SIM - Pelajaran 05
Nama Kursus | : | Studi Injil Markus |
Nama Pelajaran | : | Pelayanan Kristus di Yerusalem |
Kode Pelajaran | : | SIM-P05 |
Pelajaran 05 - PELAYANAN KRISTUS DI YERUSALEM
Daftar Isi
- Yesus Memasuki Kota Yerusalem
- Yesus Mengutuk Pohon Ara (Markus 11:12-14)
- Yesus Menyucikan Bait Allah (Markus 11:15-19)
- Nasihat, Pertanyaan, Perumpamaan, dan Ajaran Yesus
- Nasihat tentang Doa (Markus 11:20-26)
- Pertanyaan tentang Kuasa Yesus (Markus 11:27-33)
- Tentang Membayar Pajak kepada Kaisar (Markus 12:13-17)
- Pertanyaan Orang Saduki (Markus 12:18-27)
- Perintah yang Paling Utama (Markus 12:28-34)
- Persembahan Seorang Janda Miskin (Markus 12:41-44)
- Khotbah tentang Akhir Zaman
- Bait Allah Akan Dirobohkan (Markus 13:1-2)
- Permulaan Penderitaan (Markus 13:3-13)
- Siksaan Berat dan Mesias-Mesias Palsu (Markus 13:14-25)
- Kedatangan Anak Manusia (Markus 13:26-31)
DOA
PELAYANAN KRISTUS DI PEREA
Bacaan: Markus 11:1 - 13:31
Pelayanan Kristus di Yerusalem sering kali disebut juga dengan Minggu Sengsara Kristus. Dimulai dengan memasuki kota Yerusalem dengan sorak-sorai, lalu diakhiri dengan khotbah di Betania. Penderitaan dan sengsara Kristus telah dipersiapkan pada bagian ini. Penderitaan dan sengsara yang bertujuan untuk menggenapi rencana Agung Allah Bapa untuk keselamatan umat manusia.
- Yesus Memasuki Kota Yerusalem
- Yesus Masuk ke Yerusalem seperti Raja (Markus 11:1-11)
- Yesus Mengutuk Pohon Ara (Markus 11:12-14)
- Yesus Menyucikan Bait Allah (Markus 11:15-19)
- Nasihat, Pertanyaan, dan Ajaran Yesus
- Nasihat tentang Doa (Markus 11:20-26)
- Pertanyaan tentang Kuasa Yesus (Markus 11:27-33)
- Tentang Membayar Pajak kepada Kaisar (Markus 12:13-17)
- Pertanyaan Orang Saduki (Markus 12:18-27)
- Perintah yang Paling Utama (Markus 12:28-34)
- Persembahan Seorang Janda Miskin (Markus 12:41-44)
- Khotbah tentang Akhir Zaman
- Bait Allah Akan Dirobohkan (Markus 13:1-2)
- Permulaan Penderitaan (Markus 13:3-13)
- Siksaan Berat dan Mesias-Mesias Palsu (Markus 13:14-25)
- Kedatangan Anak Manusia (Markus 13:26-31)
Ketika mereka hampir sampai di Yerusalem, dekat Betfage dan Betania, di Bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua murid-Nya dan berkata kepada mereka, "Pergilah ke desa yang ada di depanmu, dan segera setelah kamu memasukinya, kamu akan menemukan seekor keledai muda yang terikat, yang belum pernah ditunggangi orang. Lepaskanlah keledai itu dan bawalah kemari. Jika ada orang yang bertanya kepadamu, "Mengapa kamu melakukan ini?" katakan, "Tuhan memerlukan keledai itu dan akan segera dikembalikan ke sini." Lalu, mereka pergi dan menemukan seekor keledai muda yang terikat di pintu, yang di luar, di jalan, lalu mereka melepaskannya. Beberapa orang yang berdiri di sana bertanya kepada mereka, "Apa yang kamu lakukan dengan melepaskan keledai itu?" Mereka menjawab seperti yang sudah Yesus katakan kepada mereka, dan orang-orang itu membiarkan mereka pergi. Lalu, mereka membawa keledai itu kepada Yesus, meletakkan jubah mereka di atas keledai itu, dan Yesus duduk di atasnya. Banyak orang membentangkan jubah mereka di jalan, dan yang lainnya menebarkan ranting-ranting yang mereka potong dari ladang. Orang banyak yang berjalan di depan dan yang mengikuti berseru, "Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan. Mazmur 118:25-26, Diberkatilah kedatangan kerajaan Daud, nenek moyang kita! Hosana, di tempat yang mahatinggi!" Kemudian, Yesus masuk ke Yerusalem dan pergi ke dalam Bait Allah. Setelah melihat segala sesuatu di sekelilingnya, Dia pergi keluar Betania bersama dua belas murid-Nya karena hari sudah larut.
Keesokan harinya, ketika mereka meninggalkan Betania, Yesus merasa lapar. Ketika melihat dari kejauhan sebuah pohon ara yang berdaun, Dia pergi untuk melihat apakah ada yang bisa Dia temukan dari pohon itu. Namun, ketika sampai di pohon itu, Dia tidak menemukan apa-apa kecuali daun-daunnya, sebab bukan musimnya buah ara. Yesus berkata kepada pohon itu, "Biarlah tidak ada orang yang pernah makan buah darimu lagi." Dan, murid-murid-Nya mendengarnya.
Kemudian, mereka sampai di Yerusalem. Yesus masuk ke dalam Bait Allah dan mulai mengusir orang-orang yang sedang berjual beli di Bait Allah. Dia membalikkan meja-meja penukar uang dan kursi-kursi orang yang menjual burung-burung merpati, dan Dia tidak mengizinkan orang membawa barang-barang melewati Bait Allah. Kemudian, Yesus mengajar mereka dan berkata, "Bukankah tertulis, ‘Rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi semua bangsa?' Akan tetapi, kamu telah membuatnya menjadi sarang perampok." Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat mendengarnya dan mencari cara bagaimana bisa membunuh-Nya. Namun, mereka takut kepada-Nya karena kumpulan orang banyak itu terpesona oleh pengajaran-Nya. Ketika malam tiba, Yesus dan murid-murid-Nya pergi meninggalkan kota itu.
Pada pagi hari, ketika mereka sedang lewat, mereka melihat pohon ara itu sudah kering sampai ke akar-akarnya. Petrus teringat dan berkata kepada Yesus, "Rabi, lihat! Pohon ara yang Engkau kutuk telah menjadi kering!" Yesus menjawab mereka, "Milikilah iman dalam Allah. Sesungguhnya, Aku berkata kepadamu, siapa pun yang berkata kepada gunung ini, 'Terangkatlah dan terlemparlah ke dalam laut,'' dengan tidak ragu dalam hatinya, tetapi percaya bahwa apa yang dia katakan akan terjadi, maka hal itu akan terjadi kepadanya. Sebab itu, Aku berkata kepadamu, apa saja yang kamu minta dalam doa, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan menjadi milikmu. Kapan pun kamu berdiri untuk berdoa, tetapi masih menyimpan kesalahan orang lain, ampunilah dia supaya Bapamu yang ada di surga mengampuni kamu akan kesalahan-kesalahanmu. Namun, jika kamu tidak mengampuni, Bapamu yang ada di surga juga tidak akan mengampuni kesalahan-kesalahanmu."
Kemudian, mereka datang lagi ke Yerusalem. Sementara Yesus berjalan di Bait Allah, imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat, dan tua-tua Yahudi datang kepada-Nya, dan berkata kepada-Nya, "Dengan kuasa apa Engkau melakukan hal-hal ini, atau siapa yang memberi-Mu kuasa untuk melakukan hal-hal ini?" Yesus berkata kepada mereka, "Aku akan bertanya satu pertanyaan kepadamu. Jawablah Aku, dan Aku akan katakan kepadamu dengan kuasa apa Aku melakukan hal-hal ini. Apakah baptisan Yohanes berasal dari surga atau dari manusia? Jawablah Aku!" Mereka berdiskusi satu dengan yang lain, katanya, "Jika kita menjawab, 'Dari surga,' Dia akan berkata, ‘Lalu, mengapa kamu tidak percaya kepadanya? Akan tetapi, akankah kita menjawab, 'Dari manusia'?" Para pemimpin itu takut kepada orang banyak karena mereka semua menganggap bahwa Yohanes benar-benar seorang nabi. Jadi, mereka menjawab Yesus, "Kami tidak tahu." Karena itu, Yesus berkata kepada mereka, "Aku pun tidak akan mengatakan kepadamu dengan kuasa apakah Aku melakukan hal-hal ini."
Kemudian, mereka mengirim beberapa orang Farisi dan orang-orang Herodian untuk menjebak Yesus dengan kata-kata yang diucapkan-Nya. Mereka datang dan berkata kepada Yesus, "Guru, kami tahu bahwa Engkau adalah orang yang benar dan tidak peduli apa pendapat orang lain. Sebab, Engkau tidak memandang orang, tetapi mengajarkan jalan Allah sesuai dengan kebenaran. Apakah melanggar hukum membayar pajak kepada kaisar? Atau, tidak?" Haruskah kami membayar atau tidak? Karena mengetahui akan kemunafikan mereka, Yesus berkata kepada mereka, "Mengapa kamu mencobai Aku? Berikan kepada-Ku uang 1 dinar untuk Aku lihat." Lalu, mereka memberikannya, dan Yesus bertanya kepada mereka, "Gambar dan tulisan siapakah ini?" Mereka menjawab-Nya, "Gambar dan tulisan kaisar." Yesus menjawab mereka, "Berikan kepada Kaisar apa yang menjadi milik kaisar dan kepada Allah apa yang menjadi milik Allah." Mereka pun kagum kepada Yesus.
Orang-orang Saduki, yang mengatakan bahwa tidak ada kebangkitan, datang kepada Yesus dan bertanya kepada-Nya, kata mereka, "Guru, Musa menulis untuk kita bahwa jika saudara dari saudara laki-lakinya mati dan meninggalkan seorang istri, tetapi tidak ada anak, saudaranya itu harus menikahi janda itu demi melangsungkan keturunan bagi saudaranya. Ada tujuh orang bersaudara. Saudara yang pertama mengambil seorang istri, dan saat mati, dia tidak meninggalkan keturunan. Lalu, saudara yang kedua menikahi perempuan itu, tetapi dia juga mati tanpa meninggalkan keturunan. Begitu juga dengan saudara yang ketiga. Dan, tidak satu pun dari tujuh saudara itu meninggalkan anak. Sampai pada akhirnya, perempuan itu juga mati. Pada hari kebangkitan, istri siapakah perempuan itu? Sebab, tujuh bersaudara itu sudah menikahinya." Yesus menjawab mereka, "Bukankah ini yang membuatmu sesat, karena kamu tidak mengerti baik Kitab Suci maupun kuasa Allah? Sebab, ketika mereka bangkit dari antara orang mati, mereka tidak kawin ataupun dikawinkan, tetapi mereka seperti para malaikat di surga. Namun, tentang orang-orang mati yang dibangkitkan, tidakkah kamu membaca dalam kitab Musa, pada bagian tentang semak belukar, bagaimana Allah berbicara kepadanya, ‘Aku adalah Allah Abraham, dan Allah Ishak, dan Allah Yakub? Dia bukan Allah orang mati, tetapi Allah orang yang hidup. Kamu benar-benar sesat!"
Satu dari para ahli Taurat datang dan mendengar mereka saling berdebat. Ketika dia melihat Yesus telah menjawab dengan sangat baik, dia bertanya kepada Yesus, "Perintah manakah yang paling utama dari semuanya?" Yesus menjawab, "Hukum yang paling utama adalah: ‘Dengarlah, hai orang-orang Israel! Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu satu. Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu, dan dengan segenap jiwamu, dan dengan segenap pikiranmu, dan dengan segenap kekuatanmu. Dan, yang kedua adalah: ‘Kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri.’ Tidak ada hukum yang lebih besar daripada ini.'" Lalu, ahli Taurat itu berkata kepada Yesus, "Engkau benar, Guru. Engkau benar dengan mengatakan bahwa Dia adalah satu, dan tidak ada yang lain selain Dia. Mengasihi Dia dengan segenap hati, dan dengan segenap pengertian, dan dengan segenap kekuatan, serta mengasihi sesama seperti diri sendiri, jauh lebih penting daripada semua kurban bakaran dan persembahan." Kemudian, ketika Yesus melihat bahwa orang itu menjawab dengan bijaksana, Dia berkata kepadanya, "Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah." Sesudah itu, tidak ada lagi orang yang berani bertanya kepada Yesus.
Yesus duduk berseberangan dengan kotak persembahan dan mengamati orang banyak yang memasukkan uang ke dalam kotak persembahan itu. Banyak orang kaya yang memberi dalam jumlah besar. Kemudian, seorang janda miskin datang dan memberi dua keping uang logam, senilai 1 sen. Lalu, Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka, "Sesungguhnya, Aku berkata kepadamu, janda miskin ini telah memberi lebih banyak daripada semua yang memberi. Sebab, mereka semua memberi ke kotak persembahan dari kelimpahan mereka, tetapi janda miskin itu, dari kemiskinannya, dia memberikan semua yang dia miliki, yaitu semua nafkahnya."
Ketika Yesus sedang meninggalkan Bait Allah, salah seorang murid-Nya berkata kepada-Nya, "Guru, lihat betapa indahnya batu-batu dan betapa indahnya bangunan-bangunan ini!" Yesus berkata kepadanya, "Apakah kamu melihat bangunan-bangunan yang megah ini? Tidak ada satu batu pun yang akan tinggal di atas batu lainnya yang tidak akan disingkirkan."
Sementara Yesus sedang duduk di atas Bukit Zaitun yang menghadap ke Bait Allah, Petrus, dan Yakobus, dan Yohanes, dan Andreas bertanya kepada Yesus secara pribadi, "Katakanlah kepada kami, kapan hal-hal itu akan terjadi, dan apa tandanya saat semua itu akan digenapi?" Lalu, Yesus mulai berkata kepada mereka, "Berhati-hatilah agar tidak ada orang yang menyesatkan kamu. Banyak orang akan datang dalam nama-Ku, berkata, 'Akulah Dia.'' Dan, mereka akan menyesatkan banyak orang. Ketika kamu mendengar adanya peperangan dan berita-berita tentang peperangan, jangan takut. Hal-hal ini harus terjadi, tetapi akhir dari semuanya belum terjadi. Sebab, bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan. Akan terjadi gempa bumi di berbagai tempat; akan ada kelaparan. Ini hanyalah permulaan dari rasa sakit melahirkan. Namun, berjaga-jagalah. Sebab, mereka akan menyerahkanmu kepada pengadilan, dan kamu akan dipukuli di sinagoge-sinagoge dan kamu akan berdiri di hadapan gubernur dan raja-raja karena Aku, untuk memberi kesaksian bagi mereka. Injil harus pertama-tama diberitakan kepada semua bangsa. Ketika mereka menangkapmu dan menyerahkanmu, jangan dahulu khawatir dengan apa yang akan kamu katakan, tetapi katakanlah apa yang dikaruniakan kepadamu saat itu karena bukan kamu yang berbicara, melainkan Roh Kudus. Saudara laki-laki akan menyerahkan saudara laki-laki kepada kematian, dan ayah kepada anaknya. Anak-anak akan bangkit melawan orang tuanya dan membuat mereka dibunuh. Kamu akan dibenci oleh semua orang karena nama-Ku. Akan tetapi, orang yang bertahan sampai akhir akan diselamatkan."
"Namun, ketika kamu melihat pembinasa keji berdiri di tempat yang tidak seharusnya (biarlah para pembaca mengerti), maka biarkan mereka yang ada di Yudea melarikan diri ke pegunungan. Biarlah orang yang ada di atas atap rumah jangan turun atau masuk ke dalam rumah untuk mengambil apa pun. Biarlah orang yang ada di ladang jangan kembali untuk mengambil jubahnya. Celakalah perempuan yang sedang hamil dan mereka yang sedang menyusui bayi-bayinya pada saat itu. Berdoalah agar hal-hal ini tidak terjadi pada musim dingin. Sebab, pada saat itu, akan terjadi penderitaan yang sedemikian besar yang belum pernah terjadi sejak permulaan penciptaan, yang Tuhan ciptakan sampai sekarang, dan tidak akan pernah terjadi lagi. Jika Tuhan tidak mempersingkat hari-hari itu, tidak ada manusia yang akan selamat. Akan tetapi, demi orang pilihan yang Dia pilih, Dia mempersingkat hari-hari itu. Kemudian, jika ada orang yang berkata kepadamu, 'Lihat, Kristus ada di sini!'' Atau, 'Lihat, Dia ada di sana!'' jangan percaya. Sebab, kristus-kristus palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan memperlihatkan tanda-tanda dan keajaiban-keajaiban, jika mungkin, untuk menyesatkan orang-orang pilihan. Berjaga-jagalah! Aku sudah memberitahukan semua ini kepadamu sebelumnya. Namun, pada hari-hari itu, setelah kesengsaraan besar, Matahari akan dijadikan gelap, dan bulan tidak akan bersinar. Bintang-bintang akan berjatuhan dari langit, dan kuasa-kuasa di langit akan diguncangkan." (Yesaya 13:10; 34:4)
"Kemudian, mereka akan melihat Anak Manusia datang dalam awan-awan dengan kuasa dan kemuliaan yang besar. Lalu, Dia akan mengutus malaikat-malaikat dan mengumpulkan orang-orang pilihan dari empat arah mata angin, dari ujung-ujung bumi sampai ujung-ujung langit. "Ambillah pelajaran dari pohon ara: Segera sesudah dahan-dahannya menjadi lunak dan ia menggugurkan daun-daunnya, maka ketahuilah bahwa musim panas sudah dekat. Begitu juga ketika kamu melihat hal-hal ini terjadi, ketahuilah bahwa Dia sudah dekat, di ambang pintu. Sesungguhnya, Aku berkata kepadamu, generasi ini tidak akan berlalu sampai semua ini terjadi. Langit dan bumi akan berlalu, tetapi firman-Ku tidak akan berlalu."
Akhir Pelajaran (SIM-P05)
DOA
"Pada hari-hari terakhir menjelang kedatangan-Mu, ada banyak peristiwa dan berbagai ajaran yang sering menyimpang dari kebenaran-Mu. Berikan keteguhan iman kepada setiap kami agar selalu berpegang teguh pada janji-Mu serta tidak terbawa arus dengan berbagai jenis pengajaran yang tidak sesuai dengan Firman-Mu. Amin."
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA