PPK-Pelajaran 05
Nama Kelas | : | Persiapan Pernikahan Kristen |
Nama Pelajaran | : | Kemurnian Pernikahan Kristen |
Kode Pelajaran | : | PPK-P05 |
Pelajaran 05 -- Kemurnian Pernikahan Kristen
Daftar Isi
- Dasar-Dasar Firman Tuhan
- Sebuah Karunia Tuhan
- Pengajaran dari Tuhan Yesus
- Gambaran Tubuh dalam Pernikahan Kristen
- Bait Allah
- Tubuh Kristus
- Mempelai Kristus
- Menjaga Kemurnian untuk Pernikahan Suci
- Murni dalam Pikiran
- Bagaimana Mengendalikan Kehidupan Seks?
- Allah adalah Kudus
Doa
Pelajaran 05: Kemurnian Pernikahan Kristen
- Dasar-Dasar Firman Tuhan
- Sebuah Karunia Tuhan
- Pengajaran dari Tuhan Yesus
- Gambaran Tubuh dalam Pernikahan Kristen
- Bait Allah
- Tubuh Kristus
- Mempelai Kristus
- Menjaga Kemurnian Pernikahan
- Murni dalam Pikiran
- Bagaimana Mengendalikan Kehidupan Seks?
- Allah Adalah Kudus dan Setia
Percabulan adalah hubungan seks antara dua orang yang tidak terikat dalam pernikahan, disebutkan dilarang paling sedikit 18 kali dalam Alkitab. "Tetapi percabulan dan rupa-rupa kecemaran atau keserakahan disebut saja pun jangan di antara kamu, sebagaimana sepatutnya bagi orang-orang kudus." (Ef. 5:3).
Perzinaan adalah hubungan seks dengan seseorang yang sudah menikah, yang bukan istri, atau suami sendiri, dilarang paling sedikit 15 kali dalam Alkitab. "Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat." (Mat. 15:19)
Dua macam dosa seks di atas, Alkitab dengan sangat jelas melarangnya. Jika disebutkan berulang-ulang kali, hal itu menunjukkan betapa seriusnya dosa ini di hadapan Tuhan. Jika seks bisa menyebabkan dosa yang sangat serius, mengapa Tuhan memberikan seks kepada manusia?
Seks adalah suatu karunia yang indah yang Allah berikan dalam pernikahan. Namun, sangat sering disalahmengerti dan disalahgunakan. Seks sering hanya diartikan sebagai sesuatu yang dinikmati dengan bebas. Tidak! Seks memang adalah salah satu karunia yang paling indah yang Tuhan berikan bagi pria dan wanita tetapi harus dilakukan dalam konteks pernikahan.
Orang Kristen tidak perlu merasa tabu untuk membicarakan tentang seks. Allah tidak pernah menahan sesuatu yang baik bagi anak-anak-Nya. Allah memberikan karunia khusus ini untuk dihargai dan dipelihara dengan sebaik-baiknya. Dengan roh yang suka memberi, pasangan dalam pernikahan dapat saling memberi dengan tubuh mereka. Karunia ini bukan kepuasan singkat untuk diri sendiri, tetapi bertujuan untuk memberikan kebahagiaan kepada yang dikasihinya. Namun, jika karunia ini tidak dilakukan pada tempatnya, yaitu di luar pernikahan, seks tidak lagi akan menjadi karunia yang memberikan kenikmatan yang suci, tetapi menjadi racun yang akan menghancurkan hidup seseorang.
Di dalam Injil diceritakan bagaimana Yesus dihadapkan dengan seorang wanita yang jatuh dalam perzinaan. Memang Yesus tidak menghukumnya, tetapi dengan sangat tegas Yesus berkata kepada wanita itu, "Pergilah dan jangan berbuat dosa lagi." Yesus tahu pasti bahwa wanita itu sudah berdosa. Namun, dalam kasih ilahi, wanita ini diampuni dan diperintahkan supaya meninggalkan jalan hidupnya yang berdosa. Demikianlah juga kita, harus mengikuti perintah Tuhan Yesus untuk bertobat dan tidak boleh berbuat dosa lagi.
Dalam Alkitab, kita menemui beberapa gambaran yang berhubungan dengan tubuh sebagai cara untuk kita memahami kemurnian pernikahan.
Kita adalah Bait Allah. "Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah - dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?" (1 Kor. 6:19). Jika kita melakukan dosa perzinaan atau percabulan, kita telah melanggar hukum Tuhan. Kebudayaan kita mungkin mengizinkan perbuatan dosa seks, tetapi dosa tetap merupakan ketidaktaatan kepada Allah. Tidak peduli seberapa besar masyarakat memberikan kelonggaran kepada kita untuk melecehkan karunia seks, dosa seks tetap merupakan dosa. Bagaimana kita bisa menyebut diri sebagai orang Kristen, sementara kita tidak mematuhi pengajaran dari Tuhan Yesus? "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku." (Yoh. 14:15) Tuhan Yesus berkata, "Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku." (Yoh. 14:21) Pertanyaannya, apakah Anda mengasihi Yesus? Jika ya, jagalah tubuhmu karena tubuhmu adalah rumah tempat Roh Kudus berdiam.
Tahukah Anda bahwa setiap orang percaya adalah anggota dari tubuh Kristus, yaitu Gereja? Jika kita tahu hal ini, tentu kita tidak akan mengotori hati dan pikiran kita dengan hal-hal yang najis, bukan? Kita akan melukai tubuh Kristus dengan melakukan dosa pencabulan. 1 Kor. 15:8 menekankan perbedaan antara makan, minum, dan dosa percabulan. Apa yang kita makan dan minum nantinya akan masuk dan keluar dari tubuh kita, tetapi dosa percabulan melibatkan keseluruhan diri seseorang; pikiran, emosi, dan tubuh. Melakukan hubungan seks yang salah berarti menyiksa nurani dan menghancurkan pribadi diri sendiri. Jika kita menghancurkan diri sendiri, anggota-anggota tubuh Kristus yang lain akan ikut merasakannya.
Gereja digambarkan dalam Alkitab sebagai mempelai Kristus. Gereja bukanlah gedung, tetapi orang-orang yang jiwa-jiwanya sudah ditebus oleh darah Kristus. Pada saat kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya, gereja yang terdiri dari umat tebusan ini akan dijemput sebagai mempelai-Nya dan diangkat bersama-sama ke surga. Namun, alangkah sedihnya jika pada saat dijemput, mempelai ini didapati dalam keadaan tercemar dan tidak lagi suci. Kalau kita adalah anggota dari mempelai Kristus, tentu kita tidak akan melakukannya.
Paulus dengan jelas mengajak kita untuk betul-betul menjaga kemurnian hidup supaya kita boleh menjadi persembahan yang berkenan kepada Kristus. "Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna." (Rm. 12:1-2)
Pengajaran Tuhan Yesus sangat tegas tentang kesucian hidup! Salah satu pengajaran-Nya berkata, "Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya" (Mat. 5:28). Dosa percabulan dan perzinaan bukan hanya dikatakan sebagai dosa perbuatan karena dosa-dosa seks bisa terjadi dalam pikiran sebelum lahir menjadi perbuatan. Inilah pekerjaan setan yang mengintai kita setiap hari.
Paulus tidak kalah tegasnya ketika menyatakan bahwa "bagi orang najis ... baik akal maupun suara hati mereka adalah najis" (Tit. 1:15). Hati dan pikiran kita harus suci. Di surat yang lain, Paulus juga menasihatkan dalam Ef. 4:23-24 "supaya kamu diperbaharui dalam roh dan pikiran ... Yang telah diciptakan menurut kehendak Allah." Dengan memilih apa yang mengisi pikiran kita, berarti juga memilih apa yang hendak kita lakukan. "Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu." (Flp. 4:8)
Petrus juga mendorong jemaatnya, "Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu, tetapi hendaklah kamu menjadi kudus" (1 Ptr. 1:13-16). Dosa pikiran sering diremehkan karena tidak bisa dilihat oleh orang lain, tetapi dosa yang tersembunyi di balik pikiran kita justru lebih berbahaya. Karena itu, kesucian pikiran, yang dapat dilihat oleh Tuhan, menjadi ukuran berapa dewasanya kerohanian kita.
Ini bukanlah hal yang mudah dan banyak orang yang berpikir ini tidak mungkin. Ketika Tuhan memberi perintah, maka tidak mungkin tidak bisa dilaksanakan. Perintah itu Tuhan berikan bersama tuntunan untuk menolong kita menaati hukum-hukumnya, terkhusus hal mengendalikan nafsu seks. Apa yang harus kita lakukan?
Pertama, harus mengakui, sesuai Firman Tuhan, bahwa Anda adalah seorang berdosa dan layak untuk mendapatkan hukuman Allah. Anda harus berbalik dari dosa-dosa Anda dan mengakui bahwa Yesus telah membayar dosa-dosa Anda ketika Dia mati di kayu salib. Allah membangkitkan Dia pada hari ketiga untuk menunjukkan bahwa Allah telah menerima kematian Yesus sebagai penebusan atas dosa-dosa Anda. Anda harus menerima Yesus dalam hidup Anda sebagai Tuhan dan Penguasa. Jika Anda melaksanakan hal ini, Yesus akan datang dan tinggal tetap dalam Anda. Dia akan mengubah hidup Anda. Tubuh Anda akan menjadi Bait Roh Kudus. Ketika Yesus hidup di dalam Anda, Dialah yang bisa berkata "TIDAK!" terhadap segala kecemaran seks.
Bagaimana jika kita bermain seks dengan pacar? Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa kita tidak boleh melakukan hubungan seks dengan siapa pun (termasuk pacar atau tunangan) di luar nikah. Kalau boleh bermain dosa seks dengan pacar, orang Kristen tidak perlu mempunyai pacar, karena tidak mungkin kita menaati hukum-hukum Tuhan sekaligus melanggarnya. Akan tetapi, apabila seorang Kristen mempunyai pacar, artinya ia sedang mencari kehendak Tuhan untuk menjaga kesucian sampai hari pernikahan nanti.
Kristus akan setia mengampuni dosa-dosa kita apabila kita memberikan pertobatan yang sungguh-sungguh. Jika ada orang yang telah melakukan dosa percabulan datang kepada Yesus dan berkata, "Tuhan ampuni aku atas apa yang telah kulakukan," Tuhan Yesus siap untuk mengampuninya dan siap mengeluarkannya dari jurang kecemaran. Kristus dapat mengubah hidupnya menjadi "sesuatu yang indah". Kasih sayang Allah sungguh luar biasa!
Bagaimana Anda dapat melewati pencobaan-pencobaan hawa nafsu? Alkitab mengatakan bahwa pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia, karena itu Ia tidak akan membiarkan kita dicobai melampaui kekuatan kita. Pada waktu kita dicobai Ia akan memberikan jalan keluar sehingga kita dapat menanggungnya. Carilah dan peganglah janji Tuhan. Memang pencobaan akan datang kepada Anda, seperti juga kepada setiap orang, tetapi Allah akan menyediakan jalan keluar asal kita mau berbalik dan hidup kudus sebagaimana Allah adalah kudus.
Akhir Pelajaran (PPK-P05)
Doa
"Tuhan, ajar saya untuk menjaga kekudusan tubuh saya supaya tubuh saya dapat menjadi persembahan yang berkenan kepada-Mu. Tolonglah saya untuk terus berpegang pada janji-Mu. Amin."
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA