaspadaan yang lebih tinggi dari situasi yang biasa. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam dunia online:
Dalam dunia online, ada godaan untuk menampilkan diri dengan cara yang tidak sepenuhnya jujur. Sebagai orang Kristen, kita dipanggil untuk hidup dalam kebenaran dan integritas. Efesus 4:25 mengatakan, "Oleh karena itu, dengan membuang kepalsuan, marilah setiap kamu berbicara tentang kebenaran kepada sesamamu karena kita sama-sama anggota dari satu tubuh." Pastikan bahwa profil dan komunikasi Anda atau calon pasangan Anda mencerminkan kebenaran.
Ketika berinteraksi dengan teman online, pastikan Anda dan teman Anda memiliki iman dan nilai-nilai hidup yang sejalan dengan firman Tuhan. 2 Korintus 6:14 mengingatkan kita untuk tidak berpasangan dengan orang yang tidak seiman. Tanyakan tentang iman mereka, komitmen kepada Tuhan, dan bagaimana mereka menjalani kehidupan Kristennya.
Komunikasi online bisa menjadi tantangan karena kita tidak bisa melihat ekspresi wajah atau intonasi suara dan realitas karakter sesungguhnya. Oleh karena itu, perlu kebijaksanaan dalam berkomunikasi. Pastikan bahwa percakapan Anda berdua sopan, hormat, dan membangun. Kolose 4:6 mengatakan, "Biarlah perkataanmu selalu penuh kasih, dibumbui dengan garam, supaya kamu tahu bagaimana seharusnya menjawab setiap orang."
Dunia online juga memiliki risiko dan godaan. Kewaspadaan harus ada, dan hindari situasi yang bisa membawa kepada dosa atau bahaya. Jika merasa tidak nyaman atau ada tanda-tanda bahaya, jangan ragu untuk mengakhiri komunikasi tersebut. Dan tentunya, Anda jangan mulai menjerumuskan diri ke dalam godaan tersebut.
Mencari dan memilih pasangan hidup bukanlah hal yang mudah, khususnya pada era digital ini. Namun, Alkitab telah memberikan prinsip-prinsip yang harus kita pegang. Milikilah pikiran bahwa hidup Anda telah dibayar lunas oleh pengorbanan Kristus, karena itu hidup Anda dan pernikahan Anda haruslah berpusat bagi Dia saja.
Akhir Pelajaran (PPK-P03)
Doa
"Bapa, beri aku hikmat-Mu supaya aku dapat mencari dan memilih pasangan yang selaras dengan kehendak-Mu sehingga rumah tanggaku kelak dapat mengasihi dan melayani-Mu dengan sepenuh hati. Terpujilah Allah yang berdaulat atas hidupku. Amin."
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA