Firman Allah dan Kehidupan dalam Kristus
Submitted by beren on Sel, 24/08/2021 - 14:24Bagi kita yang hidup di zaman banyak buku telah dicetak, pikiran pertama yang timbul dalam benak kita ketika kita melihat istilah "firman Allah" adalah ayat-ayat Alkitab dalam bentuk cetakan. Namun, bagi Pemazmur ungkapan ini lebih menekankan pada perintah ilahi (hukum, "Taurat"). Memang ditulis sebagai buku penuntun, tetapi sebagian besar diturunkan dari mulut ke mulut kepada anak cucu mereka. Sejumlah perintah Allah yang diberikan sebagai tanda kebaikan Allah. Patung-patung tidak dapat berbicara atau berbuat apa-apa, tetapi Allah Israel adalah Juru Selamat dan bisa berbicara. Israel beruntung karena ia dikaruniai untuk menikmati kasih karunia dan pengajaran-Nya (Mzm. 147:19, dst.). Allah menyatakan kehendak-Nya dalam dua cara (untuk maksud yang baik dan perintah), dan yang dimaksud kesalehan adalah hidup tetap sesuai dengan firman-Nya. Kasih karunia dan kuasa firman Allah merupakan tema yang terus-menerus diutarakan dalam kitab Mazmur (Mzm. 19:7-11). Dalam Mzm. 119, 176 semua ayatnya, kecuali satu, menyebutkan secara langsung pernyataan-pernyataan yang kaya tentang tema ini. Pemazmur sangat mencintai firman Tuhan, sehingga dia menyimpannya dalam hati dan mengingatnya (11, 16), merenungkannya, dan bergembira karenanya (14-16), memperhatikannya agar dia tidak jatuh ke dalam dosa dan dapat mempelajari jalan kehidupan (9-12), serta rindu untuk mempraktikkannya sepenuhnya (5-8). Dalam hal ini, ada kesinambungan antara orang-orang saleh dalam Perjanjian Lama dan orang-orang Kristen masa kini. Masa kini, Kristen memiliki firman Tuhan dari dua kitab Perjanjian (Lama dan Baru); firman Tuhan yang merupakan sumber utama petunjuk, kasih karunia dan pertumbuhan yang diperlukan.