YJS - Pelajaran 4
Nama Kelas | : | Yesus Juru Selamat |
Nama Pelajaran | : | Yesus Naik ke Surga |
Kode Pelajaran | : | YJS-P04 |
Pelajaran 04 -- Yesus Naik ke Surga
Daftar Isi
- Kenaikan Yesus ke Surga Adalah Bukti bahwa Iman Orang Kristen Memiliki Dasar Sejarah
- Yesus Naik ke Surga untuk Menerima Kemuliaan dan Kehormatan dari Allah Bapa
- Bukti Alkitab PL dan PB
- Yesus Duduk di Sebelah Kanan Takhta Allah
- Kenaikan Yesus ke Surga Menjadi Bayang-Bayang Kenaikan Orang Percaya ke Surga
- Kenaikan Yesus ke Surga Menjadi Jaminan bahwa Tujuan Akhir Orang Percaya Adalah Surga
- Kenaikan Yesus ke Surga Menjadi Jaminan bahwa Orang Percaya Akan Memerintah Bersama-sama Yesus
Doa
Pelajaran 4: Yesus Naik ke Surga
Yesus telah mati di kayu salib, dan pada hari yang ketiga Dia bangkit dari kematian. Selama empat puluh hari setelah kebangkitan-Nya itu, Dia bertemu dengan murid-murid-Nya beberapa kali pada waktu yang berbeda-beda. Para murid mengetahui bahwa Yesus telah mati di atas kayu salib, dikuburkan, dan sekarang hidup kembali. Mereka telah melihat-Nya dan berbicara secara langsung dengan-Nya. Mereka menjamah-Nya dengan tangan mereka sendiri. Lalu, pada akhir hari keempat puluh, Yesus memanggil semua murid untuk berkumpul. Seperti yang dikatakan-Nya kepada mereka, Dia mengucapkan kata-kata yang kita temukan dalam ayat Alkitab, "Kepadaku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi". Yesus ingin para murid mengerti kuasa-Nya dengan baik. Kemudian, setelah selesai berbicara dengan murid-murid-Nya, Yesus terangkat ke surga. Mereka berdiri dan memandang sampai Dia menghilang di balik awan.
Apa pentingnya pengajaran tentang kenaikan Yesus ke surga bagi kita orang percaya? Mengapa Yesus harus naik ke surga? Mengapa kenaikan-Nya harus disaksikan oleh ratusan pasang mata? Mengapa Dia tidak tinggal di dunia terus saja? Ada banyak pertanyaan lain yang mungkin muncul di benak kita ketika kita memikirkan tentang peristiwa yang sungguh ajaib ini. Mari kita pelajari dengan teliti dari kebenaran firman Tuhan.
- Kenaikan Yesus ke Surga Adalah Bukti bahwa Iman Orang Kristen Memiliki Dasar Sejarah
- Yesus Naik ke Surga untuk Menerima Kemuliaan dan Kehormatan dari Allah Bapa
- Bukti Alkitab
- Yesus Duduk di Sebelah Kanan Takhta Allah
- Kenaikan Yesus ke Surga Menjadi Bayang-Bayang Kenaikan Orang Percaya ke Surga
- Kenaikan Yesus ke Surga Menjadi Jaminan bahwa Tujuan Akhir Orang Percaya Adalah Surga
- Kenaikan Yesus ke Surga Menjadi Jaminan bahwa Orang Percaya Akan Memerintah Bersama-sama Yesus
Yesus naik ke surga bukanlah arti figuratif, tetapi benar-benar arti literal bahwa Yesus dengan perlahan-lahan dan jelas terangkat ke atas, sampai ke awan-awan, dan sampai tidak terlihat lagi oleh mata manusia. Kepergian Yesus dari dunia tidak dilakukan secara sembunyi-sembunyi atau diam-diam. Dengan disaksikan oleh ratusan pasang mata, di suatu tempat yang terbuka, Yesus memperlihatkan diri bahwa Dia telah bangkit dari kematian, dan dengan tubuh kebangkitan-Nya itu Dia naik ke surga. Sebelum perpisahan yang sangat dramatis itu, Yesus juga memberikan pesan dan janji bahwa Ia akan kembali ke dunia untuk yang kedua kalinya dengan cara yang sama.
Kenaikannya ke surga menandai berakhirnya pelayanan Yesus di dunia, dan pada saat yang sama sekaligus menandai bahwa keterbatasan-Nya sebagai manusia yang berdarah dan berdaging juga sudah berakhir. Misi yang Yesus kerjakan di dunia bukan hanya sudah selesai, tetapi juga terbukti tercapai. Melalui peristiwa ini, kita belajar bahwa keaslian iman orang Kristen tidak dapat dilepaskan dari sejarah. Apa yang dipercayai orang Kristen harus didasari pada hal-hal yang dapat dibuktikan dan dipertanggungjawabkan, bukan suatu ilusi atau mitos hasil rekayasa manusia. Iman orang Kristen didasari pada Pribadi Kristus yang nyata dan peristiwa-peristiwa yang sungguh-sungguh terjadi dalam sejarah.
Belum pernah saat Yesus di dunia, manusia melihat Yesus dimuliakan dan dihormati dengan cara yang selayaknya Dia terima. Oleh karena itu, ketika lebih dari 500 orang melihat peristiwa kenaikan Yesus ke surga, mereka sungguh melihat bahwa Yesus patut menerima semua kemuliaan dan kehormatan yang setinggi-tingginya. Sebagaimana Yohanes pasal 17 mencatat doa Yesus yang berkata, "Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada." (Yohanes 17:5)
Peristiwa kenaikan Yesus ke surga ini juga menggemakan kemuliaan Yesus di hati murid-murd-Nya. Petrus pada khotbahnya di Yerusalem pada hari Pentakosta menyebutkan tentang kemuliaan Yesus, "Dan sesudah Ia ditinggikan oleh tangan kanan Allah ..." (Kisah Para Rasul 2:33). Demikian juga Paulus dalam Filipi 2:9, "Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama". Sungguh demikianlah kita seharusnya meninggikan Kristus Juru Selamat kita yang telah berhasil melakukan misi Allah dengan ketaatan penuh.
Mazmur 110:1 memberikan nubuat akan penobatan seorang Raja dan Imam, "Demikianlah firman TUHAN kepada tuanku: 'Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai kubuat musuh-musuhmu menjadi tumpuan kakimu.'" Nubuat Perjanjian Lama itu digenapi pada peristiwa kenaikan Yesus ke surga karena Yesus pergi untuk menerima kemuliaan dan kehormatan dengan duduk di sebelah kanan Allah Bapa yang di surga. Hal inilah yang disebutkan oleh penulis Ibrani 1:3 ketika berkata, "... Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi." Peristiwa ini sungguh memberi penulis-penulis Perjanjian Baru keyakinan bahwa karya penebusan Yesus telah sempurna. Yesus tidak hanya menerima kemuliaan dan kehormatan tetapi juga kuasa dari Allah Bapa untuk memerintah seluruh alam semesta bersama-sama orang-orang tebusan-Nya. (Efesus 1:20-21, 1 Petrus 3:22, 1 Korintus 15:25).
Peristiwa kenaikan Yesus ke surga memberikan implikasi untuk hidup kita sebagai orang-orang percaya bahwa kita yang dipersatukan dalam Kristus juga akan mengalami hal yang sama. Karena itu, kenaikan Yesus ke surga menjadi bayang-bayang akan kenaikan kita nanti, orang-orang percaya ke surga. Hal ini dijelaskan Paulus dalam 1 Tesalonika 4:17, "sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa." Bukankah ini menjadi suatu sukacita yang besar karena nanti kita akan diangkat dengan cara yang sama supaya kita bersatu dengan Yesus di surga.
Ketika Yesus masih hidup di dunia, Dia pernah berkata kepada murid-murid-Nya bahwa, "Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal ... Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada" (Yohanes 14:2-3). Fakta bahwa Yesus sudah naik ke surga menunjukkan bahwa Dia telah memenuhi janji-Nya. Memang rumah terakhir kita bukanlah dunia ini, tetapi surga, dan di sanalah kita akan bersama dengan Yesus untuk selama-lamanya. Oleh karena itu, kenaikan Yesus ke surga bukan sekadar peristiwa yang tidak ada artinya. Peristiwa ini menjadi jaminan bagi orang-orang percaya bahwa Yesus akan memenuhi janji-Nya, yaitu menjemput kita di awan-awan, sama seperti saat Dia naik ke surga, untuk bertemu dan membawa kita kepada-Nya.
Setelah Yesus naik ke surga dan duduk di sebelah kanan Allah, maka Kristus menerima kuasa dari Bapa untuk memerintah alam semesta. Kita pun nanti, pada saatnya, akan berbagi kuasa dengan Kristus untuk bersama-sama memerintah alam semesta. Inilah yang disebutkan Paulus ketika ia berkata, "dan di dalam Kristus Yesus, Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di surga," (Efesus 2:6). Karena itu, dengan berani Paulus berkata, "Tidak tahukah kamu, bahwa kita akan menghakimi malaikat-malaikat?" Hal ini menunjukkan bahwa kenaikan Yesus ke surga memiliki implikasi yang luas bagi hidup orang percaya. Sekalipun saat ini mungkin kita kurang paham apa maksud sebenarnya dari memerintah malaikat, tetapi ini merupakan salah satu tanda bahwa janji-Nya itu sungguh luar biasa. Jadi, kita tahu sekarang bahwa melalui kenaikan Yesus ke surga kita menerima jaminan bahwa dalam hidup kekekalan nanti, orang-orang percaya akan memerintah bersama-sama dengan Kristus. Ini sungguh merupakan kehormatan yang tiada tara bagi orang-orang yang telah ditebus oleh darah-Nya, bukan?
Berbahagialah kita, orang-orang percaya, yang memiliki anugerah iman dalam Yesus Kristus. Namun, keselamatan yang kita terima itu tidaklah berhenti berkarya saat kita percaya dan menerima Kristus sebagai Juru Selamat. Dengan mempelajari firman-Nya, kita tahu bahwa tujuan hidup orang percaya setelah diselamatkan bukanlah untuk duduk diam menantikan kedatangan Yesus yang kedua kalinya. Karena itu, mari kita mengerjakan karya keselamatan Allah dengan menjalankan kehendak-Nya, memberitakan Kabar Baik Yesus Kristus kepada orang-orang yang belum mendengarnya dan yang belum percaya.
Akhir Pelajaran (YJS-P04)
Doa
"Bapa yang aku sembah dalam nama Yesus Kristus, aku percaya bahwa Engkau naik ke surga untuk menjadi jaminan bahwa tujuan akhir kehidupanku adalah surga. Namun, selagi Engkau memberi kesempatan kepadaku hidup dalam dunia ini, aku rindu hidupku bisa Engkau pakai bagi kerajaan-Mu. Pakai hidupku untuk dapat menjadi pemberita Kabar Baik kepada orang-orang yang belum mendengar agar nama-Mu dimuliakan. Amin."
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA