SIM - Pelajaran 06
Nama Kursus | : | Studi Injil Markus |
Nama Pelajaran | : | Pelayanan Kristus di Yerusalem |
Kode Pelajaran | : | SIM-P06 |
Pelajaran 06 - PENDERITAAN DAN KEBANGKITAN KRISTUS
Daftar Isi
- Permulaan Sengsara Yesus
- Rencana untuk Membunuh Yesus (Markus 14:1-2)
- Yudas Mengkhianati Yesus (Markus 14:10-11)
- Persiapan dan Pelaksanaan Paskah
- Hidangan Paskah (Markus 14:12-21)
- Penetapan Perjamuan Malam (Markus 14:22-26)
- Penangkapan Yesus
- Di Taman Getsemani (Markus 14:32-42)
- Yesus Ditangkap (Markus 14:43-52)
- Pengadilan Yesus
- Yesus di Hadapan Mahkamah Agama (Markus 14:53-65)
- Yesus di Hadapan Pilatus (Markus 15:1-5)
- Penyaliban dan Kematian Yesus
- Yesus Disalibkan (Markus 15:21-32)
- Yesus Mati (Markus 15:33-41)
- Yesus Dikuburkan (Markus 15:42-47)
- Kebangkitan Yesus dan Amanat Agung
- Kebangkitan Yesus (Markus 16:1-8)
- Yesus Berbicara kepada Para Murid-Nya (Markus 16:14-20)
DOA
PENDERITAAN DAN KEBANGKITAN KRISTUS
Bacaan: Markus 14:1 - 16:20
Narasi Markus kini bergerak ke babak akhir kehidupan dan pelayanan Tuhan Yesus di bumi. Penderitaan dan kebangkitan-Nya akan diuraikan oleh Markus dalam Markus 14:1 - 16:20. Ini merupakan rangkaian peristiwa yang mengelilingi kematian dan kebangkitan-Nya. Rangkaian peristiwa tersebut adalah tindakan-tindakan yang akan menghasilkan penebusan abadi bagi semua orang yang menerima-Nya, di mana pun mereka berada.
- Permulaan Sengsara Yesus
- Rencana untuk Membunuh Yesus (Markus 14:1-2)
- Yudas Mengkhianati Yesus (Markus 14:10-11)
- Persiapan dan Pelaksanaan Paskah
- Hidangan Paskah (Markus 14:12-21)
- Penetapan Perjamuan Malam (Markus 14:22-26)
- Penangkapan Yesus
- Di Taman Getsemani (Markus 14:32-42)
- Yesus Ditangkap (Markus 14:43-52)
- Pengadilan Yesus
- Yesus di Hadapan Mahkamah Agama (Markus 14:53-65)
- Yesus di Hadapan Pilatus (Markus 15:1-5)
- Penyaliban dan Kematian Yesus
- Yesus Disalibkan (Markus 15:21-32)
- Yesus Mati (Markus 15:33-41)
- Yesus Dikuburkan (Markus 15:42-47)
- Kebangkitan Yesus dan Amanat Agung
- Kebangkitan Yesus (Markus 16:1-8)
- Yesus Berbicara kepada Para Murid-Nya (Markus 16:14-20)
Dua hari lagi, Hari Raya Paskah dan Hari Raya Roti Tidak Beragi akan berlangsung. Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat mencari cara untuk menangkap Yesus dengan tipu muslihat dan membunuh-Nya. Sebab, mereka berkata, "Jangan dilakukan saat hari raya agar jangan terjadi kerusuhan di antara orang banyak."
Kemudian, Yudas Iskariot, salah satu dari dua belas murid, pergi kepada imam-imam kepala untuk menyerahkan Yesus kepada mereka. Ketika mereka mendengarnya, mereka senang dan berjanji untuk memberinya uang. Karena itu, Yudas mulai mencari kesempatan untuk menyerahkan Yesus.
Pada hari pertama Hari Raya Roti Tidak Beragi, ketika mereka mengurbankan anak domba Paskah, murid-murid Yesus bertanya kepada-Nya, "Ke manakah Engkau ingin kami pergi menyiapkan makan Paskah bagi-Mu?" Dia menyuruh dua orang murid-Nya dan berkata kepada mereka, "Pergilah ke kota, dan seorang laki-laki yang sedang membawa kendi berisi air akan menemuimu. Ikutilah dia, dan ke rumah mana pun dia masuk, katakan kepada pemilik rumah, 'Guru berkata: Di manakah ruang tamu-Ku tempat Aku boleh makan Paskah bersama murid-murid-Ku?' Dia akan menunjukkan kepadamu sebuah ruangan besar di lantai atas dengan perabot yang sudah disiapkan. Siapkanlah perjamuan bagi kita di sana." Kemudian, murid-murid bersiap dan pergi ke kota dan mendapati tepat seperti yang Yesus katakan kepada mereka, lalu mereka menyiapkan Paskah. Pada malam hari, Yesus datang bersama dua belas murid-Nya. Pada waktu mereka sedang duduk makan, Yesus berkata, "Sesungguhnya, Aku berkata kepadamu, salah seorang dari antara kamu, yang sedang makan bersama dengan Aku, akan mengkhianati-Ku." Mereka mulai merasa sedih dan berkata kepada-Nya satu demi satu, "Apakah aku?" Yesus berkata kepada mereka, "Dia adalah salah seorang dari dua belas ini, yaitu orang yang bersama Aku mencelupkan roti ke dalam mangkuk. Sebab, Anak Manusia akan pergi seperti yang sudah ditulis tentang Dia, tetapi celakalah orang yang oleh dia Anak Manusia dikhianati! Akan lebih baik bagi orang itu jika dia tidak dilahirkan."
Ketika mereka sedang makan, Yesus mengambil roti dan setelah memberkatinya, Dia memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka, serta berkata, "Ambillah, ini tubuh-Ku." Lalu, Dia mengambil cawan, dan setelah mengucap syukur, Dia memberikannya kepada mereka, dan mereka semua minum dari cawan itu. Yesus berkata kepada mereka, "Inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang dicurahkan bagi banyak orang. Sesungguhnya, Aku berkata kepadamu, Aku tidak akan meminumnya lagi dari buah pohon anggur, sampai pada hari ketika Aku meminum anggur yang baru di dalam Kerajaan Allah." Setelah menyanyikan pujian mazmur, mereka pergi ke Bukit Zaitun.
Kemudian, mereka pergi ke suatu tempat yang bernama Getsemani, dan Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Duduklah di sini sementara Aku berdoa." Dia mengajak Petrus, dan Yakobus, dan Yohanes bersama-Nya, dan mulai menjadi sangat tertekan dan susah hatinya. Dia berkata kepada mereka, "Jiwa-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tetaplah di sini dan tetap berjagalah." Setelah pergi sedikit jauh, Yesus merebahkan diri ke atas tanah dan berdoa bahwa jika mungkin saat jam itu boleh berlalu dari pada-Nya. Dan, Dia berkata, "Abba, Bapa, segala sesuatu mungkin bagi-Mu. Ambillah cawan ini dari-Ku. Namun, bukan apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki." Saat Yesus kembali, Dia mendapati murid-murid-Nya sedang tidur, dan Dia berkata kepada Petrus, "Simon, apakah kamu tidur? Tidak bisakah kamu tetap terjaga selama satu jam? Tetaplah terjaga dan berdoa supaya kamu tidak jatuh ke dalam pencobaan. Roh memang penurut, tetapi daging lemah." Yesus pergi lagi dan berdoa dengan mengucapkan doa yang sama. Akan tetapi, saat Dia kembali, Dia mendapati mereka sedang tidur karena mata mereka sangat berat, dan mereka tidak tahu apa yang harus mereka katakan kepada-Nya. Yesus kembali untuk ketiga kalinya dan berkata kepada mereka, "Kamu masih tidur dan beristirahat? Cukup, saatnya sudah tiba. Lihat, Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan orang-orang berdosa. Bangunlah, mari kita pergi. Lihat, yang menyerahkan Aku sudah mendekat."
Segera sesudah itu, sementara Yesus masih berbicara, Yudas, satu dari dua belas murid, datang bersama dengan orang banyak dengan pedang dan pentung. Mereka diutus oleh imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat, dan tua-tua (bangsa Yahudi). Dia yang menyerahkan telah memberi mereka tanda, katanya, "Orang yang akan aku cium, Dialah Orangnya. Tangkap Dia dan bawa Dia pergi di bawah penjagaan." Ketika Yudas datang, dia segera mendekati Yesus dan berkata, "Rabi!" Lalu, dia mencium Yesus. Kemudian, mereka memegang Yesus dan menangkap-Nya. Namun, salah satu dari mereka yang berdiri, mencabut pedangnya dan menyerang pelayan Imam Besar, dan memotong telinganya. Yesus berkata kepada mereka, "Apakah kamu datang untuk menangkap Aku dengan pedang dan pentung seperti seorang perampok? Dari hari ke hari, Aku ada bersamamu di Bait Allah mengajar, tetapi kamu tidak menangkap Aku. Namun, hal ini terjadi supaya Kitab Suci digenapi." Semua murid-Nya meninggalkan Dia dan melarikan diri. Ada seorang muda yang mengikuti Yesus dengan tidak berpakaian, kecuali sepotong kain linen pada tubuhnya. Mereka menangkapnya, tetapi dia meninggalkan kain linen itu dan melarikan diri dengan telanjang.
Mereka membawa Yesus kepada Imam Besar. Semua imam kepala, dan tua-tua, dan ahli-ahli Taurat berkumpul bersama. Petrus mengikuti Yesus dari jauh, sampai ke halaman rumah Imam Besar. Di sana, dia duduk bersama para pengawal sambil menghangatkan diri di perapian. Para imam kepala dan seluruh Mahkamah Agama terus mencari kesaksian yang melawan Yesus supaya mereka dapat membunuh-Nya, tetapi mereka tidak menemukan apa-apa. Sebab, banyak orang memberikan kesaksian palsu untuk melawan-Nya, tetapi kesaksian mereka tidak sesuai satu sama lain. Beberapa orang berdiri dan memberi kesaksian palsu untuk melawan Yesus, katanya, "Kami mendengar Dia berkata, 'Aku akan merobohkan Bait Allah yang dibuat oleh tangan, dan dalam tiga hari, Aku akan membangun yang lain, yang tidak dibuat oleh tangan.'" Namun, tentang hal itu pun, kesaksian mereka tidak sesuai satu sama lain. Lalu, Imam Besar berdiri di hadapan mereka dan bertanya kepada Yesus, "Apakah Engkau tidak memberi jawaban? Orang-orang ini bersaksi untuk melawan-Mu." Akan tetapi, Dia tetap diam dan tidak menjawab. Imam Besar bertanya lagi kepada Yesus, "Apakah Engkau Mesias, Anak dari yang Terpuji?" Yesus berkata, "Akulah Dia, dan kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang dengan awan-awan di langit." Imam Besar merobek jubahnya, dan berkata, "Mengapa kita masih perlu saksi? Kamu telah mendengar hujatan-Nya. Apa keputusanmu?" Mereka semua menjatuhkan hukuman yang setimpal dengan hukuman mati. Beberapa orang mulai meludahi Dia, dan menutup muka-Nya, dan meninju-Nya, dan berkata kepada-Nya, "Bernubuatlah!" Para pengawal mengambil dan menampar-Nya.
Pagi-pagi sekali, imam-imam kepala mengadakan perundingan dengan para tua-tua, dan ahli-ahli Taurat, serta seluruh Majelis Besar. Mereka mengikat Yesus, membawa-Nya pergi, dan menyerahkan-Nya kepada Pilatus. Pilatus bertanya kepada Yesus, "Apakah Engkau Raja orang Yahudi?" Dia menjawab, "Engkau telah mengatakannya." Para imam kepala menuduh Yesus dengan berbagai tuduhan sehingga Pilatus bertanya lagi kepada-Nya, "Apakah tidak ada jawaban yang ingin kamu sampaikan? Lihat, betapa banyak tuduhan yang diberikan terhadap kamu." Akan tetapi, Yesus tidak memberikan jawaban lagi sehingga Pilatus menjadi heran.
Mereka memaksa orang yang sedang lewat, Simon orang Kirene, ayah dari Aleksander dan Rufus yang datang dari desa, untuk memikul salib-Nya. Lalu, mereka membawa Yesus ke tempat yang bernama Golgota, artinya "Tempat Tengkorak". Mereka menawarkan kepada-Nya anggur bercampur mur, tetapi Dia tidak menerimanya. Mereka menyalibkan Dia dan membagi-bagi pakaian-Nya di antara mereka, dengan melempar undi untuk menentukan bagian yang mereka dapatkan. Saat itu, jam ketiga ketika mereka menyalibkan-Nya. Tulisan berisi tuduhan terhadap Yesus tertulis "Raja Orang Yahudi". Bersama dengan Yesus, mereka menyalibkan dua orang perampok, seorang di sebelah kanan-Nya dan seorang di sebelah kiri-Nya. Jadi, Kitab Suci yang mengatakan ini digenapi, "Dia terhitung di antara orang-orang durhaka." Orang-orang yang sedang lewat di situ menghujat Yesus. Dengan menggelengkan kepala, mereka berkata, "Hai! Engkau yang akan meruntuhkan Bait Allah dan membangunnya kembali dalam tiga hari, selamatkanlah diri-Mu sendiri dan turunlah dari salib!" Begitu juga imam-imam kepala, bersama dengan para ahli Taurat, mengejek Yesus dengan berkata satu sama lain, "Dia menyelamatkan orang lain, tetapi Dia tidak dapat menyelamatkan diri-Nya sendiri! Biarlah Mesias, Sang Raja Israel, turun sekarang dari salib supaya kita dapat melihat dan percaya." Mereka yang disalibkan bersama Yesus juga mencela Dia.
Pada saat jam keenam tiba, terjadi kegelapan di seluruh tanah itu sampai pada jam kesembilan. Pada jam ke-9, Yesus berseru dengan suara yang keras, "Eloi, Eloi, lama sabakhtani," yang artinya "Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?" Ketika beberapa orang yang berdiri di situ mendengarnya, mereka berkata, "Dengar! Ia memanggil Elia." Seseorang berlari dan mengisi bunga karang dengan anggur asam, lalu meletakkannya pada sebuah buluh, dan menawarkannya kepada Yesus untuk diminum, sambil berkata, "Tunggu, mari kita lihat apakah Elia akan datang untuk menurunkan Dia." Kemudian, Yesus berseru dengan suara keras dan mengembuskan napas-Nya yang terakhir. Saat itu, tirai Bait Allah robek menjadi dua, dari atas sampai ke bawah. Ketika kepala pasukan, yang berdiri menghadap ke arah Yesus, melihat bagaimana Yesus mengembuskan napas-Nya yang terakhir, dia berkata, "Sungguh, orang ini adalah Anak Allah!" Di sana, ada juga beberapa wanita yang melihat dari jauh, di antara mereka adalah Maria Magdalena, dan Maria ibu Yakobus Muda dan Yoses, serta Salome. Ketika Yesus masih ada di wilayah Galilea, mereka mengikuti Dia dan melayani Dia. Ada juga banyak perempuan lain yang datang bersama Yesus ke Yerusalem.
Ketika malam tiba, karena hari itu adalah Hari Persiapan, yaitu hari menjelang hari Sabat, Yusuf orang Arimatea, seorang anggota Majelis Besar yang dihormati, yang juga menanti-nantikan kedatangan Kerajaan Allah, memberanikan diri pergi kepada Pilatus dan meminta tubuh Yesus. Pilatus terkejut mendengar bahwa Yesus sudah mati. Dia memanggil kepala pasukan dan bertanya kepadanya, apakah benar Yesus sudah mati. Ketika Pilatus tahu dari kepala pasukan bahwa Yesus sudah mati, dia mengizinkan memberikan mayat itu kepada Yusuf. Yusuf membeli kain linen dan menurunkan mayat Yesus. Setelah membungkus-Nya dalam kain linen, dia membaringkan Yesus di dalam kuburan yang dipotong dari bukit batu. Lalu, dia menggulingkan sebuah batu ke pintu masuk kuburan. Maria Magdalena dan Maria ibu Yoses melihat di mana mayat Yesus dibaringkan.
Ketika hari Sabat sudah lewat, Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus, serta Salome, membeli rempah-rempah supaya mereka dapat pergi dan meminyaki Yesus. Pagi-pagi sekali, pada hari pertama minggu itu, ketika matahari terbit, mereka datang ke kuburan. Mereka berkata satu kepada yang lain, "Siapa yang akan menggulingkan batu dari pintu masuk kuburan itu untuk kita?" Ketika mereka memandang ke atas, mereka melihat batu yang sangat besar itu sudah terguling. Saat masuk ke dalam kuburan, mereka melihat seorang pemuda yang memakai jubah putih sedang duduk di sebelah kanan sehingga mereka terkejut. Orang itu berkata kepada mereka, "Jangan terkejut, kamu mencari Yesus orang Nazaret yang telah disalibkan. Dia telah bangkit. Dia tidak ada di sini. Lihatlah tempat mereka membaringkan Dia. Akan tetapi, pergilah, katakan kepada murid-murid-Nya dan kepada Petrus bahwa Dia akan mendahului kamu ke Galilea. Di sana, kamu akan bertemu Dia, seperti yang telah Dia katakan kepadamu." Kemudian, mereka keluar dan melarikan diri dari kuburan itu karena mereka dikuasai rasa gentar dan takjub, dan mereka tidak mengatakan apa-apa kepada siapa pun karena mereka takut.
Setelah itu, Dia memperlihatkan diri kepada sebelas murid ketika mereka sedang duduk makan, dan Dia menegur mereka karena ketidakpercayaan dan kekerasan hati mereka. Sebab, mereka tidak percaya kepada orang-orang yang telah melihat-Nya sesudah dibangkitkan. Dia berkata kepada mereka, "Pergilah ke seluruh dunia dan beritakanlah Injil kepada semua ciptaan. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Dan, tanda-tanda ini akan mengikuti mereka yang percaya: Dalam nama-Ku, mereka akan mengusir roh-roh jahat; mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa baru; mereka akan memegang ular berbisa dengan tangan mereka; dan jika mereka minum racun yang mematikan, hal itu tidak akan mencelakakan mereka; mereka akan meletakkan tangan mereka atas orang-orang sakit, dan mereka akan sembuh." Lalu, setelah Tuhan Yesus berbicara kepada mereka, Dia terangkat ke surga dan duduk di sebelah kanan Allah. Mereka pergi dan memberitakan firman ke mana-mana, sementara Tuhan bekerja bersama mereka dan meneguhkan firman-Nya melalui tanda-tanda yang menyertainya.
Akhir Pelajaran (SIM-P06)
DOA
"Aku bersyukur atas pengorbanan-Mu di atas kayu salib untuk menanggung dan melepaskanku dari setiap kutuk dosa. Biarlah Roh Kudusmu terus memimpinku untuk menjalankan Amanat Agung-Mu sehingga Injil-Mu tersebar sampai ke seluruh penjuru dunia. Terima kasih atas penyertaan-Mu. Amin."
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA