YJS - Pelajaran 1
Nama Kelas | : | Yesus Juru Selamat |
Nama Pelajaran | : | Yesus Adalah Juru Selamat |
Kode Pelajaran | : | YJS-P01 |
Pelajaran 01 -- Yesus Adalah Juru Selamat
Daftar Isi
- Yesus Adalah Satu-Satunya Juru Selamat
- Yesus Menyelamatkan Kita dari Dosa
- Yesus Menyelamatkan Kita dari Hukuman Dosa
- Yesus Menyelamatkan Kita dari Kuasa Dosa
- Yesus Menyelamatkan Kita dari Dosa
- Yesus Menyelamatkan Kita untuk Hidup Melayani Allah
Doa
Pelajaran 01: Yesus Adalah Juru Selamat
Dalam pelajaran ini, kita akan belajar tentang Yesus sebagai Juru Selamat, dan keselamatan ini diberikan-Nya dengan cuma-cuma sebagai anugerah bagi semua orang yang percaya kepada-Nya. "Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka" (Matius 1:21).
- Yesus Adalah Satu-Satunya Juru Selamat
- Arti Keselamatan dalam Yesus Kristus
- Yesus Menyelamatkan Kita dari Hukuman Dosa
- Yesus Menyelamatkan Kita dari Kuasa Dosa
- Yesus Menyelamatkan Kita dari Dosa
- Yesus Menyelamatkan Kita untuk Hidup Melayani Allah
Beberapa orang dari kalangan Kristen sering mengajukan pertanyaan seperti ini: "Bagaimana nasib orang dari agama-agama lain yang tidak percaya kepada Kristus? Akankah mereka diselamatkan? Bagaimana kalau hidup mereka baik, bahkan lebih baik dari orang Kristen?" Alkitab memberi jawaban: "Tidak, Yesus, Anak Allah adalah satu-satunya Pribadi yang dapat menyelamatkan."
Misalnya ada seseorang yang ingin pergi dari satu kota ke kota lain. Hanya ada satu jalan untuk bisa tiba di sana. Orang itu menjadi bingung ketika mulai mempersiapkan perjalanannya. Dalam kebingungannya, dia memilih jalan yang salah. Dia dengan tulus percaya bahwa dia berjalan di jalan yang benar. Walaupun dia tulus, dia tidak akan pernah tiba di tempat yang ingin dituju. Banyak orang seperti itu, mereka bersungguh-sungguh tulus, tetapi mereka keliru karena mereka berada di jalan yang salah. Dalam Amsal 14:12 kita membaca, "Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut."
Yesus membuat hal itu menjadi sangat jelas, yaitu bahwa tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada Allah, kecuali melalui-Nya (Yohanes 14:6). Dalam Kisah Para Rasul 4:12 juga dikatakan, "Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."
Ayat Alkitab di atas mengajarkan bahwa jika seseorang percaya ada keselamatan di luar Yesus Kristus, orang itu ada di jalan yang salah.
Hal berikut yang harus kita mengerti tentang Yesus sebagai Juru Selamat adalah Yesus menyelamatkan manusia dari dosa. Ada orang percaya yang meyakini bahwa jika mereka menjadi seorang Kristen, mereka tidak akan lagi mendapatkan sakit-penyakit atau kesusahan/kesulitan/penderitaan. Namun, ketika fakta tidak demikian, maka mereka merasa bahwa Yesus telah gagal melakukan hal-hal yang seharusnya Dia lakukan untuk mereka. Hal ini terjadi karena mereka tidak mengerti maksud Yesus sebagai Juru Selamat. Bila kita membaca dalam Alkitab tentang kehidupan murid-murid Yesus, kita mengamati bahwa mereka juga menderita berbagai kesulitan. Beberapa dari mereka dipukuli, dipenjarakan, bahkan dibunuh. Kesulitan-kesulitan ini mereka alami karena mereka telah menjadi pengikut Yesus. Jadi, mereka menderita bukan karena kejahatan, tetapi mereka tidak mengeluh. Mereka menyadari bahwa Yesus telah menyelamatkan mereka dari dosa-dosa mereka dan sekarang mereka percaya telah mempunyai tempat tinggal yang kekal di surga bersama Dia. Berikut ini adalah pengertian keselamatan yang benar:
"Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal" (Matius 25:46). Bacalah Lukas 16:19-31; Wahyu 20:11-15. Dalam ayat-ayat ini, kita akan belajar bahwa di sana ada satu tempat hukuman yang mengerikan untuk selama-lamanya bagi setiap orang yang tidak ada dalam jalan Tuhan. Hukuman kekal bagi orang yang berdosa. Namun puji Tuhan, Yesus mati di atas kayu salib dan menderita untuk menggantikan posisi kita sebagai orang berdosa sehingga kita tidak harus menanggung penghukuman atas dosa-dosa kita. Kita sekarang paham bahwa Yesus menyelamatkan kita dari hukuman dosa kekal yang seharusnya kita tanggung.
Orang-orang yang mencoba melepaskan dosa dari kehidupannya segera menyadari bahwa dosa mempunyai kuasa yang sangat besar. Mereka menyadari bahwa mereka tidak memiliki kekuatan untuk menjauhkan dosa-dosa tersebut. "Sebab aku tahu, bahwa di dalam aku, yaitu di dalam aku sebagai manusia, tidak ada sesuatu yang baik. Sebab kehendak memang ada di dalam aku, tetapi bukan hal berbuat apa yang baik" (Roma 7:18). Ketika seseorang menjadi orang Kristen, Yesus menyelamatkannya dari kuasa dosa. Yesus menaruh Roh Kudus ke dalam hati orang Kristen. Dengan demikian, orang Kristen mendapat kemenangan atas dosa karena kuasa Yesus yang ada dalam dirinya (Filipi 4:13).
Setiap orang, tidak sadar atau sadar, mencintai dosa. Dia selalu berbuat dosa dari hari ke hari, mungkin menipu, mencuri, mabuk-mabukan, berjudi, dosa seks, atau dosa-dosa lainnya. Setiap ada kesempatan, ia akan melakukan dosa, bahkan ketika ia tidak ingin berdosa, tetapi justru itu yang ia lakukan. Dosa telah menjadi bagian dari hidup manusia yang membuat manusia terpisah dari Allah. Dosa telah menjadi pemisah yang utama antara Allah dan manusia
Bagaimana ia bisa melepaskan diri dari dosa ini? Untuk alasan inilah, Yesus datang ke dunia. Dialah yang mampu melepaskan kita dari dosa dengan mati di atas kayu salib. Kematian-Nya menyelamatkan kita dari dosa dan kuasanya. Ia memberikan kesempatan baru dengan menjadikan kita ciptaan baru dalam Dia sehingga kita dimampukan untuk bersatu kembali dengan Allah. Sebaliknya, orang yang tidak mau mengakui Yesus sebagai Juru Selamat akan tetap tinggal dalam dosanya dan hidup terpisah dari Allah. Yesus akan membawa orang-orang yang telah diselamatkan ini untuk hidup bersama-Nya di surga selama-lamanya. Di dalam surga tidak akan ada lagi penyakit, kesedihan, kematian, kelaparan atau kesusahan yang disebabkan oleh dosa. Bacalah Wahyu pasal 21 dan 22. Ayat-ayat tersebut akan menolong Anda memahami bahwa semua orang akan bersukacita dan berbahagia di tempat yang Allah sudah sediakan bagi anak-anak-Nya.
Sebagai Juru Selamat, Yesus mengerjakan lebih dari sekadar menyelamatkan kita dari dosa. Dia menyelamatkan kita dengan satu tujuan agar kita hidup menyenangkan dan memuliakan Allah. Suatu hari, seorang pendeta berbicara dengan beberapa orang tentang dosa yang sudah biasa mereka lakukan. Mereka tidak menyadari betapa seriusnya akibat dosa. Lalu, pendeta menjelaskan kepada mereka bahwa dosa adalah kejijikan di mata Allah dan mereka harus bertobat. Setelah mendengarnya, salah seorang dari mereka berkata, "Tetapi kami tidak mampu melakukan apa yang Pak Pendeta ajarkan."
Itulah yang Yesus lakukan bagi setiap orang yang diselamatkan-Nya. Dia memberikan hati yang baru. Pernyataan tersebut tertulis dalam 2 Korintus 5:17, "Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang!"
Pada saat seseorang memiliki hati yang baru, dia akan rindu melakukan kehendak Allah. Ada seorang laki-laki yang sangat berdosa. Dia telah melakukan banyak kejahatan dan bila dia bertemu dengan orang di jalan, orang takut kepadanya. Suatu malam, laki-laki tersebut membuka hatinya bagi Yesus. Dia memercayai Yesus untuk keselamatannya. Dia meninggalkan teman-temannya yang jahat dan cara hidupnya yang jahat. Kemudian, dia bersaksi kepada orang lain tentang Yesus dan bagaimana mereka juga dapat diselamatkan. Allah melakukan sesuatu yang ajaib kepada orang itu setelah dia menerima Yesus sebagai Juru Selamatnya.
Rasul Paulus menuliskan kepada orang-orang Kristen di Korintus, "Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, - dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu " (1 Korintus 6:19-20).
Jadi, setiap orang yang hidupnya sudah diselamatkan oleh Yesus seharusnya mereka memberikan hidupnya untuk melayani Allah dan bukan melayani dosa lagi.
Allah sangat mengasihi manusia sehingga Ia rela mengirimkan Anak-Nya, Yesus Kristus, ke dunia untuk mati dan menebus dosa-dosa kita (Yohanes 3:16), dosa-dosa yang selama ini telah membelenggu manusia sehingga membuat manusia tidak berkutik. Puji nama Tuhan, karena Yesus memiliki kuasa bukan hanya untuk mengampuni dosa, tetapi juga untuk membebaskan kita dari kuasa dosa yang membelenggu itu. Berbahagialah kita yang sudah dibebaskan karena sekarang kita dimampukan untuk hidup kudus di hadapan Allah.
Akhir Pelajaran (YJS-P01)
Doa
"Tuhan Yesus yang baik, aku bersyukur kepada-Mu karena Engkau telah memberikan keselamatan kepada hidupku secara cuma-cuma. Terima kasih karena Engkau sudah menyelamatkan hidupku dari hukuman dosa dan melayakkanku untuk melayani-Mu. Ajarlah agar aku bisa memberikan hidupku sepenuhnya untuk melayani-Mu dan bukan melayani dosa lagi. Amin."
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA