Shalom/Damai
Pendahuluan
Kata "damai" ada dalam sebagian besar bahasa. Orang bisa bicara tentang perjanjian damai atau masa perdamaian, yang berarti tidak adanya perang. Dalam Alkitab, kata damai bisa berarti tidak adanya konflik, tetapi juga menunjuk kepada hadirnya sesuatu yang lebih baik sebagai gantinya.
Shalom
Dalam Perjanjian Lama, kata Ibrani "damai" adalah Shalom, dan dalam Perjanjian Baru, kata Yunaninya adalah Eirene. Arti paling dasar dari kata shalom adalah "lengkap" atau "utuh". Kata itu bisa merujuk pada sebuah batu yang berbentuk utuh sempurna tanpa retakan. Itu juga bisa merujuk pada tembok batu yang lengkap, tanpa celah, dan tanpa ada bongkahan bata yang hilang. Shalom menggambarkan sesuatu yang kompleks dengan banyak bagian yang menyusun kelengkapan atau keutuhannya. Misalnya seperti Ayub, yang mengatakan bahwa tendanya dalam kondisi shalom karena dia menghitung kawanan ternaknya, dan tidak ada seekor pun yang hilang. Karena itu, shalom dapat menunjuk pada kesejahteraan seseorang. Misalnya, ketika Daud mengunjungi saudara-saudaranya di medan perang, dia menanyakan shalom mereka. Gagasan intinya ialah bahwa hidup itu kompleks, penuh dengan kepingan relasi dan situasi yang bergerak, dan saat kepingan itu keluar dari jalurnya atau hilang, shalom kita runtuh. Hidup tidak lagi utuh dan perlu diperbaiki.
Bahkan, itulah arti dasar shalom ketika dipakai sebagai kata kerja. Membawa shalom secara harfiah berarti melengkapi atau memperbaiki (mengembalikan ke kondisi semula). Jadi, Salomo membawa shalom kepada Bait Suci yang belum selesai tatkala dia menyelesaikannya. Atau, ketika ternak Anda tidak sengaja merusak kebun tetangga, Anda membawa shalom kepada mereka dengan membayar penuh atas kerugiannya. Anda mengambil apa yang hilang, dan mengembalikannya menjadi utuh. Sama halnya dengan relasi manusia. Dalam kitab Amsal, mendamaikan dan memulihkan relasi yang rusak sama dengan membawa shalom. Dalam Alkitab, ketika dua kerajaan yang bermusuhan membuat shalom, artinya mereka bukan sekadar berhenti berperang, tetapi juga mulai bekerja sama untuk saling memberi keuntungan. Keadaan shalom inilah yang seharusnya diusahakan oleh raja-raja Israel, tetapi itu jarang terjadi. Karena itu, Nabi Yesaya menantikan Raja yang akan datang, seorang Raja Damai, Raja Shalom. Pemerintahan-Nya akan membawa shalom yang tidak berkesudahan -- suatu masa ketika Allah mengadakan perjanjian damai dengan umat-Nya dan memperbaiki semua kesalahan serta memulihkan semua yang telah rusak.
Dipanggil untuk Membawa Damai
Inilah sebabnya, kelahiran Yesus dalam Perjanjian Baru diumumkan sebagai datangnya eirene, kata Yunani yang berarti damai. Yesus datang untuk menawarkan damai-Nya kepada orang banyak, seperti saat Dia berkata kepada murid-murid-Nya, "Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu." Para rasul menyatakan bahwa Yesus mendamaikan umat manusia yang berantakan dengan Allah saat Dia mati dan bangkit. Gagasan intinya ialah Dia memulihkan relasi yang rusak antara manusia dengan Pencipta menjadi utuh kembali. Inilah sebabnya, Rasul Paulus mengatakan bahwa Yesus sendiri adalah Eirene (damai) kita. Dialah manusia yang utuh sepenuhnya, yang seperti itulah saya seharusnya, tetapi saya gagal. Namun, kini Dia memberikan hidup-Nya kepada saya sebagai karunia. Artinya, pengikut Yesus sekarang dipanggil untuk menciptakan damai.
Paulus mengajar gereja-gereja lokal untuk menjaga kesatuan mereka dalam damai melalui kerendahan hati, kesabaran, dan saling menanggung beban dalam kasih. Menjadi umat yang damai berarti turut serta dalam kehidupan Yesus untuk mendamaikan segala sesuatu di surga dan di bumi, dan memulihkan damai melalui kematian dan kebangkitan-Nya. Jadi, kedamaian memerlukan kerja keras karena damai bukan sekadar tidak adanya konflik. Damai yang sejati berarti memulihkan yang rusak menjadi utuh kembali, baik dalam kehidupan, relasi, maupun dunia kita. Itulah konsep Alkitab yang kaya mengenai damai. (t/Tim Alkitab Proyek Indonesia - API)
Video Shalom/Damai
Audio Shalom/Damai
Diambil dari: | ||
Nama situs | : | Alkitab Proyek Indonesia -- The Bible Project |
Alamat situs | : | https://project.sabda.org/files/pdf/Shalom__Damai.pdf |
Judul artikel | : | Shalom/Damai |
Penulis artikel | : | Tidak dicantumkan |
Tanggal akses | : | 6 Desember 2019 |
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA