Peserta PKS 2011
1. Belajar Hal Baru (Rinto Francius Sirait) NIM: 2011-01-001777
Setelah mengikuti kelas PKS, ada hal-hal baru yang saya peroleh untuk mengarungi samudra rumah tangga Kristen yang berlandaskan firman Tuhan. |
2. Tujuan Keluarga Kristen (Feronica)
Dengan mengikuti kelas diskusi PKS ini, saya lebih mengetahui tujuan dan makna hidup, untuk apa dan untuk siapakah saya serta keluarga saya diciptakan. Tak lain hanyalah untuk kemuliaan-Nya.
3. Pengetahuan Baru (Yosua Tjuk Imansafi) NIM: 2011-01-001780
Dengan mengikuti diskusi PKS ini, saya semakin dibukakan oleh kenyataan bahwa permasalahan yang dihadapi oleh pasangan suami istri itu hampir-hampir mirip. Banyak masukan dari para peserta dan juga moderator yang semakin menambah pengetahuan dan keintiman di antara pasangan pasangan suami istri yang mengikuti diskusi ini. |
4. Belajar untuk Mengasihi (Poedjo Soetrisno) NIM: 2009-01-001691
Perkawinan Kristen Sejati bukan belajar untuk dikasihi tetapi belajar untuk lebih dahulu mengasihi. Artinya, jika kita berumah tangga bukan bermotivasi terhadap apa yang dapat saya peroleh, tetapi motivasinya adalah apa yang dapat saya berikan dan apa yang dapat membahagiakan pasangan kita. |
5. Membentuk Keluarga Kristen Sejati (Martinez Meinardi) NIM : 2006-08-001461
Dengan mengikuti kelas diskusi PKS ini saya menjadi lebih mengerti bagaimana membentuk keluarga kristiani yang sejati kelak di kemudian hari. |
6. Sangat Berguna (Anny Tjandri)
Dengan mengikuti diskusi PKS, saya dapat memperoleh materi-materi yang sangat berguna untuk dibagikan dalam persekutuan-persekutuan. Dari dahulu sampai sekarang materi-materi tersebut sangat bermanfaat.
7. Lebih Sabar (Vika Rahelia)
Menjadi lebih sabar dan bisa saling introspeksi serta menambah pengetahuan dalam persiapan mendidik anak.
8. Lebih Mengerti (Lanita Cicilia Setiawan) NIM: 2008-08-001673
Dalam membangun sebuah keluarga yang sesuai dengan kehendak Allah, tidak semudah yang kita bayangkan. Ternyata melalui kelas ini saya lebih mengerti dan memahami rencana Allah dalam keluarga. |
9. Memberikan Pengertian (David Dalima)
Diskusi ini memberikan pengertian pada kita terhadap perlunya memikirkan masak-masak sebelum kita masuk ke dalam hal yang lebih serius. Sebagai orang Kristen kita mengakui pernikahan hanya satu kali dan hanya kematian yang menceraikan keduanya. Dan sepanjang menjalani rumah tangga, kita perlu melewati masa-masa penyesuaian dengan pasangan kita.
10. Membangun Keluarga Sejati (Unetha)
Saya menyadari membangun keluarga sejati akan sulit, jika saya berpikir itu sulit. Saya melihat di sini untuk membangun keluarga sejati di dalam Kristus hanya ada satu kunci, yaitu menjadi serupa dengan-Nya.
11. Menambah Pengetahuan dan Pengalaman (A. Miciko)
Mengikuti kelas PKS ini menambah pengetahuan tentang Alkitab, khususnya tentang pernikahan Kristen. Selain itu, juga menambah pengalaman dengan melihat/membaca kesaksian dari peserta lain.
12. Semakin Mengerti (Andy Hardjono) NIM: 2007-08-001589
Dengan mengikuti kelas ini, saya lebih mengerti apa arti cinta dan tujuan pernikahan Kristen yang dikehendaki oleh Allah serta bagaimana peran orang tua terhadap pembinaan iman anak-anak untuk membawa mereka kepada Tuhan. |
13. Semakin Mengerti (Krisvany)
Melalui diskusi ini, saya semakin mengerti cara menyelesaikan konflik dalam pernikahan di mana masing-masing pihak tidak saling menyakiti, tetapi membereskannya dengan baik atas dasar kasih Kristus.
14. Memperoleh Banyak Ide (Gita Mahardika)
Kelas diskusi PKS berbeda dari kelas yang lainnya, karena di kelas ini setiap pertanyaan dan bahan diskusi tidak ditujukan pada saya saja, tetapi secara tidak langsung juga melibatkan suami saya. Dengan itu, kami memunyai kesempatan untuk mengevaluasi kehidupan pernikahan kami. Karena pernikahan kami masih muda, saya juga mendapatkan banyak ide-ide dan masukan-masukan mengenai masalah-masalah pernikahan yang belum pernah kami hadapi.
15. Melayani Orang Lain (Nani Soediro)
Pengetahuan yang saya dapatkan sangat menolong untuk melayani pasangan-pasangan muda, menguatkan iman keluarga yang belum dikaruniai anak, keluarga yang masih sering bermasalah karena adanya perbedaan, menanamkan pemahaman akan pentingnya mezbah keluarga, mendorong keluarga-keluarga muda yang sangat sibuk untuk selalu mengutamakan Tuhan di atas segalanya, serta menumbuhkan iman pribadi. Sebab firman Tuhan seperti pedang bermata dua.
16. Bertambah Yakin (Juniarty Siahaan)
Bertambah yakin terhadap pilihan yang sudah dibuat untuk menjalani kehidupan rumah tangga yang benar di hadapan Tuhan dan menyerahkan sepenuhnya masa depan rumah tangga saya kepada Tuhan.
17. Semakin Mengerti (Eddy)
Melalui diskusi ini, saya semakin mengerti bagaimana menyelesaikan konflik dalam pernikahan, yaitu masing-masing pihak tidak boleh saling menyakiti, melainkan membereskannya dengan baik atas dasar kasih Kristus.
Catatan: Semoga kesaksian-kesaksian di atas dapat mendorong pembaca untuk mengikuti kelas PKS di tahun-tahun mendatang. Untuk itu, silakan menghubungi Sdr. Kusuma untuk mendapatkan informasi ==> < kusuma(at)in-christ.net >.
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA
Comments
Darwin Pangaribuan
Sen, 22/10/2012 - 15:35
Permalink
Kesaksian ikut kelas Pernikahan Kristen Sejati PKS
Hal baru yang saya dapat selama mengikuti kursus PKS adalah tentang prinsip dasar komunikasi dalam berkomunikasi suami isteri. Saya diingatkan bahwa dalam berkeluarga tidak ada lagi "aku" melainkan 'kita'. KITA adalah kata yang harus selalu dipercakapkan...
Melalui kursus PKS ini saya disegarkan dan dikuatkan agar sebagai suami isteri maka tidak ada lagi "saya" yang berperan. Suami isteri bukan lagi dua orang tetapi menjadi satu tubuh jiwa dan roh, sehingga KITA adalah kata wajib yang harus ada dalam komunikasi keluarga
Darwin Pangaribuan
http://bungdarwin.wordpress.com