Rangkuman Diskusi DIK Januari/Februari 2011
TERMIN I
Topik 1
Subjek: Alkitab dan Penciptaan
Pertanyaan: Mengapa kadang informasi dari ilmu pengetahuan tidak sama dengan Alkitab? Contohnya, pandangan tentang asal usul manusia menurut teori Evolusi (Darwin). Sebagai orang Kristen yang percaya pada Alkitab, bagaimana kita menyikapi hal ini?
Informasi mengenai teori ilmu pengetahuan sering berseberangan dengan Alkitab bahkan terkadang bertolak belakang dari kebenaran firman Tuhan. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan tidak mengherankan apabila ada pelbagai teori baru yang tercetus dari para ahli/ilmuwan. Kecenderungan ini dikarenakan manusia kerap kali menjadikan rasio sebagai pijakan ilmu pengetahuan yang selalu berkembang. Sebagaimana kita ketahui pada abad 19 muncul teori Evoluasi dimana banyak orang yang memercayai teori yang dicetuskan oleh Charles Darwin. Pendekatan teori Darwin bertumpu pada rasional sehingga menolak sang pencipta.
Bagi kita orang percaya tentunya kita tidak akan mudah untuk dapat percaya dengan teori ini. Kita tahu bahwa di dalam kitab Kejadian 1, dijelaskan bahwa manusia diciptakan Allah menurut gambar dan rupa Allah. Dan manusia diciptakan istimewa dari makhluk ciptaan yang lain. Hal ini membuktikan bahwa teori Darwin itu tidak benar. Tentu tidak benar apabila Allah menyerupakan dirinya sebagai kera. Sebagai orang percaya, kita harus memahami secara benar akan asal-usul manusia. Kita adalah ciptaan yang mulia, yang sengaja diciptakan Allah untuk mengusai dan memberdayakan ciptaan-ciptaan Allah yang lain. Allah menganugerahkan pikiran, perasaan, dan kehendak yang lebih tinggi di antara ciptaan yana lain.
Dengan demikian bahwa ilmu pengetahuan ada dan diciptakan untuk memuliakan nama Tuhan dan menyatakan Allah adalah sumber dari segala sesuatu. Ilmu pengetahuan merupakan salah satu media yang dipakai Allah untuk melakukan pekerjaan-Nya. Untuk itu kita harus mengadakan koreksi terhadap ilmu pengetahuan yang senantiasa mengalami perkembangan dari waktu ke waktu, apakah seturut dengan firman Tuhan atau tidak. Karena informasi yang paling akurat dari segala sesuatu adalah Alkitab (firman Tuhan).
Topik 2
Subjek: Asal Usul Setan
Pertanyaan: Siapakah setan itu sebenarnya? Dari mana setan berasal? Mengapa setan ada di dunia ini? Apakah Alkitab secara jelas memberi gambaran tentang asal usul setan?
Alkitab secara jelas tidak memberikan gambaran mengenai asal usul setan yang sebenarnya. Namun, Alkitab menjelaskan bahwa Setan benar-benar ada. Dan Setan merupakan suatu pribadi yang pasti. Keadaan setan yang mula-mula dikemukakan di dalam Yesaya 14:12-20 dan Yehezkiel 28:11-19. Dari ayat-ayat tersebut kita tahu bahwa mula-mula Setan adalah malaikat yang tinggi kedudukannya, sangat mulia, sangat bagus (elok), dan diciptakan sempurna.
Akan tetapi oleh sebab kemuliaan-Nya, timbullah kesombongan di dalam hatinya sehingga ia ingin menyamai Allah. Maka oleh karena dosa itu ia jatuh dan kedudukan serta kuasa yang ada padanya diambil oleh Allah. Kemudian Setan dicampakkan ke bumi. Lalu ia menjadi musuh Allah dan manusia (Kolose 1:16, I Timotius 3:6, II Petrus 2:4). Wujud Setan adalah roh. Meskipun Setan adalah makhluk yang jauh lebih berkuasa daripada manusia, tatapi kuasanya dibatasi oleh kedaulatan Allah. Apalagi kuasanya telah dihancurkan di atas kayu salib dan pada hari kebangkitan Tuhan Yesus.
Tempat bergerak Setan adalah di udara dan di atas bumi (Efesus 6:11). Sesudah dicampakkan dari sorga, ia mulai menyerang manusia. Awal Setan menyerang manusia adalah peristiwa di taman Eden. Sampai sekarang Setan tetap melawan orang-orang saleh. Setan menggoda orang-orang percaya supaya berdosa. Banyak hal yang dilakukan oleh Setan untuk membawa manusia keluar dari rencana Allah. Setan memakai pikiran, perasaan, dan kehendak manusia dengan cara ia membutakan pikiran manusia supaya jangan percaya, menaruh maksud-maksud jahat dalam hati manusia seperti: malas, iri hati, perselisihan, dengki, akar pahit, dsb. serta membawa manusia untuk menentang kehendak Allah. Untuk itu, kita wajib senantiasa menyerahkan hidup kita kepada Allah di setiap waktu, supaya kita dapat melawan setiap godaan Setan.
TERMIN 2
Topik 1
Subjek: Kejatuhan Manusia
Mengapa Tuhan membiarkan setan menggoda manusia sehingga jatuh dalam dosa? Apakah ada perbedaan antara kejatuhan setan dan kejatuhan manusia?
Kejatuhan manusia itu karena manusia membuka dirinya untuk berhubungan dengan setan dengan segala cara. Hawa menurut akan tipu muslihat iblis pertama-tama karena ia berkomunikasi dengan iblis yang berwujud ular. Tuhan memberikan kehendak bebas kepada manusia untuk memilih apakah ikut perintah Tuhan dengan sepenuh hati yang berujung kepada kehidupan yang kekal, atau mengikuti kemauan setan yang berujung kepada kematian.
Allah tidak ingin menciptakan manusia tanpa hati dan kehendak, ibarat robot yang hanya bisa di remote. pernyataan Alkitab yang mengatakan bahwa manusia di ciptakan serupa dan segambar dengan Allah. Dan saya percaya bahwa sebagaimana Allah memiliki kehendak bebas untuk memberikan berkat kepada siapa saja yang ingin di berkati-Nya (matius 20:15), maka Allah pun menciptakan manusia yang segambar dan serupa dengan Dia dengan kehendak bebas juga. Kehendak bebas yang sama yang di berikan kepada Adam, demikian juga tetap di berikan kepada kita sampai saat ini, sekarang tinggal pilihannya ada pada kita, mau menuruti Dia atau menuruti setan.
Ketika setan jatuh Allah tidak pernah lagi berurusan dengan malaikat tersebut, tetapi terusir dari surga dan menjadi penguasa dunia kegelapan. Hal sebaliknya, ketika manusia jatuh dalam dosa, Allah tetap berurusan dengan manusia dan menjanjikan seorang penebus yang akan datang untuk menolong manusia dan menyelamatkannya dari kutuk dosa, dan mematahkan kuasa atas setan dan maut. Yang pada akhirnya di genapi dalam Yesus Kristus.
Topik 2
Subjek: Kehendak Bebas
Pertanyaan: Jika kehendak bebas menjadi penyebab manusia jatuh dalam dosa, mengapa Allah memberikan kehendak bebas kepada manusia? Apakah kehendak bebas yang dimiliki Adam sama dengan kehendak bebas yang kita miliki sekarang?
Manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah, dia bukan sekedar robot, tetapi memiliki akal, perasaan, dan kehendak. Dengan kehendak bebas Allah ingin agar manusia taat kepada-Nya tanpa paksaan, tetapi kenyataan berkata lain, manusia ternyata dengan kehendak bebasnya memilih untuk tidak taat kepada Tuhan. Kehendak bebas yang dimiliki Adam saya rasa berbeda dengan kehendak bebas kita sekarang, karena kehendak bebas yang kita miliki sekarang sudah tercemari oleh dosa, jadi kita memiliki kecenderungan untuk memberontak, sedangkan sebelum jatuh dalam dosa kehendak bebas Adam masih murni.
Allah memberikan kehendak bebas kepada manusia karena kreatifitas Allah sendiri yang menciptakan manusia bukan sebagai robot, tetapi sebagai mahluk hidup yang memiliki akal budi dan kebebasan memilih, tapi jika dikatakan Allah tahu segalanya, bahkan Ia tahu bahwa kelak akhirnya kehidupan manusia itu akan menjadi seperti apa sesuai dengan jalan hidup pilihannya, maka jawabannya saya serahkan kembali kepada Allah, sebab bagi saya, Allah itu adalah suatu karakter yang penuh misteri dan saya tidak merasa perlu untuk menyelidikinya, pokoknya bagi saya, saya memilih mengikut Allah dan berusaha menjalankan perintah-perintah-Nya.
Tentunya kehendak bebas yang dimiliki Adam sebelum dia jatuh dalam dosa berbeda dengan yang kita miliki saat ini. Karena kehendak bebas yang dimiliki oleh Adam adalah kehendak bebas yang masih murni sedangkan yang kita miliki saat ini adalah kehendak bebas yang lahir dari pemberontakan kepada Tuhan. Sama-sama dari kesombongan, cuma bedanya setan keluar dari dalam hatinya sendiri sedangkan manusia karena dibujuk oleh setan.
TERMIN III
Topik 1
Subjek: Kelahiran Baru
Apakah artinya "lahir baru" dalam Yesus Kristus? Apakah pentingnya "kelahiran baru" itu? Bagaimana kita tahu bahwa kita sudah "lahir baru"?
Kelahiran baru dalam Yesus Kristus ialah suatu kelahiran yang adikodrati yang mengubah kehidupan seseorang. Ini merupakan syarat mutlak apabila seseorang ingin memasuki kerajaan Allah, jelas ini bukan merupakan usaha yang dihasilkan oleh manusia dengan kekuatannya sendiri namun karya Allah yang bekerja. Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang (2 Korintus 5:17), hal ini meliputi pembaruan oleh Roh (Titus 3:5), dihidupkan (Efesus 2:1). Kelahiran baru berkaitan dengan sesuatu yang baru, suatu perubahan menyeluruh terhadap semua kecenderungan sifat alamiah manusia. Di sisi lain kelahiran baru melibatkan dengan mematikan dan menyalibkan sifat-sifat manusiawi yang ada dengan memperhadapkan kehidupan di dalam Roh dan kehidupan di dalam daging. Seseorang yang telah mati bagi daging dan hidup dalam Roh adalah bukti bahwa kelahiran baru merupakan hasil suatu ciptaan baru dan bukan sekadar peningkatan dari apa yang ada pada dasarnya sudah merupakan tujuan hidup ini. Dapat juga dikatakan kelahiran baru juga menunjukkan pemulihan sifat manusia kembali keasal mulanya sebelum manusia jatuh kedalam dosa. Kelahiran baru tidak dirasakan pada saat terjadi, kelahiran baru akan tampak dengan kepekaan baru terhadap hal-hal yang bersifat rohani, arah hidup yang baru serta kemampuan untuk mentaati Allah.
Topik 2
Subjek: Keselamatan Hilang?
Pertanyaan: Apakah keselamatan yang sudah kita terima dalam Yesus Kristus bisa hilang? Betulkah "sekali kita selamat, maka akan tetap selamat?"
Pendapat peserta DIK ada 2 pandangan yang berbeda mengenai topik ini. Namun, dari 2 pandangan yang berbeda ini memiliki beberapa kesamaan, diantaranya keduanya setuju bahwa Allah itu Mahakuasa dan setia dalam menunjukkan dan mewujudkan janji-janji-Nya kepada umat-Nya. Keselamatan yang kita peroleh di dalam Yesus Kristus secara umum tidak diperoleh dan dipertahankan oleh usaha manusia sendiri. Roh Kudus berkarya di dalam diri setiap orang percaya berkaitan dengan keselamatan. Setiap orang yang telah dipanggil oleh Allah di dalam Yesus Kristus disucikan, dimeteraikan dan Roh Kudus akan memelihara kita untuk tetap bertekun di dalam kasih karunia sampai saat terakhir nanti. Allah sendiri yang memilih orang-orang yang sudah dipanggil untuk diselamatkan, di mana pada dasarnya manusia telah jatuh kepada lumpur dosa. Mereka yang terpanggil akan menerima hidup yang kekal, maka dengan sendirinya keselamatan itu akan permanen. Keselamatan yang Allah berikan tidak akan layu dan cemar oleh apapun yang terjadi. Keselamatan tidak akan pernah lenyap oleh pengaruh apapun juga, keselamatan bersifat kekal. 1 Yohanes 3:9 Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah. Namun, bila keselamatan dapat hilang maka pastilah proses kelahiran baru dapat berbalik. Yohanes 10:27-28 merupakan pernyataan jaminan keselamatan yang sangat jelas dan tegas, khususnya perhatikan ayat yang ke-28 dari pernyataan Yesus ini.
Termin IV
Topik 1
Subjek: Doktrin dan Hidup Kristen
Apakah pentingnya mempelajari doktrin Kristen yang benar? Apakah jika kita memiliki doktrin yang benar otomatis hidup Kristen kita juga benar? Bagaimana supaya doktrin Kristen dan hidup Kristen dapat berjalan selaras?
Pentingnya mempelajari pengajaran yang benar tentang firman Tuhan adalah untuk menghadapi salah satu bahaya besar yaitu pergeseran pengajaran teologi yang ekstrem dan menyimpang dari prinsip kebenaran firman Tuhan. Pergeseran itu terkadang meresap secara perlahan melalui pengaruh dari luar seperti perubahan zaman dan lingkungan sekitar. Mempelajari doktrin dengan benar adalah untuk memiliki pedoman yang kuat berkaitan dengan dasar iman Kristen. Doktrin Kristen merupakan dasar kedewasaan orang Kristen (2 Timotius 3:16-17). Untuk membangun konsep teologi yang benar dibutuhkan suatu dasar yang kuat supaya tidak mudah terpengaruh dan terjerumus dalam menghadapi isu-isu yang menjadi tren zaman. Selebihnya dari itu memiliki doktrin yang benar hal itu untuk melindungi orang percaya dari kesalahan (1 Yohanes 4:1; Yudas 1:4).
Mempelajari firman Tuhan berarti sepanjang umur hidupnya bersedia untuk dikoreksi dan dibentuk serta dididik kearah kebenaran melalui keyakinan yang dipahaminya. Sebaliknya, seorang yang tidak menerima pengajaran yang benar di dalam hidupnya baik secara diucapkan/tidak terang-terangan/bersembunyi secara otomatis akan mengembangkan pola sikap yang tinggi hati penuh dengan keangkuhan yang dinyatakan yang ujung-ujungnya memiliki sikap yang memberontak dan kehilangan arah serta haluan karena tidak memiliki dasar yang benar sehingga mudah diombang-ambingkan dan terjerumus oleh perubahan zaman dan lingkungan sekitar.
Topik 2
Subjek: Aplikasi Praktis
Pertanyaan: Bagaimana mengalami perjumpaan dengan firman Tuhan dalam kehidupan sehari-hari? Sebutkan 3 hal mutlak yang diperlukan bagi pembentukan kerohanian agar kita dapat terus bertumbuh?
Peranan firman Tuhan sangatlah penting untuk memberi dampak pertumbuhan rohani dalam kehidupan seseorang untuk terus bertumbuh. Ini merupakan pengalaman yang religius pribadi seseorang dalam menapaki perjalanan pengiringannya bersama dengan Allah. Persekutuan dengan Allah adalah esensi dari kehidupan Kristen. Kehidupan dan pertumbuhan rohani pasti bergantung kepada Allah, karena itu "Hidup di dalam terang" merupakan gambaran dari persekutuan yang akrab dengan Allah dan dengan Kristus, yang adalah "terang sejati" (lih. 1 Yohanes 1:5-9). Persahabatan atau persekutuan seperti itu bukan hanya menyebabkan pertumbuhan rohani, tetapi memperluas persekutuan kristiani kita satu dengan yang lain dan memberikan sukacita baru serta kepenuhan hidup. Itu bukan sekadar tiruan, melainkan penyatuan dan kesatuan dalam segala hal dengan Dia yang adalah sahabat kita dalam hidup ini.
Doa, perenungan, dan pergumulan merupakan dasar yang sangat penting dalam menunjang pertumbuhan secara dinamis pembentukan kerohanian seseorang. Firman Tuhan bukan hanya mengisi pengertahuan kognitif belaka tetapi menjadi suatu perenungan dengan pertolongan Roh Kudus. Pengalaman religius akan membuat seseorang dapat mengatakan dan merasakan besarnya, indahnya, agungnya kebesaran Tuhan dan penghiburannya yang diberikan oleh firman Tuhan. Dalam menapaki perjalanan kehidupan tentunya kita tidak lepas dari pergumulan yang menjadi dasar bagi seorang dalam doa dan perennungannya bersama firman Tuhan yang selalu membentuk sesuai seperti yang Tuhan kehendaki di dalam setiap kehidupan orang percaya.
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA